Keadaan Perekonomian Kecamatan Siborongborong Keadaan Sosial Budaya Kecamatan Siborongborong

17 Parik Sabungan 900 896 1.796 18 Siborongborong II 822 822 1.644 19 Sigumbang 915 892 1.807 20 Sitabo-tabo Toruan 503 500 1.003 21 Silait-lait 597 585 1.182 Jumlah 21.842 21.514 43.356 Sumber: Kantor Kecamatan Siborongborong Dilihat dari data kependudukan diatas, maka jumlah penduduk yang paling padat terdapat di Kelurahan Pasar Siborongborong. Hal ini dapat dimaklumi, karena Pasar Siborongborong adalah ibukota Kecamatan Siborongborong. Desa yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Desa Sitabotabo Toruan dengan jumlah penduduk sebanyak 1.003 jiwa. Jumlah laki-laki dengan jumlah perempuan dapat dilihat bahwa jumlah laki- laki jauh lebh banyak daripada jumlah perempuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah laki-laki mendominasi Kecamatan Siborongborong. Mata pencaharian penduduk terutama berasal dari pertanian. Pada umumnya penduduk desa mengerjakan sawah dan ladangnya sebagai tumpuan hidup bagi keluarganya. Sebagian penduduk mempunyai ternak, tetapi ternak tersebut bukan sebagai modal utama untuk menghidupi keluarga. Disamping sebagai peternak dan petani, sebagian kecil penduduk adalah Pegawai Negeri Sipil, buruh industri, dan juga pedagang.

4.1.4 Keadaan Perekonomian Kecamatan Siborongborong

Perekonomian di Kecamatan Siborongborong cukup lancar. Setiap barang-barang yang hendak dibutuhkan, baik untuk keperluan pertanian maupun keperluan-keperluan yang lain dengan mudah dapat dijumpai di Kelurahan Pasar Siborongborong. Universitas Sumatera Utara Untuk memperlancar perekonomian tersebut, diperlukan sarana-sarana perekonomian, seperti yang terdapat di tabel berikut ini : Tabel 2 No Sarana Perekonomian JumlahUnit 1 Koperasi 7 2 Bank Perkreditan Rakyat BPR 1 3 BRI 2 4 BPDSU 1 5 Pasar Umum 1 Jumlah 12 Sumber : Kantor Kecamatan Siborongborong Adapun prasarana pengangkutan, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 No Prasarana Pengangkutan Km 1 Jalan aspal 121 2 Jalan diperkeras 191 3 Jalan tanah 194 4 Jalan setapak 212 Jumlah 718 Sumber : Kantor Kecamatan Siborongborong

