Pangan padi-padian Ragam Makanan Tradisional Batak

Kandungan gizi pada makanan ini tidak berbeda dengan kandungan gizi susu lainnya seperti lemak, karbohidrat dan protein, hanya berbeda pada pengolahan dan diolah dengan sederhana dan menggunakan peralatan tradisional dan tidak menggunakan unsur kimia. Seekor induk kerbau dapat diperah susunya hingga 5 bulan. Pada bulan yang keenam kualitas susu sudah tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Untuk menambah kualitas dan kuantitas susu, induk kerbau diberikan makanan ekstra, ubi jalar, dan dedak diaduk dengan garam secukupnya serta dicampur dengan beberapa jenis vitamin. Proses selanjutnya susu hasil perahan direbus sekitar 10 menit dalam wadah yang steril dengan menambahkan air nenas untuk membantu pengentalan susu serta mengurangi aroma keamisan dan juga bisa dicampurkan dengan perasan daun pepaya. Harga jual di onanpasar tradisional di tapanuli adalah berkisar Rp 20.000liter Dali belum begitu dikenal secara meluas seperti keju dan yoghurt. Produk olahan susu seperti ini yang berasal dari daerah Sumatera Barat disebut dadih dan dari Sulawesi Selatan disebut dengan dangke. Pada awalnya, memang tidak mudah menyukai hidangan ini. Rasanya cenderung tawar. Susu kerbau dicampur dengan perasan daun pepaya sehingga mengental menjadi seperti tahu. Gambar Makanan Tradisional Batak : Dali Ni Horbo

4.2.2.2 Pangan padi-padian

Terdapat beberapa jenis pangan padi-padian yang menjadi makanan khas tradisional Toba, yaitu lappet, ombus-ombus dan pohul-pohul. Pada dasarnya bahan Universitas Sumatera Utara makanan ini berasal dari bahan dasar yaitu padi, baik beras maupun pulut dalam pengolahannya. Berikut jenis makanan tradisional tersebut : a. Lappet Lappet adalah makanan khas tradisional dari daerah Tapanuli yang juga dapat kita jumpai di daerah Siborongborong. Lappet itu sendiri terbuat dari bahan dasar tepung ketan dicampur unti parutan kelapa muda dan gula merah yang dicampur dengan santan. Lappet itu sendiri cocok menjadi menu sarapan atau camilan bagi masyarakat Siborongborong. Pada umumnya orang menyangka bahwa antara lappet dan ombus-ombus itu pada dasarnya sama, namun kenyataannya meski sama-sama dibungkus dengan daun pisang, kedua makanan ini memiliki perbedaan yang khas. Lappet cenderung memiliki tekstur kue yang agak keras, sedangkan ombus-ombus memiliki tekstur kue yang lembut. b. Ombus-Ombus Ombus-ombus adalah makanan tradisional yang berasal dari Tapanuli Utara tepatnya di Kecamatan Siborongborong. Makanan ini masih dapat kita temukan di daerah Siborong-borong karena masih adanya keberadaan pedagang-pedagang di sepanjang jalan Siborongborong untuk menjajakan makanan yang satu ini. Kue tradisional ini bukan hanya cocok untuk menu sarapan pagi tetapi juga cocok untuk oleh-oleh dan dapat juga ditemukan dalam acara-acara seperti, acara keluarga, rapat atau sebagai hidangan penutup dalam acara pernikahan. Pembuatannya sendiri tidak terlalu sulit sehingga semua orang baik itu laki-laki maupun perempuan dapat membuatnya. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam membuat ombus-ombus ini adalah menggunakan bahan utama yaitu tepung beras. Beras yang dipakai juga bukan beras yang Universitas Sumatera Utara sering digunakan orang tetapi menggunakan “Boras Sitambun”. Beras tersebut juga tidak boleh ditumbuk dengan mesin atau logam tetapi harus menggunakan kayu. Sebab akan berpengaruh pada rasa. Kemudian kelapa parut yang menjadi isi ombus-ombus juga tidak boleh bercampur dengan air. Maka setelah buah kelapa dibelah, jangan langsung diparut sebelum airnya benar-benar mengering. Kalau tidak, ombus-ombus ini akan cepat basi dan terasa lengket. Kelapa yang dipakai juga tidak boleh terlalu muda atau terlalu tua. Jadi, harus benar-benar kelapa pilihan. Untuk pembungkusnya itu sendiri, kebanyakan para pedagang ombus-ombus memesan daun pembungkus yang disebut dengan daun “ucim” ke Tebing Tinggi atau Medan. Hal ini dikarenakan daun pembungkus yang berasal dari Tebing Tinggi atau Medan ini cenderung kuat sehingga tidak mudah sobek sewaktu kita membuka pembungkus ombus-ombus ini. Dalam pembuatannya, ombus-ombus memerlukan bahan-bahan seperti tepung beras yang diisi dengan gula merah ataupun gula putih. Sehingga makanan ini terlihat lebih enak jika masih dalam keadaan panas serta dibarengi dengan minum kopi atau teh manis. Soal rasa makanan tradisional yang satu ini tidak perlu diragukan lagi. Walau mungkin masing-masing orang akan memiliki pendapat yang berbeda, namun paduan tepung beras ataupun tepung ketan dengan gula aren dan kelapa pasti memberikan cita rasa unik di lidah. Apapun namanya Ombus-ombus, Lapet, atau Pohul-pohul sama-sama mempunyai rasa yang enak bagi pecinta makanan. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Pedagang Makanan Tradisional Ombus-Ombus Yang Semakin Berkurang