14 Pada dasarnya kekuatan argumen terletak pada kemampuan penutur atau
penulis dalam menentukan tiga prinsip pokok, yaitu apa yang disebut pernyataan claim, alasan supportground, dan pembenaran warrant. Pernyataan mengacu
pada kemampuan menulis dalam menentukan tulisan. Alasan mengacu pada kemampuan penulis untuk mempertahankan pernyataannya dengan memberikan
alasan-asalan yang relevan. Sedangkan pembenaran mengacu pada kemampuan penulis dalam menunjukkan hubungan antara pernyataan dan alasan.
Jadi, prinsip argumentasi dibangun oleh tiga elemen pokok, yaitu: 1 pernyataan claim, 2 alasan Supportground, dan 3 pembenaran warrant.
Sedangkan elemen pelengkapnya adalah: 1 pendukung, 2 modal modal qualifers, 3 sanggahan rebutta.
17
Dengan demikian, dalam sebuah karangan argumentasi elemen-elemen tersebut disusun menjadi rangkaian kalimat yang jika
susunannya baik akan menghasilkan karangan yang baik.
C. Konjungsi dalam Karangan Argumentasi
Konjungsi sangat penting dalam berkomunikasi secara lisan ataupun tulisan. Dalam komunikasi lisan, konjungsi sangat besar pengaruhnya dalam
menyampaikan bahasa yang membuat orang mengerti dan tidak tersinggung. Dalam bahasa tulis, seperti dunia karang-mengarang, konjungsi juga merupakan
unsur yang tidak kalah pentingnya. Di dalamnya tersirat sesuatu hal, yaitu konsep atau gagasan yang berkenaan dengan benda, peristiwa, atau perasaan yang
memuat pesan yang disampaikan oleh pemakainya. Memilih dan menggunakan konjungsi dalam mengarang ternyata tidak
mudah. Tulisan argumentasi dimaksudkan untuk mempengaruhi pikiran, pendapat, atau sikap pembaca sehingga dia mempercayai dan mengikuti apa yang
disampaikan oleh penulis. Dalam menulis karangan argumentasi, kita dapat mengemukakan persoalan, tetapi juga menolak pendapat orang lain. Dalam
menolak atau menyanggah pendapat orang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
18
17
Ibid, h. 9.6.
18
Sabarti Akhadiah, Menulis I, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001, h. 8.35.
15 1. memahami dengan baik bagian karangan yang akan kita sanggah;
2. memilih pokok-pokok persoalan penting yang akan kita tolak; dan 3. mengarahkan penolakan hanya kepada pendapat, fakta atau informasi,
penalaran atau apa yang dikemukakan orang.
Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus untuk mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang juga dibangun
mulai dari pemaparan yang general umum ke pemaparan hal-hal yang khusus,
19
seperti contoh di bawah ini. “Dalam pemilihan presiden tahun 1952, 60,27 orang Amerika yang
dapat dipilih benar-benar telah terpilih. Dalam pemilihan tahun 1956 persentase adalah 60,4. Dan dalam tahun 1960 adalah 63,8. Dari penyajian data statistik
tersebut ternyata cukup besar golongan orang Amerika yang berhak memilih tidak menggunakan hak pilihnya dengan sungguh-sungguh.“
Berdasarkan contoh di atas, maka kita dapat menyimpulkan argumen kita yaitu, pada kalmiat 1: “Dalam pemilihan presiden tahun 1952, 60,27 orang
Amerika yang dapat dipilih benar-benar telah terpilih” bagian pendahuluan. Kalimat 2: “Dalam pemilihan tahun 1956 persentase adalah 60,4. Dan dalam
tahun 1960 adalah 63,8” tubuh argumen. Kalimat 3: “Dari penyajian data statistik tersebut ternyata cukup besar golongan orang Amerika yang berhak
memilih tidak
menggunakan hak
pilihnya dengan
sungguh-sungguh” kesimpulan.
D. Metode Latihan Individual Individual Drill Methode