Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 banyak kalangan. Karena wakaf tunai berlawanan dengan persepsi umat Islam yang terbentuk bertahun-tahun lamanya, bahwa wakaf itu berbentuk benda- benda tak bergerak seperti tanah. Wakaf tunai bagi umat Islam Indonesia memang masih relatif baru. Hal ini bisa dilihat dari peraturan yang melandasinya. Majelis Ulama Indonesia MUI baru memberikan fatwanya pada pertengahan Mei 2002. Sedangkan Undang-undang tentang wakaf disahkan pada tanggal 27 Oktober 2004 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 8 Wakaf tunai diperbolehkan berdasarkan firman Allah :                  “Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebijakan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahui”. QS : Ali Imran : 92. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa seseorang tidak akan mencapai tingkat kebaikan di sisi Allah, sebelum ia dengan ikhlas menafkahkan di jalan Allah harta yang dicintainya diantaranya melalui sarana wakaf. Dalam ayat ini dikemukakan juga kapan dan bagaimana sehingga nafkah seseorang dapat bermanfaat. Yakni, bahwa yang dinafkahkan hendaknya harta yang disukai, karena Kamu sekali-kali tidak meraih kebajikan yang sempurna, sebelum 8 Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Republik Indonesia, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Jakarta : Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2006, h.8 4 kamu menafkahkan dengan cara yang baik dan tujuan serta motivasi yang benar yakni sebagian dari harta benda yang kamu sukai. Jangan khawatir akan merugi atau menyesal dengan pemberian yang tulus, karena apa saja yang telah dinafkahkan baik itu dari harta yang disukai ataupun yang tidak disukai karena sesungguhnya Allah maha mengetahui dan akan memberikan ganjaran baik di dunia maupun diakhirat kelak. 9 Secara ekonomi, wakaf tunai sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia, karena dengan model wakaf ini daya jangkau mobilisasinya akan jauh lebih merata kepada sebagian anggota masyarakat dibandingkan dengan model wakaf-wakaf tradisional-konvensional, yaitu dalam bentuk harta fisik yang biasanya dilakukan oleh keluarga yang terbilang relatif mampu kaya. 10 Dibandingkan dengan Bangladesh pengelolaan wakaf tunai di Indonesia masih ketinggalan. Semua wakaf dinegara ini berkembang dengan pesat termasuk wakaf uang. Di Bangladesh wakaf uang dikelola oleh Social Invesmen Bank Ltd. SIBL. Bank ini telah mengembangkan pasar modal sosial the Voluntary Capital Market. Instrument-instrument produk keuangan Islam dalam pasar modal antara lain: surat obligasi pembangunan perangkat wakaf Waqf Properties Deveopment Bond, sertifikat wakaf tunai cash waqf deposit sertifiate, sertifikat wakaf keluarga family waqf sertificate, obligasi pembangunan perangkat masjid mosque properties 9 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Qur‟an, cet. I, Vol. 2, Tangerang: Penerbit Lentera Hati, 2000, h. 142. 10 Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia,, h.9. 5 development bond, saham komunitas masjid mosque community share, sertifikat pembayaran zakat zakatusher paymen certificate, dan lain-lain. 11 Di Indonesia sudah ada beberapa lembaga yang telah melaksanakan wakaf tunai, salah satunya adalah Badan Wakaf Indonesia. Badan Wakaf Indonesia BWI merupakan lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab kepada masyarakat. Saat ini Badan Wakaf Indonesia juga telah mulai mensosialisasikan wakaf tunai kepada umat Islam Indonesia. Hal ini sesuai dengan salah satu landasan pemikiran dibentuknya Badan Wakaf Indonesia BWI, yaitu dalam kaitan pengelolaan wakaf produktif dengan berkembangnya wacana cash waqf atau wakaf tunai uang dan sejenisnya. Dalam mensosialisasikan wakaf tunai yang bagi umat Islam Indonesia masih relatif baru tentulah tidak mudah. Kebanyakan umat Islam di Indonesia belum memahami wakaf tunai. Bagi kebanyakan umat Islam Indonesia wakaf itu hanyalah benda tidak bergerak seperi tanah, bangunan, serta pohon yang diambil buahnya. Oleh karena itu, dibutuhkanlah strategi yang tepat agar pensosialisasian wakaf tunai dapat berjalan dengan efektif dan tercapainya pemahaman umat Islam Indonesia akan wakaf tunai. Dalam mensosialisasikan wakaf tunai Badan Wakaf Indonesia dapat menggunakan strategi public 11 Departemen Agama RI, Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai, Jakarta: Departemen Agama RI, Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006, h. 112. 6 relations. Peran strategi public relations ini diharapkan dapat membantu Badan Wakaf Indonesia mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu terwujudnya pemahaman umat Islam Indonesia mengenai wakaf tunai sehingga umat Islam Indonesia tergerak untuk berwakaf. Public relations merupakan metode ilmu komunikasi sebagai salah satu kegiatan yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi. 12 Public relations dituntut mampu menjadikan orang lain memahami satu pesan, demi menjaga citra dan reputasi lembaga yang diwakilinya. 