mengoreksi materi yang mereka diskusikan dengan informasi yang mereka dapat setelah guru menjelaskan. Guru bisa mengetahui persiapan dan penguasaan materi
bahan ajar siswa yang akan diajarkannya. Belajar memerlukan kedekatan dengan materi yang hendak dipelajari, jauh
sebelum bisa memahaminya. Belajar juga memerlukan kedekatan berbagai macam hal, bukan sekedar pengulangan atau hafalan. Pelajaran matematika bisa diajarkan
dengan media yang kongkrit, melalui buku-buku latihan dan dengan mempraktekan dalam kegiatan sehari-hari. Masing-masing konsep akan
menentukan pemahaman siswa. Lebih lanjut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
pengaruh pembelajaran aktif dengan metode pengajaran terbimbing terhadap komunikasi matematik siswa dengan mengangkatnya menjadi bahan kajian dalam
skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif dengan Metoda Pengajaran Terbimbing terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP pada
Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi”.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat diidentifikasi masalah yang timbul sebagai berikut :
1. Kualitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah. 2. Proses pembelajaran yang terjadi masih satu arah yaitu guru sebagai pusat
pembelajaran. 3. Pendekatan pembelajaran matematika di Indonesia masih banyak yang
menggunakan pendekatan tradisional yang menekan pada latihan pengerjaan soal, procedural dan terfokus pada buku paket saja.
4. Kemampuan komunikasi matematik siswa di Indonesia masih rendah. 5. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematik
siswa adalah kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dikelas, model penyajian materi, dan suasana belajar.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien dan terarah serta dapat dikaji, maka perlu pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran matematika Strategi Pembelajaran Aktif dengan
Pengajaran Terbimbing yaitu Suatu bentuk pembelajaran yang mengharuskan guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan
siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka. 2. Kemampuan komunikasi matematik yang dimaksud dalam penelitian ini
dibatasi hanya pada aspek menulis yaitu Memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri, membuat model situasi atau persoalan
menggunakan tulisan, grafik dan aljabar, menjelaskan, mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, menyusun argumen Written text, Mereflesikan
gambar, dan
diagram kedalam
ide-ide matematika
Drawing, Mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari
dalam symbol matematikaMathematical Expression.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah Strategi Pembelajaran Aktif dengan Pengajaran Terbimbing dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik
siswa SMP?”
D. Tujuan Hasil Penelitian