Strategi Public Relations Strategi Public relations

32 Tabel 1. Strategi Dua Komponen Komponen Pembentukan strategi public relations Komponen sasaran Satuan atau segmen yang akan digarap Komponen sarana Paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran Adapun tahap-tahap kegiatan strategi public relations ini adalah pertama yaitu komponen sasaran, umumnya adalah para stakeholders yang dipersempit menjadi publik sasaran melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran tersebut menyandang opini bersama, potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian khusus”. Maksud sasaran disini adalah publik sasaran target publik. Tabel 2. Pola Dasar The 3- C’s Options Komponen Strategi public relations Mengukuhkan conservation Terhadap opini yang aktif- pro propenen Mengubah change Terhadap opini yang aktif-contra openen Mengkristalisasi cristalliation Terhadap opini yang pasif uncommitted Kedua, komponen sarana pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan tiga kemungkinan tersebut ke arah yang menguntungkan. Hal tersebutdilaksanakan melalui pola dasar „The 3 C‟s options‟ yaitu conservationmengukuhkan, changemengubah, dan crystallization 33 mengkristalkan dari stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran.

B. Marketing Public Relations

1. Pengertian Marketing Public Relations

Menurut Thomas L. Harris marketing public relations adalah proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi berisi informasi yang dapat dipercaya den kesan yang menggambarkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 34 Secara umum marketing public relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan- kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan bagi para konsumennya. 35

2. Tujuan Marketing Public Relations

Menurut Rosady Ruslan, terdapat beberapa tujuan marketing public relations, yaitu: 1 Menumbuhkembangkan citra positif perusahaan kepada public eksternal atau masyarakat dan konsumen. 34 Iman Mulyana Dwi Suwandi, “Marketing Public Relations,” artikel diakses pada tanggal 24 Juni 2013 dari www.e-iman.uni.cc 35 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0, h. 78. 34 2 Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. 3 Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations 4 Efektif dalam embangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. 5 Mendukung bauran pasar. 36

3. Perbedaan Marketing dan Public Relations

Sangat sulit menentukan perbedaan antara Public Relations dan Pemasaranmarketing, bahkan terkesan tidak jelas. Kedua bidang ini saling mempengaruhi dan sangat penting dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi. Public Relations dan Pemasaran menentukan sukses atau tidaknya sebuah perusahaan. Namun, yang menjadi dasar perbedaan dari public relations dan marketing adalah pemasaranmarketing dimaksudkan untuk suatu strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dalam hal promosi produknya kepada masyarakat. Sedangkan Public Relations adalah penunjang keefektifan jalannya sebuah strategi marketing tersebut.

C. Komunikasi Persuasif

1. Pengertian Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa latin yakni communicare dan persuasion. communicare berarti berpartisipasi, memberitahukan atau menjadi milik bersama. 37 Sedangkan 36 Iman Mulyana Dwi Suwandi, “Marketing Public Relations,” artikel diakses pada tanggal 24 Juni 2013 dari www.e-iman.uni.cc 37 Soleh Soemirat dan Asep Suryana, Komunikasi Persuasif, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, h. 1.20. 35 persuasio berarti membujuk, merayu, mengajak atau meyakinkan. 38 Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, persuasi diartikan sebagai bujukan; ajakan yang diajukan kepada seseorang dengan menjanjikan harapan yang baik untuk meyakinkan. 39 Menurut Jalaludin Rakhmat, persuasi adalah salah satu teknik komunikasi yang menekankan pada proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti kehendaknya sendiri. 40 Andersen 1972 mengartikan persuasi sebagai suatu proses komunikasi interpersonal. Komunikator berupaya dengan lambang- lambang untuk mempengaruhi kognisi penerima. Jadi secara sengaja merubah sikap atau kegiatan seperti yang diinginkan komunikator. 41 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi persuasif adalah suatu proses komunikasi berupa bujukan, rayuan atau ajakan yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang seperti yang diinginkan oleh komunikator tanpa adanya paksaan, tetapi melalui kesadaran sendiri. 38 Onong Uchana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Pendekata Komunikologis, h. 79. 39 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Edisi Pertama, h. 1146. 40 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h. 155-156. 41 Soleh Soemirat dan Asep Suryana, Komunikasi Persuasif, h. 1.25.