B. Hutabarat 45 Tahun Profil Informan .1 R br Siburian 45 Tahun

jumlah yang banyak maka harganya dapat dikurangi sedikit. Mereka juga mempunyai langganan di pasar dimana pada orang itulah mereka membeli bahan-bahan tersebut. Karena mereka sudah sering membeli pada orang tersebut, maka harganya juga dapat dikurangi. Ia dan istrinya pun sudah memikirkan lebih dulu untuk biaya kebutuhan hidup mereka dan juga untuk menyisihkan uang mereka untuk persiapan sekolah anak ke tingkat selanjutnya nantinya. Oleh karena itu, mereka menghemat pengeluaran keluarga ini terutama bagi barang-barang yang dianggap tidak begitu penting, mereka berusaha untuk tidak membelinya. Karena mereka masih memerlukan banyak biaya bukan hanya untuk biaya kontrakan rumah mereka tetapi juga untuk pembelian buku-buku pelajaran atau alat-alat sekolah bagi anaknya.

4.3.7 B. Hutabarat 45 Tahun

B. Hutabarat adalah salah satu pedagang makanan tradisional di Siborongborong. Beliau telah 15 tahun menjadi pedagang ombus-ombus dan menjajakan jualannya dengan sepeda anginnya mulai dari pukul 07.30 hingga 18.00 WIB. Meskipun, ia telah menjadi pedagang ombus-ombus, namun ia masih merasa belum bisa untuk menghidupi istri dan ketiga orang anaknya. B. Hutabarat tinggal bersama seorang istri dan keempat orang anaknya. Saat ini ketiga anaknya sudah bersekolah. Anaknya yang pertama duduk di bangku SMU Kedua anaknya lagi duduk di bangku SMP dan SD. Anaknya yang terakhir masih berusia 1 tahun, sehingga beliau harus mencari tambahan pemghasilan dari apa yang telah diperolehnya dari menjual ombus-ombus. Pengeluaran yang harus ia pikirkan saat ini berbeda dengan saat dia masih lajang. Dulu, ia bisa mennghidupi diri sendiri saja, ia Universitas Sumatera Utara sudah merasa bersyukur. Sekarang bukan hanya dirinya saja yang harus dibiayai tetap juga ada 4 orang yang harus ia tanggung, yaitu istri dan 3 orang anaknya. Saat memutuskan untuk menikah istrinya masih bekerja, sehingga dengan penghasilan dari mereka berdua dapat membuat mereka hidup sederhana. Ketika anak mereka lahir satu persatu, masalah pun semakin muncul. Hal itu dilihat dari mulai membeli susu, makan, sampai dengan membayar uang sekolah dan perlengkapan lain anak-anaknya, membuat ia dan istrinya harus mengeluarkan pengeluaran yang lebih. Pada akhirnya mereka pun menemukan jalan keluar untuk bisa mengatasi pengeluaran dan menambah penghasilan keluarga mereka. Untuk itu ia dan istrinya bekerja membantu orang tua dari pak Hutabarat ini untuk bekerja di lahan milik orang tuanya. Adapun orang tuanya memiliki sawah dan kebun kopi. Dengan demikian, ia bisa sedikit membantu orang tuanya untuk menjual hasil panen itu bila sudah saatnya, dan orang tuanya pun tidak jarang untuk memberikan hasil perkebunan orang tuanya kepada anaknya. Orang tuanya menganggap bahwa dengan cara inilah mereka bisa membantu sedikit demi sedikit kondisi keuangan anaknya. Pak Hutabarat pun merasa bersyukur bahwa ia bukan hanya bisa membantu orang tuanya tetapi orang tuanya juga ikhlas untuk memberikan sebagian hasil dari penjualan kopi mereka. Bukan hanya itu saja yang ia lakukan untuk mencari tambahan penghasilan untuk keluarganya, namun ia juga mencari alternatif pekerjaan lain, yaitu salah satunya dengan membantu teman-temannya yang membutuhkan bantuannya. Meskipun terkadang ia merasa lelah dengan aktifitasnya, namun ia merasa hal itu tidak seberapa dengan tanggungjawab yang haru ia laksanakan untuk keluarganya. Tak jarang pula, istrinya juga bersedia untuk membawa makanan yang dimasaknya sendiri untuk dibawa ke sawah bila Universitas Sumatera Utara suaminya bekerja di sawah. Hal ini dikarenakan untuk menghemat pengeluaran berupa biaya makan yang dapat mereka cegah. Istrinya pun hanya sesekali membantu suaminya untuk bekerja di sawah karena istrinya harus menjaga anak mereka yang masih kecil dan menyiapkan makanan di rumah. Tidak jarang juga pak Hutabarat dan kedua anaknya juga berada di sawah. Setidaknya kedua anaknya tidak jenuh di rumah saja sehingga kedua anaknya dapat bermain-main di sawah atau di kebun kopi milik opungnya. Kedua anaknya pun bersedia membantu orang tuanya jika panen telah tiba.

4.3.8 T. Sihombing 55 Tahun