Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Asumsi Klasik

97 Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.911468 Prob. F35,33 0.0322 ObsR-squared 46.20752 Prob. Chi-Square35 0.0974 Scaled explained SS 43.55124 Prob. Chi-Square35 0.1521 Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai probabilitas dari Chi-Square sebesar 0.0974 yang lebih besar dari nilai α sebesar 0.05. karena nilai probabilitas Chi-Square lebih besar dari α =5 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak ada masalah heterokedastisitas Agus Widarjono,2005.

6. Hasil Regresi Metode Error Correction Model ECM

Dengan ditemukannya fenomena hubungan jangka panjang antara variable- variabel yang digunakan dalam pengujian kointegrasi di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pendekatan Error Correction Model ECM. Model koreksi kesalahan digunakan untuk melihat apakah ada atau tidaknya hubungan antar variable dalam jangka pendek. Error Correction Model merupakan salah satu pendekatan untuk menganalisis model time series yang digunakan untuk melihat adanya konsistensi hubungan jangka pendek dengan hubungan jangka panjang dari variable-variabel yang diuji. Berikut merupakan persamaan ECM yang digunakan dalang penelitian ini : DLNPBPRS t = β0 + β1 DLNDPK t + β2 DNPF t + β3 DINFLASI t + β4 LNDPK t- 1 + β5 NPF t-1 + β6 INFLASI t-1 + β7 ECT 4.1 Sumber : Eviews 6 data diolah 98 Hasil pengolahan data yang dilakukan dengan pendekatan Error Correction Model ECM menggunakan program computer Eviews 6.0 dengan model regresi linier ditampilkan sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji Error Correction Model Dependent Variable: DLNPBPRS Method: Least Squares Date: 012713 Time: 23:31 Sample adjusted: 2007M02 2012M10 Included observations: 69 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.764596 0.362670 2.108243 0.0391 DLNDPK 0.243404 0.115679 2.104125 0.0395 DNPF -0.154115 0.596516 -0.258359 0.7970 DINFLASI -0.205306 0.377398 -0.544006 0.5884 LNDPK-1 -0.021328 0.011479 -1.857963 0.0680 NPF-1 -1.286195 0.633232 -2.031158 0.0466 INFLASI-1 0.173486 0.122841 1.412287 0.1629 ECT 0.168579 0.059598 2.828581 0.0063 R-squared 0.280371 Mean dependent var 0.022957 Adjusted R-squared 0.197791 S.D. dependent var 0.017660 S.E. of regression 0.015818 Akaike info criterion -5.346730 Sum squared resid 0.015262 Schwarz criterion -5.087703 Log likelihood 192.4622 Hannan-Quinn criter. -5.243965 F-statistic 3.395129 Durbin-Watson stat 1.715516 ProbF-statistic 0.003982 Dengan melihat hasil regresi diatas menunjukan bahwa nilai koefisien ECT sebesar 0.168579 yang berarti bahwa ketidaksesuaian pertumbuhan LnPBPRS aktual dengan pertumbuhan LnPBPRS potensial akan dihilangkan atau dieliminasi dalam satu periode penelitian sebesar 16.85. dan dapat dilihat nilai probabilitas dari ECT Sumber : Eviews 6 data diolah 99 Coefficiient Variabel Notasi Jangka Pendek Jangka Panjang Konstanta C 0.764596 0.764596 Dana Pihak Ketiga DlnDPK 0.243404 0.873483 Non Performing Financing DNPF -0.154115 -1.117616 Tingkat Inflasi DlNFLASI -0.205306 2.029108 adalah sebesar 0.0063, hal ini menunjukan bahwa ECT sudah signifikan dengan menggunakan level signifikansi α=5 0.05, oleh karena itu pengujian ECM ini sudah dapat dikatakan valid. Dari hasil estimasi dengan pendekatan ECM, variable jangka pendek ditunjukan oleh DLNDPK, DNPF, dan DINFLASI. Namun untuk melihat pengaruh jangka panjangnya perlu dihitung dengan cara menjumlahkan koefisien variable jangka panjang LNDPK-1, NPF-1, dan INFLASI-1 dengan koefisien ECT kemudian dibagi lagi oleh koefisien ECT. Rumus koefisien jangka panjang adalah sebagai berikut : LNDPK-1 = C 4 +C 7 C 7 NPF-1 = C 5 +C 7 C 7 INFLASI-1 = C 6 +C 7 C 7 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Koefisien ECM Sumber : Eviews 6 data diolah Keterangan : C 4 = Koefisien LNDPK-1 C 5 = Koefisien NPF-1 C 6 = Koefisien INFLASI -1 C 7 = Koefisien ECT

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Analisis pengaruh inflasi srtifikat bank Indonesia Syariah (SBIS), non performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia (periode januari 2007--maret 2011)

6 43 157

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113