Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validitas Tes Uraian
Dalam pemberian interprestasi terhadap �
���
ini digunakan dp sebesar N-nr, yaitu 35
– 2 = 33. Derajat kebebasan sebesar 33dikonsultasikan kepada tabel “r” product moment. Pada taraf signifikansi
5, hasilnya adalah sebagai berikut 0,349.
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data jika telah diuji reliabilitasnya. Reliabilitas disebut juga
sebagai kestabilan. Reabilitas berhubungan dengan kemampuan alat ukur
untuk melakukan pengukuran reabilitas suatu tes berbentuk essay adalah dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu:
�
11
=
� �−1
1 −
�
� 2
�
� 2
dengan �
� 2
=
�
� 2
−
�� 2
�
�
Keterangan: �
11
= Reabilitas yang dicari N = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
�
� 2
= Jumlah varians skor tiap-tiap butir item �
� 2
= Varian total n = Banyaknya item yang valid
4
Berdasarkan korelasi menurut Guilford, yaitu:
5
Kurang dari 0,20 : tidak ada korelasi 0,20
– 0,40 : korelasi rendah 0,40
– 0,70 : korelasi sedang 0,70
– 0,90 : korelasi tinggi 1,00 : korelasi sempurna
4
Anas Sudijon, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarata: PT RajagGafindo persada, 2007, h. 208
5
Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, cet. Ke-2, hal. 132- 134
Tabel 3.5 Hasil Penghitungan Reliabilitas Tes uraian
Dari perhitungan diperoleh �
11
= 0,815. Berdasarkan kriteriabesarnya korelasi menurut Guilford maka diinterprestasikan bahwa reliabilitas soal
instrument ini berkorelasi tinggi.
3. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Uji tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk
mengukur tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:
� = �睜
Keterangan: P
: Indeks Kesukaran B
: Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar JS
: Jumlah seluruh siswa peserta Klasifikasi indeks kesukaran IK:
0, 70 – 1, 00
: mudah 0, 30
– 0,70 : sedang
0, 00 – 0, 30
: sukar
Tabel 3.6 Hasil Penghitungan Taraf Kesukaran
4. Uji Daya Pembeda
Uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan kemampuan siswa. Untuk mengetahui daya pembeda
tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut: � =
� �
= Keterangan:
DP : Daya pembeda BA : Jumlah skor kelompok atas yang menjawab benar
BB : Jumlah skor kelompok bawah yang menjawab benar JA : Jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya
JB : Jumlah skor maksimum kelompok bawah yang seharusnya. Klasifikasi daya pembeda:
DP : 0, 70 – 1, 00 = baik sekali
: 0, 40 – 0, 70 = baik
: 0, 20 – 0, 40 = cukup
: 0, 00 – 0, 20 = jelek
Tabel 3.7 Hasil Penghitungan Uji Daya Pembeda Tes Uraian
Kelompok Atas
Kelompok Bawah
G. Teknik Analisis Data
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel kecil dan kedua kelas sampel memiliki banyak anggota yang berbeda maka data
dianalisis dengan menggunakan uji-t. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian yang melakukan uji-t, akan dilakukan uji prasyarat yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas:
1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas