Analisa Pertumbuhan Penduduk Analisa Pembagian Desa

76 Robert Simbolon | 110406048 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung Gambar 4. 20. Ruang sosial mikro berupa teras dan gang desa Sumber : www.panoramio.comphoto96455028

4.2.6. Analisa Pertumbuhan Penduduk

Untuk memindahkan suatu permukiman atau pedesaan dari suatu tempat ke tempat lain sebaiknya jumlah atau kuantitas Kepala Keluarga di lokasi yang baru harus mampu meresponda dan mengakomodasi pertumbuhan penduduk di masa akan datang dalam selang waktu tertentu. Dalam projek relokasi permukiman masyarakat gunung sinabung ini diperlukan perhitungan pertumbuhan penduduk dalam selang waktu tahun 2015 sampai tahun 2035 20 tahun. Berikut perhitungan laju pertumbuhan penduduk. Universitas Sumatera Utara 77 Robert Simbolon | 110406048 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung Tabel 4. 1. Tabel Perubahan Jumlah Penduduk di tiga desa Sumber : bps Kab. Karo Universitas Sumatera Utara 78 Robert Simbolon | 110406048 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung Berdasarkan perhitungan seperti di atas, maka di dapatkan pertambahan kepala keluarga untuk desa Simacem = 41 Kepala Keluarga, dan desa Sukameriah = 40 Kepala Keluarga. Untuk itu, perancanaan permukiman masyarakat relokasi gunung Sinabung ini harus menyediakan area untuk pertumbuhan jumlah kepala keluarga, sebagai respon permukiman jangka panjang. Berdasarkan data jumlah kepala keluarga yang mengungsi dari Desa Sukameriah sebanyak 137 Kepala Keluarga, Desa Simacem 137 Kepala Keluarga, dan Desa Bekerah 115 Kepala Keluarga, jumlah ini harus ditambahkan dengan penambahan jumlah kepala keluarga di tiap desanya masing-masing. Desa Bekerah = 115 + 25 = 140 Rumah Tangga Desa Simacem = 137 + 41= 178 Rumah Tangga Desa Sukameriah = 137 + 40= 177 Rumah Tangga Total = 495 Rumah Tangga Unit Rumah

4.2.7. Analisa Pembagian Desa

Lokasi Hutan Siosar yang akan digunakan untuk permukiman relokasi masyarakat Sinabung akan dibagi menjadi 3 bagian dimana mengikuti jumlah desa yang akan direlokasi yakni 3 desa. Pembagian area desa pada hutan siosar dibagi berdasarkan kontur- kontur pada site dan kemungkinan bentuk jalan kolektor dan lokal sehinga terbentuk area- area A, B, dan C seperti gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 79 Robert Simbolon | 110406048 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung Gambar 4. 21. Pembagian batas wilayah Untuk menentukan desa yang akan mendapatkan area A atau B atau C, parameter yang digunakan tidak berdasarkan pada urutan luas desa terbesar hingga terkecil, ataupun jumlah masyarakat terbesar hingga terkecil, namun parameter yang digunakan adalah dengan mengurutkan kepadatan penduduk dari terbesar hingga terkecil, dan kemudian berbanding lurus dengan luas permukiman dari terbesar hingga terkecil. Hal ini ditujukan agar kepadatan penduduk dapat merata untuk setiap area desa, karena kepadatan sangat identik dengan kekumuhan yang harusnya dihindari dari aspek pedesaan. Berikut ini adalah sajian Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk berdasarkan tiga desa eksisting, yaitu Desa Sukameriah, Desa Bekerah, dan Desa Simacem. Universitas Sumatera Utara 80 Robert Simbolon | 110406048 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung Tabel 4. 2. Tabel Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di tiga desa Sumber : BPS Kab. Karo Berdasarkan data penduduk di atas, didapatkan bahwa: Universitas Sumatera Utara 81 Robert Simbolon | 110406048 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung

4.2.8. Analisa Hunian Eksisting