Pengertian Matematika Pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan metode pengajaran terbimbing terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa pada sub bab relasi dan fungsi (penelitian eksperimen di SMP 3 Pelabuhan Ratu)

Adapun perubahan dalam pembelajaran salah satunya adalah perubahan positif dan aktif. Positif artinya, baik bermanfaat serta sesuai dengan harapan senantiasa penambahansesuatu yang baru seperti pemahaman dan keterampilan baru yang lebih baik dari sebelumnya sedangkan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya tetapi usaha siswa itu sendiri. 6 Dari beberapa hasil penelitian yang dipaparkan dilatar belakang, pembelajaran di Indonesia sampai saat ini masih berorientasi pada teori belajar Behavioristik. Dimana guru memberi penjelasan tentang konsep-konsep matematika, contoh-contoh, latihan dan pekerjaan rumah akan tetapi siswa tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika yang telah ada. Sehingga pembelajaran siswa tidak bermakna. Pembelajaran matematika yang bermakna merupakan pembelajaran yang mengutamakan pengertian atau pemahaman konsep dan penerapannya dalam kehidupan.

2. Pengertian Matematika

Banyak pakar pendidikan yang mengartikan matematika. Pendapat para pakar tersebut akan diuraikan pada pembahasan berikut ini, James dan james mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Kemudian Klien mengatakan juga,bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan memguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Bourne memahami matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan penekanan pada knowing how, yaitu pelajar dipandang sebagai mahluk yang aktif dalam mengonstruksikan ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi 6 Muhibbin Syah, M.Ed. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 117 dengan lingkungannya. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. 7 Pengertian tentang matematika menurut A.Saepul Hamdani,dkk, matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik, pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasinya, pengetahuan tentang penalaran logis dan berhubungan dengan bilangan, pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk, pengetahuan tentang struktur-struktur yang logis, dan pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. 8 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika selalu berkaitan dengan bilangan, angka, simbol-simbol, atau perhitungan. Dengan mempelajari matematika siswa memiliki kemampuan berhitung, pengukuran, mengamati dan memecahkan permasalahan yang dapat disajikan dari kehidupan nyata diubah ke variabel-variabel dalam bentuk eksak, Oleh karena itu matematika menjadi mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa dari jenjang Sekolah Dasar SD sampai Sekolah Menengah Atas SMA bahkan kejenjang Perguruan Tinggi. Dalam kamus besar bahasa indonesia pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai “proses, cara, menjadikan orang atau mahluk hidup belajar”depdikbud. 9 Pembelajaran adalah satu usaha atau proses yang dilakukan secara sadar dengan mengacu pada tujuan pembentukan kompetensi, yang dengan sistematik dan terarah pada terwujudnya perubahan tingkah laku. 10 Sedangkan pengajaran adalah usaha menunjukan atau membantu seseorang untuk belajar dan bagaimana melalukan sesuatu, memberi 7 Abdul Halim Fathani, Matematika Hakikat Logika, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media Group, 2009, hal. 22 8 A. Saepul hamdani, Kusaeri, Irzani, mulin Nu’man, Matematika 1 edisi perama, Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008, hal. 1.7-1.8. 9 Ismail, dkk. Hakekat Pembelajaran Matematika, Jakarta:Universitas Terbuka, 2002, hal. 1.13 10 Zurinal Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan,Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 117 pengetahuan dan mamfaat bagi sesorang menjadi mengerti. Dalam proses pembelajaran, unsur belajar memegang peranan penting sedangkan mengajar adalah proses pembimbing kegiatan belajar. Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang akan bersangkutan. Guru berperan sebagai komunikator, siswa sebagai komunikan, dan materi yang dikomunikasikan berisi pesan berupa ilmu pengetahuan. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan sehari- hari. Apabila kita amati, dalam kegiatan hidupnya setiap orang akan terlibat dengan matematika, mungkin dalam bentuk sederhana dan bersifat rutin atau mungkin dalam bentuk yang sangat komplek. Disadari atau tidak, pengetahuan tentang matematika telah sering dipergunakan oleh masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Pada zaman purba, misalnya seorang gembala akan menghitung apakah kambing yang masuk ke kandang pada sore hari sudah lengkap atau belum, gembala tersebut menggunakan tumpukan batu yang jumlahnya sama dengan jumlah kambing. Setiap kambing masuk satu maka tumpukan batu dipindahkan satu. Apabila ada tumpukan batu yang tersisa berarti ada kambing yang belum masuk kandang dan dengan demikian jumlah kambing yang masuk kandang kurang dari jumlah semula, yaitu membuat relasi antara batu-batu dengan ternak mereka. Matematika bukanlah ilmu hapalan karena matematika harus dipelajari sehingga adanya pengenalan dasar bilangan, mengenal simbol-simbol matematika dan sifat penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Disekolah menengah SMP murid mendapat manfaat dari pelajaran matematika, matematika disekolah mempersiapkan pelajar untuk menangani solusi kuantitatif