Data Hasil Tes Siklus Lembar Observasi

54 dengan poin empat karena dalam pertemuan kali ini guru mengajar dengan baik. Begitupun dengan jurnal siswa, siswa dengan antusias mengisi instrumen yang sudah disediakan walau ada beberapa pesan yang tidak mereka tulis. Selain angket, lembar observasi, dan jurnal siswa, guru juga membuat catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa pada setiap pertemuan pada siklus I namun hasil catatan lapangan pada pertemuan kedua ini tidak ada kendala karena guru melakukan perbaikan dari catatan lapangan pertemuan pertama. Selain itu untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan dilakukan dengan memeriksa hasil tes akhir siswa. Soal tes dibuat sesuai dengan kurikulum sekolah mengenai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Tes akhir siklus digunakan untuk melengkapi data pengamatan peningkatan pemahaman siswa terhadap karangan argumentasi dengan penggunaan konjungsi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

C. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber baik tes maupun nontes. Diantaranya sebagai berikut.

1. Data Hasil Tes Siklus

Tabel 4.18 Data Perolehan Nilai Tes pada Akhir Siklus No Responden Skor Pretest Skor Postest 1 Chaidir Ali 53 72 2 Darmain Maulana 71 72 3 Derta Mahilda 75 80 4 Desi Delvia Putri 71 75 5 Diki Chanaviar 60 68 6 Dita Puspa Sari 60 75 7 Dwi Ayu Seviani 70 75 8 Firgiawan Listanto 55 75 9 Indah P. 64 77 55 10 Iqbal Chanaviar 60 67 11 Kevin Johannes 60 70 12 Mahendra Sadewo 60 78 13 Marselina Ayu V. 73 78 14 Mega Andriani 62 82 15 Muhammad Aulia Inka N. 60 77 16 Muhammad Sulaeman 60 75 17 Nenengsi 63 77 18 Rafina Fitriyani 71 81 19 Ratnasari 70 78 20 Ratu Balkhis 64 76 21 Rista Nurhayati 63 77 22 Rizky Agustian 62 72 23 Santika 55 72 24 Shalehah Putry 76 86 25 Vicky Mirhad Akbar 60 77 26 Vidi Melinda 67 75 27 Wita Hartini 70 75 28 Yudi Ariyanto 63 75 29 M. Fadillah 61 73 30 Nur Indah Asry A. 56 73 31 Devilia A. 64 73 32 Hamdani 63 74 33 Rini Juriah 60 64 Jumlah rata-rata keseluruhan 63,8 74,9 Indikator ketuntasan belajar siswa mendapatkan nilai 65 pada pertemuan kedua. Ini berarti siswa telah tuntas belajar dalam materi ini, dan dilihat dari presentase, tingkat penguasaan belajar untuk akhir siklus mengalami peningkatan. 56 Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest dengan skor 63,8 dan mengalami peningkatan pada postest dengan skor 74,9.

2. Lembar Observasi

Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, lembar observasi juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksikan setiap siklus tindakan pembelajaran. Hasil observasi itu dapat dilihat pada tabel 4.19. Tabel 4.19 Hasil Rata-rata Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus I No Proses KBM Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-2 1 Siswa memperhatikan penjelasan guru. 4 4 2 Siswa dapat memberikan jawaban pertanyaan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan guru. 3 4 3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai waktu yang disediakan. 3 4 4 Siswa mengemukakan pendapat. 2 4 5 Siswa dapat menerima materi dengan baik. 4 4 6 Siswa terlibat langsung dalam beragam kegiatan kelas selama pembelajaran. 4 4 7 Siswa tampak antusias selama mengikuti pembelajaran. 4 4 8 Siswa menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu. 3 4 Jumlah rata-rata keseluruhan 13,5 16 Berdasarkan tabel di atas, pada tindakan pembelajaran pertama rata-rata keseluruhan skor keatifan siswa masih dikategorikan berprestasi seedang karena dalam pertemuan pertama, siswa mengalami kesulitan bagaimana cara penggunaan konjungsi antarkalimat dalam karangan argumentasi. Dalam pertemuan kedua keaktifan siswa meningkat menjadi kategori tinggi, di mana 57 siswa sudah mengetahui bagaimana penggunaan konjungsi karena guru telah menggunakan metode latihan secara individu. Tabel 4.20 Rata-rata Skor Penilaian Siswa terhadap Guru Siklus I No Proses KBM Rata-rata Pertemuan Ke-1 Rata-rata Pertemuan Ke-2 1 Guru membuka dan menutup pelajaran dengan baik. 104 118 2 Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan yang sebelumnya. 101 114 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 110 120 4 Guru memberi motivasi yang positif terhadap siswa selama KBM berlangsung. 101 113 5 Guru memberi tugas kepada siswa dengan baik. 106 118 6 Guru bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap proses KBM. 106 121 7 Guru memberi pertanyaan atau menanggapi siswa. 101 118 8 Guru memberi kesimpulan dari pelajaran saat itu. 100 120 Jumlah rata-rata keseluruhan 25,1 28,5 Berdasarkan tabel di atas, pada tindakan pembelajaran pertama rata-rata keseluruhan skor penilaian siswa terhadap guru masih dikategorikan pada prestasi sedang. Sedangkan pada tindakan pertemua kedua penilaian siswa meningkat menjadi kategori prestasi tinggi. Untuk rata-rata skor seluruhnya meningkat dan sudah mencapai kategori berprestasi tingkat tinggi. Siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, hampir semua siswa senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan 58 metode latihan individu, hampir semua siswa pun dapat memahami isi bacaan dengan baik.

3. Angket

Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Analisis kesalahan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa x SMA Ar- Ridwan Bekasi Tahun pelajaran 2011-2013

1 8 82

Penerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan ekposisi siswa kelas X sekolah (SMK) PGRI Babakanmadang

2 14 109

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi dengan metode mind mapping ( peta pikiran) siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Tangerang Selatan

0 3 128

Penggunaan konjungsi dalam karangan deskripsi siswa kelas X di MA Darul Ma’arif Tahun Pelajaran 2013/2014

1 16 105

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma N Gondangrejo.

0 9 18

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma N Gondangrejo.

0 2 12

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma N Gondangrejo.

0 3 35

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA ARTIKEL OPINI SURAT KABAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IPA 7 SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 51