Konsep Makro Desa Konsep Sirkulasi Desa

90 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung

BAB V KONSEP DESAIN

Pada bab ini penulis akan membahas dua objek pembahasan yang telah dikerjakan secara individual, yakni Konsep Permukiman dan Konsep Hunian yang dikerjakan setelah pelaksanaan Preview II hingga hari pelaksanaan Preview III. Pada pembahasan ini akan berisi tentang perbaikan dan pembaharuan Konsep Permukiman dan Konsep Hunian.

5.1. Konsep Permukiman

5.1.1. Konsep Makro Desa

Pada konsep Permukiman, penulis menggunakan konsep makro desa yaitu sesuai dengan tema besar yaitu “Regenerative Design” dengan artian bahwa konsep ini berusaha untuk menghidupkan kembali hal-hal penting terkait dengan benda fisik atau non fisik pada desa terdahulu dan diterapkan kembali di lokasi yang baru, dengan catatan bahwasannya penghidupan kembali ini tidak harus sama seperti eksisting, namun juga dapat dilakukan pengembangan ke arah yang lebih baik. Beberapa aspek yang akan diterapkan kembali pada lokasi baru yaitu Hutan Siosar adalah pola permukiman masyarakat yang linear mengikuti jalan, kemudian fasilitas desa yang ada akan diterapkan kembali, namun bila beberapa desa tidak ada yang memiliki fasilitas tertentu, maka fasilitas tersebut akan dikembangkan secara komunal, kemudian sirkulasi desa yaitu berupa jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan desa. Selain itu penulis memperhatikan pertumbuhan penduduk, keberadaan ruang sosial, konsep mitigasi bencana sesuai dengan kebijakan pemerintah, konsep manajemen sampah, hingga konsep agraria. Universitas Sumatera Utara 91 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung

5.1.2. Konsep Sirkulasi Desa

Sirkulasi yang dibentuk pada kawasan hutan siosar ini mengacu pada pola perkembangan desa “yang mengelilingi fasilitas umum”. Pola ini sebenarnya akan membentuk pola sirkulasi secara tidak langsung, dan pola ini sangat cocok untuk daerah dengan topografi yang kontur tertingginya terletak pada bagian tengah dari site. Gambar 5. 1. Pola Desa mengelilingi Fasilitas Umum Pada Kawasan ini akan dirancang 3 jenis sirkulasi untuk memudahkan mobiliasasi penduduk dan kendaraan, yakni ; Sirkulasi Kolektor Primer, Sirkulasi Lokal Sekunder, dan Gang Desa Tersier. Gambar 5. 2.Penerapan Pola Desa berupa Sirkulasi Universitas Sumatera Utara 92 Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung Untuk pencapaian ke site melewati jalan eksisting yang sedang dalam pekerjaan aspal sepanjang 6.5 km dari pusat kota. Pada bagian ujung dari jalan masuk terdapat entrance sebagai gate penerima masyarakat atau korban gunung sinabung. Untuk konsep sirkulasi secara fisik, penulis tidak merubah konsep lama,yaitu membagi sirkulasi menjadi 3 bagian, yaitu jalan kolektor, jalan lokal, dan gang desa. Gambar 5. 3. Jalan Kolektor Gambar 5. 4. Jalan Lokal Gambar 5. 5. Gang Desa

5.1.3. Konsep Pola Permukiman