dalam kehidupan sehari-hari. menunjukan pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa belajar bukan pada guru mengajar. Pada hakikatnya pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menambah informasi dan kemampuan baru sehingga menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika. Pembelajaran matematika yang baik bukan hanya memperoleh nilai yang tinggi tapi bagaimana siswa memahami makna yang terkandung dalam materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. menurut Garis-garis Besar Program Pengajaran GBBP matematika, tujuan umum diberikannya matematika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi dua hal, yaitu: a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan didunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien. b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola piker matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. 11 Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan permasalahan matematika dalam kehidupan sehari- hari, siswa harus dibiasakan untuk diberi kesempatan bertanya dan berpendapat baik dengan teman-temannya atau guru agar proses pembelajaran tidak menjadi tanggung jawab guru saja. Pembelajaran matematika diharapkan berakhir dengan sebuah pemahaman siswa yang komprehensif dan holistik tentang materi yang telah disajikan. Pemahaman siswa yang dimaksud tidak sekedar memenuhi tuntutan tujuan pembelajaran matematika secara subsiantif saja tetapi diharapkan siswa lebih memahami keterkaitan antara satu topik matematika dengan topik matematika yang lainnya dan lebih memahami peranan matematika dalam kehidupan sehari-hari. 12 11 Erman Suherman, DKK. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung:common textbook UPI, 2003, hal. 58 12 Erman Suherman, DKK. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, ... , hal. 298-299. Ada lima tujuan yang mendasar dalam belajar matematika seperti dirumuskan oleh NCTM;2000 adalah 13 1 That they learn to value mathematics, artinya matematika sebagai ilmu hitung, karena pada hakekatnya matematika berkaitan dengan masalah hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pengerjaan operasi hitung siswa dituntut untuk bersikap teliti, cermat, hemat, cepat, dan tepat. Saat mengerjakan masalah matematika, siswa harus mengerjakan dengan teliti dan cermat. Langkah- langkah pengerjaan diteliti dan dicermati. Setelah diperoleh hasilnya, hasilnya dicek lagi apakah sudah menjawab permasalahan atau tidak. Sikap hemat dalam matematika dapat dilihat dengan mengerjakan matematika dengan kalimat ringkas dan mudah dipahami. 2 That they become confident in their ability to do mathematics, artinya bahwa matematika sebenarnyajuga mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri. Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika, tidak dibolehkan pantang menyerah. Saat gagal atau tidak dapat menjawab, siswa dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Siswa dituntut untuk mencoba terus, sampai pada akhirnya akan dapat menjawabnya. Ketika siswa gagal mencari jawaban yang harus ditanamkan dalam diri siswa adalah kegagalan awal dari keberhasilan. Saat keberhasilan tercapai, rasa puas dan bangga akan tumbuh. Matematika mengajarkan pentingnya sikap percaya diri. Inilah mutiara yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. 3 That they become mathematical problem-solvers, artinya bahwa siswa menjadi mampu untuk memecahkan masalah. Pembelajaran matematika di kelas dimaksudkan tidak hanya mentranfer pengetahuan guru kepada siswa, tetapi siswa dapat mengerti materi yang mereka pelajari. Siswa dapat mengerjakan soal yang berbeda dengan yang dicontohkan guru, maka siswa 13 Mohammad Asikin, Daspros Pembelajaran Matematika I, hal. 8 dilatih untuk mengaplikasikan materi yang dipelajari dengan soal yang mereka kerjakan untuk memecahkan masalah. 4 That they learn to communicate mathematically, artinya bahwa siswa belajar untuk berkomunikasi secara matematika. Penggunaan simbol sebagai alat komunikasi dalam matematika, untuk menyatakan “unsur x merupakan anggota himpunan A” digunakan dengan simbol “� ∈ �”. Menyatakan bahwa simbol bermanfaat untuk penghematan intelektual, karena simbol dapat mengkomunikasikan ide secara efektif dan efisien. 5 That they learn to reason mathematically, artinya bahwa siswa belajar untuk memperoleh alasan-alasan atau berpikir secara matematis, maka matematika pada umumnya berkaitan dengan usaha mencari penyelesaian suatu permasalahan matematika. Tetapi, bukan penyelesaian yang menjadi fokus. Justru bagaimana metode mencari penyelesaian yang diutamakan. Sebagai contoh, ada soal berikut: “Tentukanlah hasil dari 134 x 85”. Beberapa siswa mungkin akan menjawabnya dengan perkalian bersusun berikut: 125 75 625 875 9375 + � Tetapi, siswa lain mungkin akan menjawabnya sebagai berikut. 125 x 75 = 10000 – 625 = 9375. Cara kedua ini adalah cara tercepat dan tepat. Inilah menghitung dengan cara yang hemat. Cara kedua menggunakan rumus: � + � � − � = � 2 − � 2 Cara kedua ini dilakukan karena mengetahui bahwa: 25 = 100 + 25 75 = 100 – 25 Jadi, 125 x 75 = 100 + 25 x 100 - 25 = 10 2 – 25 2 = 10000 – 625 = 9375. Dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. Pembelajaran matematika tidak bisa disampaikan secara acak harus berurutan secara tahap demi tahap, penjelasan dimulai dari pemahaman ide dan konsep dasar selanjutnya sampai jenjang yang lebih kompleks.

B. Kemampuan Komunikasi Matematik

1. Pengertian kemampuan Komunikasi Matematik