Dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. Pembelajaran matematika
tidak bisa disampaikan secara acak harus berurutan secara tahap demi tahap, penjelasan dimulai dari pemahaman ide dan konsep dasar selanjutnya
sampai jenjang yang lebih kompleks.
B. Kemampuan Komunikasi Matematik
1. Pengertian kemampuan Komunikasi Matematik
Komunikasi menurut bahasa dalam ensiklopedi umum diartikan sebagai perhubungan, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari
perkataan latin yaitu communicare yang berarti berpartisipasi ataupun memberi tahukan.
14
Roger bersama D. Lawrence Kincain mengatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
15
Komunikasi adalah proses sosial
dimana individu-individu
menggunakan simbol-simbol
untuk menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam lingkungan mereka.
16
Pengertian komunikasi diatas memberi pengertian bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang atau bahasa yang
mempunyai arti pesan yang sama pada pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi selalu melibatkan suatu hubungan dua orang atau lebih yang
berinteraksi dengan berbagai niat, motivasi dan kemampuan agar menghasilkan pertukaran informasi yang membentuk perubahan sikap dan tingkah laku serta
kebersamaan untuk menciptakan saling pengertian. Definisi komunikasi adalah simbol, simbol yang digunakan dalam komunikasi biasanya telah disepakati
bersama dalam sebuah kelompok. Contohnya dalam pembelajaran matematika
14
Roudhonah, M.Ag. Ilmu Komunikasi, Jakarta: LP UIN Jakarta, 2007. hal. 19
15
Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007, hal. 19-20.
16
Richard west dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3, Jakarta: Salemba Humanika, 2008, hal. 35
pada materi ajar lingkaran, dimana r = jari-jari, d = diameter dan � dibaca phi
yang bernilai angka 3, 14 atau
22 7
. Komunikasi
matematik adalah
kemampuan menyatakan
dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis, tabel atau grafik.
17
Komunikasi dalam matematika atau komunikasi matematik merupakan suatu aktivitas baik fisik maupun mental dalam mendengar, membaca, menulis,
berbicara merefleksikan dan mendemontrasikan, serta menggunakan bahasa dan simbol untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan matematika.
18
Sullivan Mousley mempertegas bahwa komunikasi matematika bukan hanya sekedar menyatakan ide melalui tulisan tetapi lebih luas lagi yaitu
kemampuan siswa dalam bercakap, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan, klarifikasi, bekerja sama, menulis dan akhirnya melaporkan apa
yang telah dipelajari.
19
Menurut NCTM, 2000 Komunikasi matematik dapat mereflesikan objek, menggambarkan dan diskusi.
20
Ketika pelajar ditantang untuk
berpikir dan
memberi alasan
tentang matematika
dan mengkomunikasikan hasil berpikir mereka ke yang lain secara lisan dan
tulisan, mereka menjelaskan dan meyakinkan. Komunikasi dalam matematika terdiri dari komunikasi lisan seperti
membaca, mendengar diskusi, menjelaskan, sharing, dan komunikasi tulisan seperti mengungkapkan ide matematik dalam fenomena dunia nyata melalui
grafik atau gambar, tabel, persamaan aljabar, ataupun dengan bahasa sehari- hari. Secara garis besar komunikasi matematik secara tulisan adalah
kemampuan atau ketrampilan siswa dalam menggunakan kosakatanya, notasi dan struktur matematik baik dalam bentuk penalaran, koneksi, maupun dalam
problem solving.
