Program kerja GAMBARAN UMUM BADAN WAKAF INDONESIA

58 a. Menyiapkan berbagai peraturan perwakafan. b. Menyiapkan dan menyusun Pedoman Penyelesaian Sengketa Mengenai Perwakafan baik Musyawarah, Mediasi, Arbitrase atau Pengadilan. c. Menyiapkan dan menyusun pedoman perubahan status dan penukaran harta benda wakaf. d. Pengembangan Lembaga Capacity Building, pembentukan perwakilan Badan Wakaf Indonesia di Provinsi dan atau KabupatenKota sesuai kebutuhan bersama Departeman Agama dan Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenPemerintah Kota. 14 4. Divisi Hubungan Masyarakat Divisi Humas berperan sebagai pusat informasi Badan Wakaf Indonesia, baik dari dalam ke luar atau sebaliknya. Kebijakan-kebijakan serta program-program Badan Wakaf Indonesia harus dapat tersosialisasikan dengan baik melalui divisi ini. Program-programnya meliputi: a. Sosialisasi Badan Wakaf Indonesia b. Sosialisasi Wakaf Uang 14 “Divisi Kelembagaan”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2013 dari http:www.bwi.or.idindex.php?option=com_contentview=sectionlayout=blogid=21Itemid =125lang=in 59 c. Publikasi dan Edukasi Publik tentang perwakafan, khususnya Badan Wakaf Indonesia, melalui berbagai media, antara lain: konferensi pers, seminar, talkshow, penerbitan, dan website. 15 5. Divisi Penelitian dan Pengembangan wakaf Divisi ini berperan penting sebagai sentral riset Badan Wakaf Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan keupayaan divisi-divisi lain. Riset ini juga dilakukan dengan bersinergi dan berkoordinasi dengan divisi-divisi yang berkaitan dengan bidang yang diteliti, dan program- program yang dikembangkan. Adapun program kerja Divisi Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut: a. Inventarisasi dan pemetaan asset-aset wakaf di seluruh Indonesia. b. Pemetaan dan analisis potensi ekonomi asset-aset wakaf. c. Publikasi ilmiah dan populer terkait dengan perwakafan. d. Studi banding 6. Divisi Kerja Sama Luar Negeri Divisi Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas dan fungsi : a. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga wakaf di dunia Islam dalam bidang pembinaan nazhir, pengelolaan harta benda wakaf, dan pengembangan informasi perwakafan. 15 “Divisi Hubungan Masyarakat”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2013 dari http:www.bwi.or.idindex.php?option=com_contentview=sectionlayout=blogid=20Itemid =126lang=in 60 b. Memperkenalkan Badan Wakaf Indonesia dan perwakafan di Indonesia kepada lembaga-lembaga wakaf di luar negeri. c. Sosialisasi program-program Badan Wakaf Indonesia ke luar negeri. d. Menjembatani hubungan lembaga-lembaga wakaf di Indonesia dengan lembaga-lembaga wakaf internasional dan sebaliknya. e. Berpartisipasi dalam pengembangan wakaf produktif di dunia Islam 16

G. Profil Anggota Divisi Humas BWI

1. Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA Ketua Divisi Humas BWI Masykuri Abdillah, lahir pada 22 Desember 1958 di Weleri, Kendal, Jawa Tengah. Setelah tamat Sekolah Dasar SD, ia melanjutkan belajar di Madrasah Tsanawiyah MTs Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak selesai 1973. Kemudian ia melanjutkan pendidkanrnya di Madrasah Aliyah Tebuireng, Jombang selesai 1976. Gelar Sarjana Muda ia peroleh dari Fakultas Syari’ah, Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran PTIQ Jakarta 1981, dan gelar Sarjana Lengkap dari Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1985. Pada tahun 1995 ia berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Islamic Studies pada Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Timur Tengah, Universitas Hamburg, Jerman dengan disertasi “Responses of 16 “Divisi Kerja Sama Luar Negeri”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2013 dari http:www.bwi.or.idindex.php?option=com_contentview=sectionlayout=blogid=25Itemid =141lang=in 61 Indonesian M uslim Intellectuals to The Concept of Democracy”, yang telah diterbitkan oleh Abera-Verlag, Hamburg, Jerman 1996. Setelah kembali dari studi di Jerman ia mulai aktif mengajar di Fakultas Syari’ah, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan kemudian menjadi Ketua Jurusan MuamalahEkonomi Islam, Fakultas Syariah IAIN Jakarta 1997 –1998. Pada periode 2000–2003 ia mendapatkan amanat menjadi Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Antar Lembaga, dan pada 2003 –2007 menjadi Pembantu Rektor I Bidang Akademik Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini ia adalah Guru Besar pada Fakultas Syari’ah dan Sekolah Pascasarjana, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Direktur Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia PPSDM UIN Jakarta dan juga menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU. Seiring dengan tugasnya sebagai akademisi dan pengurus ormas, ia sering menjadi pembicara dalam berbagai diskusi, seminarconference dan workshop, baik di dalam maupun di luar negeri. Sejak menjadi mahasiswa pada 1980-an, ia mulai menulis artikel di media massa, kemudian setelah menyelesaikan program S3, ia semakin banyak menulis di berbagai media massa seperti Kompas, Republika, dsb, jurnal dan antologi serta diskusi dan seminarconference. Tulisan- tulisannya berkisar tentang Islam, politik, hukum, pendidikan dan issu-issu kontemporer. Disertasinya telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Demokrasi dalam Persimpangan Makna: Respon Intelektual 62 Muslim Indonesia terhadap Konsep Demokrasi, Yogyakarta, Tiara Wacana, 1999 dan 2004. Diantara tulisan-tulisannya dimuat dalam buku, Masykuri Abdillah, dkk, Fomalisasi Syari’at Islam di Indonesia: Sebuah Pergulatan yang Tak Pernah Tuntas Jakarta: Renaisan, 2005. Artikel-artikel lainnya yang perlu disebutkan disini adalah Islam, Demokrasi, dan Masyarakat Madani 1999, Agama dan Hak-Hak Asasi Manusia 2000, Islam, Negara dan Civil Society: Prospek dan Tantangan Pasca Orde Baru 2001, Hukum Pidana Islam dalam Konteks Pembinaan Hukum Pidana Nasional 2002, Pesantren dalam Konteks Pendidikan Nasional dan Pengembangan Masyarakat 2003, Demokrasi yang Religius: Membincang Konsep Demokrasi di Indonesia 2004, Negara Ideal Menurut Islam dan Implementasinya pada Masa Kini 2005, Syari’ah dalam Konteks Globalisasi 2006, dan Kebebasan Berfikir dalam Konteks Masyarakat Indonesia 2007. Sedangkan makalah-makalahnya yang disampaikan di forum internasional antara lain: Revised Policy of the New Order Government toward Islam and its Impact on the Status of Islamic Law Singapura, 1996, Islamic Legal Thought and Practice in Contemporary Indonesia Taipe, 1997, Indonesian Intellectual Muslims in the 1999 Elections Leiden, 1999, Cultural and Non-Media Massages of America: The Case of Indonesia Washington, 2002, The Development of Islamic Law in Contemporary Indonesia Canberra, 2004, Andunisia wa Bilâd al-Syâm