Modul-modul Material dan Modul Bangunan Konstruksi Permanen Bangunan

113 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung Gambar 5. 40. Skema Perencanaan dengan Melibatkan Masyarakat

5.3.5. Modul-modul Material dan Modul Bangunan

Konsep rumah modular adalah konsep pemanfaatan material seefektif mungkin tanpa menghasilkan waste yang banyak, oleh karena itu ukuran material dasar yang digunakan merupakan ukuran yang ada berdasarkan ukuran material pasaran. Untuk modul-modul bangunan yang dirancang untuk hunian masyarakat mengacu pada ukuran material yang ada di pasaran sehingga modul yang dibuat tidak menghasilkan waste yang terlalu banyak, waste tidak mungkin tidak ada namun dapat dikurangi dengan pemanfaatan material yang tepat. Gambar 5. 41. ProsesPembentukan Modul Dinding Universitas Sumatera Utara 114 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung Modul-modul bangunan yang akan dibuat terlebih dahulu adalah modul dinding dan modul kolom. Gambar 5. 42. Modul Dinding dan Kolom serta pemasangannya

5.3.6. Konstruksi Permanen Bangunan

Perencanaan permukiman Relokasi ini merupakan rencana jangka panjang selama 20 tahun lebih, oleh karena itu, perencanaan desain rumah pun harus merespon pembangunan jangka panjang, namun “jangka panjang” disini bukan mengenai penambahan ruang, melainkan konstruksi bangunan dari semipermannn menjadi konstruksi permanen yang tentunya lebih kuat secara konstruksi dan struktur. Konstruksi permanen dilakukan bila masyarakat sudah memiliki uang untuk membiayai konstruksi permanen. Konstruksi permanen yang perancang berikan merupakan konstruksi bambu yang masih terbilang asing bagi masyarakat sehingga beberapa skema harus diberikan dan dijelaskan sehingga pembangunannya dapat dipelajari dan dilaksanakan secara massal. Elemen-elemen bangunan yang dapat dilakukan konstruksi permanen adalah dinding bambu yang dapat diganti dengan grc finishing acian semen dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara 115 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung teknik simpai. Selanjutnya yaitu kolom bangunan yang dapat dicor sehingga lebih memiliki kuat tekan pada struktur kolom. Bagian atap ijuk dapat diganti dengan atap fiber non asbestos, dan terakhir adalah plat lantai yang dapat di cor tipis dengan menggunakan wiremest, namun harus dibuat tumpuan dari bawah yang berupa pas bata atau bambu. Gambar 5. 43. Proses dan Metoda Konstruksi Permanen Universitas Sumatera Utara 116 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung

5.3.7. Konsep Rumah Tumbuh