17
Depag, Standar Kompetensi, Jakarata:Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2004, hal. 222
18
Abdul Muin, Pendekatan Metakognitif Untuk meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa SMA, Jakarta: Center for Mathematics education DevelopmentecMED, 2006, Vol. 1. No. 1
ISSN: 1907-7882, h.36
19
Bansu Irianto Ansari, Menumbuh Kembangkan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa SMU melalui Strategi Think-Talk-Write, tersedia di Disertasi UPI Bandung 2003, hal 17
20
NCTM, Principles and Standards for School Mathematics, NCTM: 2000, hal. 36
Hal ini menggambarkan bahwa komunikasi matematik akan terjadi ketika siswa belajar dalam kelompok senantiasa dapat mengekspresikan pokok
bahasan berbentuk soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, bentuk gambar kedalam bahasa matematik dengan berdiskusi bersama teman
kelompok. Mengungkapkan kemampuan komunikasi matematik siswa menurut
Cai, Lane Jakabesin dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi dan mengerjakan berbagai bentuk soal, baik pilihan ganda maupun uraian.
21
Ada sejumlah bentuk soal uraian yang dapat digunakan untuk menjaring kemampuan komunikasi matematik siswa antara lain soal bentuk transfer,
eksploratif, elaborative, aplikatif dan estimasi. a Soal bentuk transfer adalah soal dari bidang studi lain yang penyelesaiannya
menggunakan perhitungan dan kalimat matematik. Contoh: sebuah bola dilempar vertical ke atas, sehingga kecepatanya semakin lama semakin
berkurang akibat perlambatan oleh gravitasi bumi g. ketinggian bola yang dilempar dipengaruhi oleh kecepatan awal lemparan, gravitasi bumi, dan
waktu. Hal ini dapat dilihat dari rumus fungsi yang berbentuk, yaitu: :
� → −
1 2
��
2
+ �; dimana �= gravitasi bumi, t = waktu, dan v = kecepatan
awal. Jika �= 10 �
2
dan � = � , tentukan ketinggian yang dicapai bola setelah dilempar 1 detik.
b Bentuk soal ekploratif, contoh: diketahui 2 bilang dengan cirri-ciri seperti berikut. Bilangan yang kecil ditambah tiga kali bilangan yang besar sama
dengan 110. Bilangna yang besar ditambah empat kali bilangan yang kecil sama dengan 99. Tunjukan bagaimana kamu memperoleh bilangan yang
dimaksud. Ilustrasi jawaban: misalkan bilanagan yang besar adalah x dan bilangan yang kecil adalah y, maka persamannya adalah 3x + y = 110 dan x
+ 4y = 99. Kita gunakan metode eliminasi untuk menemukan nilai x dan y
21
Bansu Irianto Ansari, Menumbuh Kembangkan Pemahaman…, hal.18
3 �〷 + = 110 → �1 ↔
3 � + = 110
� + 4 = 99 → �3 ↔
3 � + 12 = 297
−11 = −187 = 17
Untuk y = 17, maka 3
� + = 110 3
� + 17 = 110 3
� = 93 x = 31
jadi, bilangan yang dimaksud adalah 17 dan 31. c Bentuk soal estimasi, contoh: seorang tukang catakan mengecat tembok
rumah yang tinginya 4,5 m. panjang tangga yang digunakan adalah 3,5 m. jarak ujung tangga bagian bawah dengan dasar tembok 210 cm. jika tinggi
tukang itu 1,75 m, dapatkah tukang cat mencapai bagian paling atas dari tembok itu?
d Bentuk soal elaboratif, contoh selembar kertas dipotong menjadi 4 bagian, setiap bagian dipotong lagi menjadi 4, dan seterusnya. Berapakah jumlah
potongan kertas kelima, jelaskan jawaban kamu. Cara menumbuhkan kemampuan komunikasi matematik siswa,
Menurut Utari,
kemampuan dan
keterampilan siswa
antara lain
mengembangkan wawasan, pengetahuan, pemahaman dan keterampilan komunikasi secara professional dengan membawa peserta didik melaksanakan
proses matematika agar siswa dapat mengemukakan pendapat dan pikiran dengan jelas dan dalam tingkat keresmian yang tinggi secara lisan dan tulisan
untuk memperoleh
peningkatan kemampuan
peserta didik
dalam mengemukakan temuan dan ide matematika dengan bahasanya sendiri
mathematical communication serta meningkatkan daya abstraksi peserta didik.
