19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Khusus Penelitian
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1. mengetahui ketepatan penggunaan diksi dalam karangan argumentasi
siswa melalui penggunaan metode latihan individual. 2. mengetahui peningkatan kemampuan siswa menggunakan diksi dalam
karangan argumentasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 56 Ciputat yang berlokasi di Jl. Pendidikan No. 30 Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan
di kelas X pada Semester Genap Tahun Ajaran 20102011 pada Januari 2011.
C. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas action research classroom, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh guru, bekerjasama dengan peneliti atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti di kelas tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.
23
Dapat dikatakan pula bahwa classroom action research adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan
cara melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif.
24
Berdasarkan penelitian ini yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas partisipan. Penelitian tindakan kelas partisipan itu sendiri adalah
suatu penelitian di mana peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak
23
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 57.
24
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, h. 152.
20 awal sampai pembuatan laporan.
25
Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Ini
berarti bahwa penelitian ini dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan di kelas. Penelitian tindakan kelas berkaitan dengan penelitian kualitatif karena
memang dalam pengumpulan datanya menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang
dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor, dalam
mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian, menyusun rencana dan melakukan kegiatan-
kegiatan penyempurnaan.
26
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu: 1 perencanaan planning, yaitu rencana tindakan apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu dilakukan; 2 tindakan acting yaitu pelaksanaan sesuai rencana; 3 pengamatan observing yaitu pengamatan
yang dilakukan bersamaan dengan tindakan; 4 refleksi reflection yaitu kegiatan mengemukakan implementasi rencana tindakan. Pada saat pelaksanaan tindakan
peneliti melakukan penyampaian materi, tes perbuatan, dan observasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Tahap berikutnya, berdasarkan hasil observasi,
wawancara, dan jurnal, peneliti merefleksikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Tahapan pembelajaran dalam tindakan ini dilakukan dalam dua siklus.
Setiap siklus mengandung unsur perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan diawali dengan merencanakan ide penelitian kemudian ditindaklanjuti dengan observasi pelaksanaan proses. Kegiatan ini
merupakan kegiatan pendahuluan yang tujuannya untuk mengidentifikasi masalah ini adalah sebagai berikut:
25
M. Mega N dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Regina, 2009, h. 15.
26
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2005, Cetakan Pertama, h. 140.
21 a. Permohonan izin penelitian di SMA PGRI 56 Ciputat kepada Kepala
Sekolah. Perizinan ini dapat diperoleh dengan mudah karena peneliti merupakan salah satu pengajar di sekolah tersebut. Kepala sekolah beserta
dewan guru telah menyatakan kesiapannya untuk memberi dukungan dan partisipasinya dalam pelaksanaan penelitian ini.
b. Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendapat gambaran awal tentang kegiatan belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas X SMA PGRI 56 Ciputat. c. Melakukan telaah terhadap jadwal mata pelajaran yang ada, yang
menjadwalkan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk melaksanakan pembelajaran dalam penggunaan diksi dalam karangan argumentasi
melalui penerapan metode latihan individual. d. Melakukan telaah pokok bahasan mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas
X semester 2 yang akan sesuai dengan jadwal pelajaran yang berlaku. e. Melakukan telaah terhadap kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang harus disampaikan pada semester 2. Dari hasil telaah terhadap tujuan pembelajaran, isi materi dan buku sumber akan ditentukan strategi
pembelajaran yang sesuai, dengan harapan dapat digunakan untuk membantu siswa mempelajari materi pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia agar lebih meningkatkan hasil pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan penelitian dilaksanakan sesuai dengan perencanaan tindakan yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan. Tujuan utama pada
tahap ini adalah mengupayakan inovasi dalam proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam hal ini Kasihani Kasbulloh
mengungkapkan bahwa ”tindakan yang dilaksanakan harus sejalan dengan laju perkembangan pelaksanaan kurikulum dengan kegiatan belajar mengajar di
kelas.” Artinya segala aktivitas Penelitian Tindakan Kelas PTK tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran, dalam arti mengalihkan fokus kegiatan
pencapaian tujuan pembelajaran yang sebenarnya.
22
3. Tahap Pengamatan Observasi
Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara obyektif
tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data. Pengambilan Data dapat
diperoleh dari lembar observasi, wawancara, dan juga angket.
4. Tahap Refleksi
Melalui pedoman pengamatan dan alat pengumpul data yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam kegiatan tindakan penelitian ini, maka diperoleh
informasi-informasi yang selanjutnya direfleksikan. Hasil refleksi ini akan memberikan makna pada proses pembelajaran.
