116
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
5.3.7. Konsep Rumah Tumbuh
Berdasarkan konsep rumah Siwaluh ruang untuk 1 keluarga sangatlah statis, dalam artian bahwa ruang-ruang tidak dapat di ekspansi atau dikembangkan, hal ini sangat
berbanding terbalik berbanding dengan kondisi saat ini, dimana pertumbuhan penduduk sangat tinggi dalam satu keluarga. Usaha yang dilakukan adalah mentransformasi konsep
rumah ruang Siwaluh Jabu dari dari single cell ruang ke organisme yang utuh hunian dimana dalam hunian nantinya akan diberikan space lebih halaman untuk menambah
ruang pada hunian tersebut konsep Rumah Tumbuh. Penggunaan konsep rumah tumbuh ini harus memperhatikan skala hunian inti dan
lahan untuk 1 unit hunian, dimana ukuran lahan untuk 1 unit hunian harus mampu mendukung terjadinya ruang-ruang baru pada hunian, oleh karena itu, posisi hunian
terhadap lahan pun sangat berpengaruh pada luasan ruang tambahan.
Gambar 5. 44. Skema Transformasi Ruang
Hunian dengan konsep dasar modular sangat dekat kaitannya dengan konsep rumah tumbuh. Konstruksi modular dan ruang-ruang yang terbentuk oleh konsep modular sangat
memungkinkan terjadinya konsep rumah tumbuh. Rumah inti dari tiap jenisnya akan ditambahkan modul-modul struktur tambahan yang telah dijelaskan pada subbab
sebelumnya, yang mana modul ini akan membentuk ruang-ruang tambahan baru sesuai dengan keinginan penghuni. Struktur bangunan eksisting tidak perlu dibongkar secara
menyeluruh, namun hanya ditambahkan dan ditopang oleh strukur eksisting. Berikut ini adalah beberapa alternatif penambahan ruang dari tiap-tiap tipe hunian.
Universitas Sumatera Utara
117
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
Gambar 5. 45. Alternatif Pengembangan Rumah Tipe A
Gambar 5. 46. Alternatif Pengembangan Rumah Tipe B
Gambar 5. 47. Alternatif Pengembangan Rumah Tipe C
Universitas Sumatera Utara
118
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
5.3.8. Detail Fungsi Rumah
1. Lubang Cahaya + Penjemur Hasil Panen
Lubang cahaya selain ditujukan untuk memanfaatkan cahaya dari matahari namun juga dimanfaatkan untuk menjemur hasil panen masyarakat. Penjemuran panen di dalam
rumah ditujukan karena area halaman yang sempit, menghindari debu, dan lainnya. Tempat penjemuran berupa bambu bambu yang tersusun yang dapat ditempatkan wadah berupa
bilah bambu.
Gambar 5. 48. Lubang Cahaya + Penjemur Hasil Panen
2. Teras Depan + Shared Space
Keadaan darurat dan terpuruk saat ini, sangat rentan terhadap kondisi sosial masyarakat yang semakin regang. Oleh karena itu, beberapa space mati yang berada di
beberapa rumah dicoba untuk didesain sebuah teras dengan konsep “shared space”, namun esensinya tidak hanya membagi space, namun lebih dalam lagi yaitu berbagi suka duka,
cerita, bahan makanan, dan lainnya.
Gambar 5. 49. Teras Depan + Shared Space
Universitas Sumatera Utara
119
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
3. Rainwater Harvest
Curah hujan yang amat tinggi di Sumatera Utara dapat dimanfaatkan untuk menampung air hujan yang dapat digunakan untuk keperluan sanitasi masyarakat.
Gambar 5. 50. Rainwater Harvest
4. Urban Farming
Sisa lahan yang sempit di halaman rumah dapat dimanfaatkan sebagai area urban farming. Bercocok tanam merupakan kebiasaan masyrakat karo, meskipun pemerintah
sudah menyediakan lahan perkebunan bersama, namun area urban farming di hunian ditujukan paling tidak untuk menanam sirih yang merupakan kebutuhan yang sangat
identik akan masyarakat karo, dan selanjutnya bercocok tanam merupakan terapi kecil untuk mengatasi trauma bencana, terutama pada anak.
Gambar 5. 51. Urban Farming
Universitas Sumatera Utara
120
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
5. Storage
Hunian untuk pertanian atau perkebunan di Karo sangat identik dengan hunian panggung yang biasanya area kolong digunakan untuk sebagai penyimpanan sampah
pertanian, alat pertanian, keranjang panen dan lainnya. Hal ini sudah menjadi habit masyarakat dan akan diterapkan kembali pada hunian relokasi ini.
Gambar 5. 52. Kolong Bangunan yang dapat dijadikan gudang alat pertanian
Universitas Sumatera Utara
121
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
5.3.9. Output Desain Rumah