13 Tentu saja dalam mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi public relations yang tepat sasaran. Karena pada dasarnya segala tindakan dan perbuatan itu tidak terlepas dari strategi. Menurut Ahmad S. Adnanputra, strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations public relations plan. 14 Terdapat tiga jenis strategi public relations yaitu strategi persuasif, strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan strategi edukatif- informatif, dan strategi yang dibentuk oleh dua komponen komponen sasaran dan komponen sarana. 12 Onong Uchahana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1999 cetakan ke XII, h. 131. 13 Muhammad Iqbal, Strategi Public Relation Polri dalam Membangun Citra Pelayanan pada Masyarakat Study pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat, Jakarta : FIDKOM UIN Jakarta, 2011, h. 1. 14 Rosady Ruslan, Manajemen Public relations dan Media Komunikasi konsepsi dan Aplikasi, Edisi revisi, cet. 8. Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2007,h. 134. 7 Public relations dapat juga diartikan sebagai alat komunikasi persuasif yang dapat dipakai oleh orang untuk mempengaruhi orang lain dan institusi lain dalam rangka membantu mereka mencapai tujuan. 15 Untuk mencapai tujuan tersebut, public relations dapat melakukannya dengan menggunakan metode-metode komunikasi persuasif. Strategi public relations yang diterapkan oleh Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai adalah strategi persuasif, hal ini terlihat dari upaya Badan Wakaf Indonesia dalam mewujudkan pemahaman masyarakat tentang wakaf tunai dan mempengaruhi masyarakat agar mau berwakaf. Disinilah keistimewaan public relations Badan Wakaf Indonesia. Tidak seperti nazhir atau badan wakaf lain yang tujuan utamanya melakukan sosialisasi untuk mendapatkan nasabah sebanyak-banyaknya, tujuan utama Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai justru hanya untuk terwujudnya pemahaman masyarakat akan wakaf tunai. Atas dasar inilah penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi public relations yang dilakukan oleh Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai kepada umat Islam Indonesia dengan menggunakan metode-metode komunikasi persuasif. Sehingga umat Islam Indonesia dapat lebih mengetahui tentang wakaf tunai serta pemanfaatan dari wakaf tunai tersebut. 15 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Jakarta : Kencana, 2008, edisi ke-8, cetakan ke-1, h. 234. 8 Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam sebuah skripsi yang berjudul “STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN WAKAF INDONESIA DALAM MENSOSIALISASIKAN WAKAF TUNAI ”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar tidak meluas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi pada strategi atau usaha Public Relations divisi Hubungan Masyarakat Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana strategi public relation yang digunakan Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai? b. Bagaimana metode komunikasi persuasif yang digunakan Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini peneliti mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yaitu: 1. Untuk mengetahui strategi public relation yang digunakan Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai. 2. Untuk mengetahui metode komunikasi persuasif yang digunakan Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai. 9 Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah khususnya Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dibidang komunikasi yang berhubungan dengan Public Relations. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam dan juga bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis yaitu bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. 16 Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata 16 Rachmat Kriyantono, Metodologi Riset Komunikasi: Disertasi contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta : Kencana Prenada Merdia Group. 2006, h. 69. 10 dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 17 Peneliti berusaha menggambarkan secara jelas segala hal yang terjadi di lapangan dan kemudian dianalisis untuk mendapatkan hasil yang berdasarkan tujuan penlitian. Pendekatan kualitatif ini menitikberatkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan berupa kata-kata melalui pengamatan dan wawancara.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Kantor Sekeratariat Badan Wakaf Indonesia : Gedung Bayt Al Quran Taman Mini Indonesia Indah TMII Jl. Raya TMII Pintu 1 - Jakarta Timur 13560. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2013.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah divisi Hubungan Masyarakat Badan Wakaf Indonesia yang merupakan tempat penulis memperoleh keterangan atau data.Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah strategi public relations yang dilakukan Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai. 17 lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009, h.6.