Perkembangan Non Performing Finaning NPF

86 Gambar 4.4 Perkembangan Inflasi

0.00 2.00

4.00 6.00

8.00 10.00

12.00 14.00

Fe b: 2007 Me

i: 2007

A ug: 2007 N o v :20 7 Fe b: 2008 Me

i: 2008

Aug: 2008 N o v :20 8 Fe

b: 2009

Me i: 2009 Aug: 2009 N o v :20 9 Fe b: 2010 Me

i: 2010

A ug: 2010 N o v :20 1 Fe b: 2011 Me

i: 2011

Aug: 2011 N o v :20 1 1 Fe b: 2012 Me

i: 2012

Aug: 2012 Berdasarkan tabel dan grafik diatas, Inflasi mengalami fluktuasi setiap bulan dan tahunya, seperti terlihat pada November 2007 laju inflasi sebesar 6.71. Dan pada tahun 2008 tingkat inflasi menunjukan kenaikan yang cukup signifikan khususnya pada bulan November 2008 tingkat inflasi mencapai dua digit yaitu sebesar 11.68, Hal ini mungkin dikarenakan krisis ekonomi global yang terjadi pada saat itu yang mengakibatkan tingginya tingkat inflasi di Indonesia. namun sepanjang tahun 2009 tingkat inflasi cukup rendah rendah atau dibawah 4 dan ini merupakan tingkat inflasi terendah sejak 20 tahun terakhir sumber: BPS Tekanan inflasi pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada November 2010 mengalami kenaikan menjadi 6,33 dan pada Februari 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 6,84. Adanya isu pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi dan naiknya harga-harga Sumber : Bank Indonesia data diolah 87 kebutuhan pokok menjadi pemicu inflasi di sepanjang 2010 hingga pertengahan 2011. Namun pada juli 2011 sampai dengan Maret 2012 inflasi mengalami penurunan dan stabil dibawah 5. Tekanan kenaikan inflasi muncul terutama akibat terganggunya kelancaran pasokan bahan makanan yang banyak terpengaruh oleh anomali cuaca.Laporan Perekonomian Indonesia www.bi.go.id. Inflasi dapat menyebabkan tingginya resiko default. Resiko ini akan meningkatkan non performing financing perbankan syariah. Sehingga ketika tingkat inflasi dalam keadaan tinggi, maka pihak bank akan sangat berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. Selain itu inflasi juga bisa memberikan tekanan bagi bank syariah dalam hal penghimpunan dana dari masyarakat, naik turunnya inflasi akan mempengaruhi tingkat saving masyarakat, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi pembiayaan bank syariah.

B. Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu time series yang berbentuk bulanan mulai dari periode januari 2007 sampai Oktober 2012. Dalam penelitian ini penulis akan memaparkan mengenai Total pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di indonesia sebagai variabel dependen variabel terikat. Sedangkan variabel independen variabel bebas terdiri dari Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF dan Tingkat Inflasi. Alat pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak software komputer Eviews 6.1 untuk mempercepat perolehan hasil yang 88 dapat menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti, dengan metode analisis secara ekonometrik. Adapun hasil dan analisis dari uji yang sudah dilakukan, yakni :

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik Jarque-Berra. Pedoman yang digunakan adalah apabila nilai jarque-berra lebih besar jika dibanding nilai X 2 tabel dengan α 5 atau probabilitas 0,05 data yang digunakan tidak berdistribusi normal dan sebaliknya, bila probabilitas 0,05 maka data yang digunakan adalah berdistribusi normal Winarno, 2011:5.37 Gambar 4.5 Uji Normalitas Jarque Berra 2 4 6 8 10 12 14 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 Series: Residuals Sample 2007M02 2012M10 Observations 69 Mean 2.32e-17 Median 0.001618 Maximum 0.041041 Minimum -0.036982 Std. Dev. 0.014981 Skewness -0.305453 Kurtosis 3.411883 Jarque-Bera 1.560707 Probability 0.458244 Gambar menunjukan bahwa setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan fasilitas eviews maka semua variabel pada pengujian model ini menunjukan bahwa penelitian diatas berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi. Hal ini dapat dilihat dari nilai J-B pada Sumber : Eviews 6 89 penelitian ini sebesar 1.560707 dengan probability 0.458244. Di mana probabilitas harus lebih besar dari α= 0,05. Oleh karena itu, kita tidak bisa menolak hipotesis nol dan menunjukan bahwa penelitian tersebut berdistribusi normal, sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas dapat terpenuhi.

2. Uji Linieritas

Uji ini biasanya didesain untuk menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau tidak dimasukkan dalam suatu model estimasi. Akan tetapi menurut Kennedy 1996 dalam Insukindro 2003 uji yang dikembangkan oleh J.B Ramsey ini digunakan untuk menguji apakah bentuk fungsi suatu model estimasi linier atau tidak linier Tabel 4.1 Hasil Uji Ramsey Ramsey RESET Test: F-statistic 1.951314 Prob. F1,60 0.1676 Log likelihood ratio 2.208293 Prob. Chi-Square1 0.1373 Dari uji linearitas Uji Ramsey RESET Test pada tabel di atas nilai probabilitasnya adalah 0.1373 ternyata lebih besar dari derajat kesalahan 5 0,05. Artinya tidak ada permasalahan linearitas. Dengan kata lain bentuk fungsi model estimasi dalam penelitian ini adalah linear.

3. Uji Stasioner a. Uji Akar Unit

Tahap awal dalam proses pengujian yang dilakukan adalah uji stasioneritas terhadap seluruh variabel yang diuji. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data natural log ln dari variabel-variabel tersebut, dimana ln merupakan log Sumber : Eviews 6 data diolah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Analisis pengaruh inflasi srtifikat bank Indonesia Syariah (SBIS), non performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia (periode januari 2007--maret 2011)

6 43 157

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113