Berdasarkan analisis tersebut maka dapat ditentukan apakah siklus selanjutnya perlu dilaksanakan atau tidak. Sedangkan penelitian akan diakhiri atau
dihentikan apabila hasil tes yang diberikan pada setiap akhir siklus menunjukkan bahwa rata-rata nya sudah mencapai 65 sesuai dengan KKM mata pelajaran
Bahasa Indonesia di SMA PGRI 56 Ciputat. Keempat tahapan kegiatan tersebut dipandang sebagai suatu siklus spiral
atau siklus berulang terus sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan. Rangkaian siklus tersebut dapat dilihat pada gambaran berikut:
27
27
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, Cet. Kesembilan, h. 16.
23
Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Suharsimi Arikunto, 2009
Dari gambar di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan desain penelitian sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan:
1. Membuat surat izin penelitian 2. Mensosialisasikan model pembelajaran dengan metode latihan secara
individual dalam kelas yang diteliti 3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk tiap siklus
4. Membuat kisi-kisi instrumen 5. Membuat format observasi
6. Menyiapkan alat dokumentasi Adapun tahapan pembelajaran pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
Permasalahan tingginya tingkat latihan secara individu
Rencana Siklus I Pelaksanaan Siklus I
Observasi Refleksi Siklus I
Rencana Siklus II Pelaksanaan Siklus II
Observasi Refleksi Siklus II
Apabila belum terselesaikan maka dilanjutkan ke siklus selanjutnya
24
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Siklus I Tahap Perencanaan
Merancang Skenario Pelaksanaan Tindakan
Tahap Pelaksanaan Pendahuluan
Memotivasi siswa dengan menjelaskan metode latihan secara individu
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi dengan metode latihan Guru
menjelaskan pengertian
karangan argumentasi dengan penggunaan diksi
Guru membagikan contoh karangan argumentasi dengan penggunaan diksi
Guru memberi tes pada akhir siklus dengan cara siswa membuat karangan argumentasi dengan
penggunaan diksi secara individual
Penutup
Guru memberikan
refleksi pada
akhir pembelajaran
Guru memberikan tes pada akhir siklus Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan semua proses yang terjadi dalam tindakan dengan
menggunakan format observasi. Fokus pengamatan adalah kegiatan siswa pada
saat membuat karangan argumentasi yang sesuai dengan skenario pembelajaran.
Tahap Refleksi Melakukan evaluasi dari setiap tindakan yang
telah dilakukan pada siklus I. Memperbaiki
pelaksanaan tindakan
sesuai evaluasi,
untuk digunakan
pada siklus
berikutnya.
25
D. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA PGRI 56 Ciputat. Dalam penelitian ini subjek yang akan dikenai tindakan yakni siswa kelas X-2 SMA
PGRI 56 Ciputat tahun pelajaran 20102011. Siswa yang berada pada kelas X-2 ini berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
Pemilihan subjek kelas X didasarkan atas pertimbangan: 1. Berdasarkan observasi penulis dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia
di SMA PGRI 56 Ciputat sebelum melakukan penelitian, dari 2 kelas yang ada terlihat bahwa kelas X-2 adalah kelas yang pasif dan rata-rata nilai di kelas
tersebut masih di bawah 65 jadi karakteristik siswa kelas X-2 dapat memenuhi permasalahan yang ada, dan siswa yang dikenai tindakan diambil
secara utuh dalam satu kelas. 2. Siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat tahun ajaran 20102011 memiliki
kemampuan yang berbeda-beda, dilihat dari kemampuannya pemahamannya.
E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, posisi peneliti yaitu sebagai pengkaji permasalahan, pendiagnosis masalah, perencanaan tindakan dan pelaksanaan tindakan.
F. Tahapan Intervensi Tindakan
Pada penelitian ini tindakan pembelajaran yang akan dilakukan ke dalam siklus I, yaitu:
Tindakan Pembelajaran Siklus I
1. Tindakan Pertama Sebelum menyajikan materi, peneliti memberikan motivasi dengan
menjelaskan manfaat belajar dengan metode latihan secara individu, melakukan apersepsi dan mengomunikasikan tujuan pembelajaran.
2. Tindakan Kedua Siswa dilontarkan satu permasalahan yang telah didesain peneliti dan
kemudian diselesaikan dengan teman yang duduknya berdekatan dalam satu baris.
26 3. Tindakan Ketiga
Pada tindakan siklus I, siswa lebih diarahkan dan dibimbing agar dapat memahami bacaan yang sudah disajikan.
4. Tindakan Keempat Guru mengarahkan siswa agar dapat mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan, misalnya bertanya pada guru pengajar, membaca mandiri, dan lain- lain.
5. Tindakan Kelima Setelah
siswa selesai
melakukan penyelidikan
dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan maka siswa dianjurkan membuat karangan argumentasi dengan bahasa sendiri.
6. Tindakan Keenanm Untuk lebih menguatkan konsep yang didapatnya, siswa diberikan latihan dan
di akhir siklus diadakan latihan selama satu jam pelajaran.
G. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan