63
Robert Simbolon | 110406048
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
4.1. Analisa Site Eksisting Hutan Siosar
4.1.1 Analisa Titik Potensi Material Lokal
Gambar 4. 1. Analisa Titik Potensi Material Lokal
Sumber : maps.google.com
Desa Lau Baleng jarak 33 km dari site merupakan produsen kayu kelapa yang
digunakan untuk material bangunan. Desa Tahura jarak 25.7 km dari site
merupakan produsen bambu yang sangat besar di Kab. Karo. Bambu yang dijual
umumnya digunakan untuk makanan dan juga material bangunan.
A B
A B
SITE
Universitas Sumatera Utara
64
Robert Simbolon | 110406048
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
4.1.2 Analisa Sirkulasi Exsisting, Matahari, dan Vegetasi Site
4.1.3. Potongan Site
Universitas Sumatera Utara
65
Robert Simbolon | 110406048
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
4.1.4. Analisa Permukiman dan Hunian Eksisting
1. Pola Permukiman
Berdasarkan hasil analisa kelompok, kami menyimpulkan bahwasannya pola permukiman yang terjadi pada Perkampungan Siosar yang sedang dalam proses konstruksi
ini adalah pola permukimam memusat. Hal ini dikarenakan hunian-hunian pribadi yang menghadap pada area tengah yang akan dijadikan pusat aktivitas masyarakat berupa taman.
Selain itu, kami menemukan bahwasannya rumah tidak berpasangan atau tidak bergandengan dengan rumah yang ada di sebelahnya rumah kopel, hal ini merupakan
respon dari permukiman mitigasi bencana alam, dimana pola-pola permukiman yang terjadi sebisa mungkin memudahkan masyarakat untuk mengevakuasi diri. Selain itu,
fasilitas umum diletakkan pada jarak aman dan posisi sentral dari perumahan sehingga mudah untuk dicapai. Disediakan sejumlah pusat-pusat fasilitas umum untuk sejumlah unit
perumahan yang dilayaninya
15
.
Gambar 4. 2. Rencana Taman tengah dan hunian non kopel yang berorientasi ke tengah
Gambar 4. 3. Syarat Pola permukiman terhadap fasilitas umum.
Sumber: Sukawi, Menuju Kota Tanggap Bencana , 2008
15
Sukawi, Menuju Kota Tanggap Bencana Penataan Lingkungan Permukiman untuk Mengurangi Resiko Bencana, 2008
Universitas Sumatera Utara
66
Robert Simbolon | 110406048
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
2. Hunian Fisik
Gambar 4. 4. Hunian Fisik di Perkampungan Siosar
sumber : Data Penulis
Dari hasil survey yang dilakukan di Permukiman Siosar, penulis menemukan bahwasannya rumah yang dirancang pada Permukiman Siosar ini mengikuti perkembangan
permukiman pada saat ini, dimana hunian secara “visual” sangat layak untuk dihuni. Konstruksi dan material yang digunakan sangat konvensional seperti pasangan bata, kolom
beton bertulang, dan lainnya.
Gambar 4. 5. Proses pembangunan Rumah Pengungsi
Sumber : Data Penulis
Namun, disini penulis menemukan bahwasannya secara orientasi, fisik hunian, psikologi, dan lainnya, hunian ini sangat jauh dari aspek hunian mereka terdahulu. Bukan
itu saja, tetapi juga pola permukiman mereka yang sangat teratur dan kaku akan
Universitas Sumatera Utara
67
Robert Simbolon | 110406048
Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung
mengakibatkan masyarakat harus beradaptasi secara maksimal, dikarenakan pola permukiman yang sangat teratur akan mengakibatkan masyarakat seperti robot. Selain itu
permasalahan waktu pengerjaan pembangunan yang memakan waktu yang sangat lama, sehingga masyarakat harus mengungsi selama beberapa bulan bahkan sudah terhitung satu
tahun lebih untuk menunggu di relokasi. 3.
Fasilitas Umum dan Sosial Fasilitas Umum dan Sosial yang akan direncanakan pada Perkampungan Siosar
masih tidak dapat diidentifikasi karena proses pembangunan rumah yang sampai saat ini hanya terbangun sekitar kurang lebih 50 unit rumah, sehingga fasilitas umum dan fasilitas
sosial tidak dapat diidentifikasi letaknya terhadap Perkampungan Siosar ini.
4.2. Analisa Permukiman dan Hunian di tiga desa eksisting