22
Komunikasi memainkan peran yang penting dalam membantu pelajar untuk memahami pelajaran matematik yang berkaitan dengan kehidupan
22
Nitta Puspitasai, S.Pd, Efektifitas Belajar Mengajar Matematika dengan Teknik Probing . Laporan Penelitian, Bandung: t.d., 2009. Tersedia di http:www.sundayana.web. Idefektifitas-
belajar-mengajar-matematika-dengan-teknik-probing.html.
sehari-hari. Menurut NCTM, 2000 pengajaran matematika harus memberi murid kesempatan untuk:
Memahami angka dan operasi perhituangan. Mempelajari prinsip aljabar dan geometri.
Memahami cara mengukur atribut dari objek dan unit pengukuran. Mengumpulkan, mengorganisir, dan menampilkan data, serta memahami
konsep dasar dari probalitas. Memecahkan problem.
Menggunakan penalaran sistematik dibanyak area matematik yang berbeda. Mengorganisasikan dan mensosialisasikan pemikiran matematika melalui
komunikasi, termasuk mengerjakan soal bersama teman sekelas. Menggenali hubungan diantara ide-ide matematika dan mengaplikasikan
matematika dalam konteks diluar matematika.
23
NCTM juga mengatakan bahwa kemampuan komunikasi matematik
memberikan manfaat pada siswa berupa 1 Memodelkan situasi dengan lisan, tertulis, gambar, grafik, dan secara aljabar. 2Merefleksi dan mengklarifikasi
dalam berpikir mengenai gagasan-gagasan matematika dalam berbagai situasi. 3 Mengembangkan pemahaman terhadap gagasan-gagasan matematika
termasuk peranan definisi-definisi dalam matematika. 4 Menggunakan keterampilan membaca, mendengar, dan menulis untuk menginterpretasikan
dan mengevaluasi gagasan matematika. 5 Mengkaji gagasan matematika melalui konjektur dan alasan yang meyakinkan. 6 Memahami nilai dari notasi
dan peran matematika dalam pengembangan gagasan matematika.
24
Baroody mengemukakan bahwa pelajaran harus dapat membantu siswa mengkomunikasikan ide matematik melalui lima aspek komunikasi yaitu:
1. Resperentasi Representasion, yang diartikan sebagai kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide kedalam bentuk-bentuk visual. Misalnya
representasi suatu diagram kedalam bentuk simbol atau kata-kata.
23
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2004, hal. 441
24
Latif Sahidin, Membangun Komunikasi Matemtika Siswa, Agustus 2009
2. Mendengarlistening, adalah aktivitas mendengar saat guru ataupun siswa lain sedang berbicara. Mendengar adalah aspek penting dalam suatu diskusi.
Siswa tidak akan berkomentar dengan baik apabila tidak mampu mengambil intisari dari suatu diskusi. Mendengar secara hati-hati terhadap pertanyaan
teman dalam suatu kelompok juga dapat membantu siswa mengkonstruksi lebih lengkap pengetahuan matematika dan mengatur strategi jawaban yang
lebih efektif. 3. Membaca Reading, adalah aktivitas membaca teks secara aktif dan
mengelaborasi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disusun, kemudian membuat catatan-catatan kecil.
4. Diskusi Discussing, adalah aktivitas siswa mengkomunikasikan, membaca, melalui diskusi dan saling interaksi dalam grup sehingga terbina
suasana ketergantungan antara grup untuk mencapai pemahaman bersama. 5. Menulis Writting, adalah kegiatan yang dilakukan dengan sadar untuk
mengungkapkan dan mereflesikan pikiran.
25
Dengan demikian, kemampuan komunikasi matematik mengandung arti kemampuan siswa dalam matematika yang meliputi penggunaan keahlian
membaca, menyimak, menelaah, mengevaluasikan ide, simbol, istilah, serta informasi matematika.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi Matematik