4.1.5 Keadaan Sosial Budaya Kecamatan Siborongborong

Masyarakat wilayah Kecamatan Siborongborong masih memegang adat-istiadat secara ketat. Kebersamaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan sering dilaksanakan dengan dilandasi rasa sosial yang tinggi. Wilayah ini termasuk wilayah adat, sehingga Universitas Sumatera Utara setiap pekerjaan yang dilakukan selalu dihubungkan dengan adat-istiadat yang berlaku di daerah tersebut. Sebagaimana masyarakat Indonesia pada umumnya, penduduk kecamatan Siborongborong menjunjung tinggi adat-istiadat, menjunjung tinggi rasa kebersamaan, dan gotong-royong. Pada umumnya kepentingan umum masih diutamakan. Adat yang berlaku di daerah tersebut adalah adat Batak Toba sesuai dengan suku yang mendiaminya. Kehidupan keagamaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa semakin berkembang, sehingga terbina hidup rukun di antara sesama umat beragama. Kerukunan antar umat beragama tersebut menjadikan penduduk merasa bersatu dan tetap memperkokoh kesatuan dan persatuan bengsa dan meningkatkan amal untuk bersama-sama meningkatkan pembangunan. Penduduk kecamatan Siborongborong sebagian beragama Kristen Protestan dan Kristen Katholik, sedangkan agama Hindu tidak terdapat di wilayah tersebut. Adapun penganut agama Budha adalah WNRI keturunan Cina. Mereka berdomisili di Kelurahan Pasar Siborongborong. Sarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan keagamaan, seperti tempat ibadah cukup tersedia. Pada umumnya pembangunan tempat ibadah tersebut bersumber dari swadaya masyarakat. Adapun komposisi mengenai tempat ibadah umat beragama di Kecamatan Siborongborong adalah sebagai berikut: Tabel 5 No Rumah Ibadat Jumlah 1 Mesjid 1 2 MusholaLanggar 1 Universitas Sumatera Utara 3 Gereja Katholik 1 4 Gereja Protestan 7 5 Kuil - Jumlah 10 Sumber : Kantor Kecamatan Siborongborong Rumah ibadat merupakan tempat masyarakat untuk bersembahyang atau berdoa atau beribadah. Hal ini dapat dilihat pada data dalam tabel diatas, Kecamatan Siborongborong mempunyai tempat beribadah yang didominasi oleh rumah ibadah atau Gereja Kristen Protestan yang berjumlah tujuh bangunan dan rumah ibadah atau Gereja Katholik yang berjumlah satu bangunan dan diikuti juga jumlah rumah ibadat atau Mesjid dan bangunan Mushola yang berjumlah satu bangunan. Di bidang pendidikan, wilayah Kecamatan Siborongborong tidak termasuk daerah ketinggalan dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya yang berada di Kabupaten Tapanuli Utara. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan sekolah. Di bawah ini dapat dilihat tabel mengenai tingkat pendidikan di Kecamatan Siborongborong: Tabel 6 No Tingkat Pendidikan Sekolah Unit 1 TK 1 2 SD Negeri 42 3 SD Swasta 2 4 SLTP Negeri 5 Universitas Sumatera Utara 5 SLTP Swasta 2 6 SLTA Negeri 2 7 SLTA Swasta 2 8 SMK Negeri 1 9 SMK Swasta 2 10 Perguruan Tinggi 1 Jumlah 60 Sumber : Kantor Kecamatan Siborongborong Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Kecamatan Siborongborong sudah berkembang. Jumlah sekolah ada sebanyak 60 unit. Sehingga pendidikan yang diberikan kepada generasi penerus dapat berjalan dengan lancar dimulai dari pendidikan dasar TK dan SD, menengah SLTP dan SLTA, dan sampai pada pendidikan tingkat mahasiswa Perguruan Tinggi. Pada tahun 1986, seorang wiraswasta mendirikan sebuah Perguruan Tinggi di Kecamatan Siborongborong yang bernama Universitas Sisingamangaraja Tapanuli UNITA yang didirikan pada tahun ajaran 19911992 yang mempunyai mahasiswa sebanyak 801 orang. Perguruan Tinggi Swasta sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, perlu terus didorong untuk meningkatkan pertumbuhan, peranan dan tanggungjawab serta mutu pendidikannya dengan tetap memperhatikan syarat-syarat pendidikan secara umum. Dalam bidang kesehatan, wilayah kecamatan Siborongborong jarang diserang penyakit seperti, kolera, campak, muntaber, dan lain-lain. Petugas-petugas kesehatan sudah mulai terdapat di setiap desa untuk melakukan tugasnya. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat Universitas Sumatera Utara dalam rangka peningkatan kualitas taraf hidup dan kecerdasan serta kesejahteraan rakyat pada umumnya. Pembangunan kesehatan dilakukan dengan memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan keluarga. Disamping itu, sebagai upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan juga terus diusahakan. Adapun puskesmas di wilayah Kecamatan Siborong-borong juga diusulkan untuk menjadi rumah sakit di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan adanya faktor pendukung di wilayah tersebut yang terdiri dari 1 kelurahan dan 15 desa, jumlah penduduk yang mencapai 43.356 jiwa, memiliki 1 puskesmas, 4 pustu dan polindes, jumlah dokter yang mencapai 5 orang, bidan berjumlah 49 orang, perawat berjumlah 13 orang ditambah dengan 13 tenaga kerja sukarela dan 3 orang tenaga administrasi. 4.2 Ombus-Ombus Siborongborong 4.2.1 Sejarah Makanan Tradisional Ombus-Ombus