Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

20 awal sampai pembuatan laporan. 25 Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa penelitian ini dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan di kelas. Penelitian tindakan kelas berkaitan dengan penelitian kualitatif karena memang dalam pengumpulan datanya menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor, dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian, menyusun rencana dan melakukan kegiatan- kegiatan penyempurnaan. 26 Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu: 1 perencanaan planning, yaitu rencana tindakan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu dilakukan; 2 tindakan acting yaitu pelaksanaan sesuai rencana; 3 pengamatan observing yaitu pengamatan yang dilakukan bersamaan dengan tindakan; 4 refleksi reflection yaitu kegiatan mengemukakan implementasi rencana tindakan. Pada saat pelaksanaan tindakan peneliti melakukan penyampaian materi, tes perbuatan, dan observasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Tahap berikutnya, berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan jurnal, peneliti merefleksikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Tahapan pembelajaran dalam tindakan ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus mengandung unsur perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan diawali dengan merencanakan ide penelitian kemudian ditindaklanjuti dengan observasi pelaksanaan proses. Kegiatan ini merupakan kegiatan pendahuluan yang tujuannya untuk mengidentifikasi masalah ini adalah sebagai berikut: 25 M. Mega N dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Regina, 2009, h. 15. 26 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2005, Cetakan Pertama, h. 140. 21 a. Permohonan izin penelitian di SMA PGRI 56 Ciputat kepada Kepala Sekolah. Perizinan ini dapat diperoleh dengan mudah karena peneliti merupakan salah satu pengajar di sekolah tersebut. Kepala sekolah beserta dewan guru telah menyatakan kesiapannya untuk memberi dukungan dan partisipasinya dalam pelaksanaan penelitian ini. b. Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendapat gambaran awal tentang kegiatan belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMA PGRI 56 Ciputat. c. Melakukan telaah terhadap jadwal mata pelajaran yang ada, yang menjadwalkan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk melaksanakan pembelajaran dalam penggunaan diksi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual. d. Melakukan telaah pokok bahasan mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X semester 2 yang akan sesuai dengan jadwal pelajaran yang berlaku. e. Melakukan telaah terhadap kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia yang harus disampaikan pada semester 2. Dari hasil telaah terhadap tujuan pembelajaran, isi materi dan buku sumber akan ditentukan strategi pembelajaran yang sesuai, dengan harapan dapat digunakan untuk membantu siswa mempelajari materi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia agar lebih meningkatkan hasil pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan penelitian dilaksanakan sesuai dengan perencanaan tindakan yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengupayakan inovasi dalam proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam hal ini Kasihani Kasbulloh mengungkapkan bahwa ”tindakan yang dilaksanakan harus sejalan dengan laju perkembangan pelaksanaan kurikulum dengan kegiatan belajar mengajar di kelas.” Artinya segala aktivitas Penelitian Tindakan Kelas PTK tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran, dalam arti mengalihkan fokus kegiatan pencapaian tujuan pembelajaran yang sebenarnya. 22

3. Tahap Pengamatan Observasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Analisis kesalahan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa x SMA Ar- Ridwan Bekasi Tahun pelajaran 2011-2013

1 8 82

Penerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan ekposisi siswa kelas X sekolah (SMK) PGRI Babakanmadang

2 14 109

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi dengan metode mind mapping ( peta pikiran) siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Tangerang Selatan

0 3 128

Penggunaan konjungsi dalam karangan deskripsi siswa kelas X di MA Darul Ma’arif Tahun Pelajaran 2013/2014

1 16 105

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma N Gondangrejo.

0 9 18

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma N Gondangrejo.

0 2 12

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma N Gondangrejo.

0 3 35

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA ARTIKEL OPINI SURAT KABAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IPA 7 SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 51