Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 10. Kemudian peneliti mencocokkan kembali data demografi pasien dengan rekam medis pasien.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah pengumpulan data, data yang diperoleh diorganisir sedemikian rupa agar mudah untuk disajikan dan dianalisis Budiarto, 2004. Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-langkah pengolahan data diantaranya sebagai berikut: 1. Menyunting data editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing pada penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data dan setelah data terkumpul. 2. Mengkode data coding Coding adalah suatu kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting, karena dalam pengolahan dan analisis data peneliti menggunakan komputer. 3. Memasukkan data entri data Pada tahap ini peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Melakukan teknik analisiscleaning data Pada tahap ini peneliti melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang akan dianalisis Hidayat, 2008.

I. Analisis Data

1. Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan melihat distribusi frekuensi variabel dependen dan independen. Variabel tersebut yaitu karakteristik responden jenis kelamin dan tipe TB, pengetahuan, dan pelayanan kesehatan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku pencegahan penularan tuberkulosis. 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen, yaitu perilaku pencegahan penularan TB paru dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasien TB paru karakteristik jenis kelamin dan tipe TB, dan pengetahuan.. Teknik analisa menggunakan uji statistik Chi-Squere . Uji Chi-Squre digunakan untuk melihat adalah hubungan atau perbedaan yang signifikan pada penelitian yang berskala nominal Hidayat, 2008. Syarat uji Chi-Squere adalah sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20 dari jumlah sampel. Jika syarat uji Chi-Squere tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 adalah uji fisher. Untuk tabel 2x3 dan menggunakan skala ordinal menggunakan uji spearman Dahlan, 2010. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adapun hubungan yang akan diukur adalah karakteristik jenis kelamin, tipe TB, dan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan TB pada pasien TB paru. Uji kemaknaan yang digunakan yaitu nilai p p value dengan menggunakan derajat kepercayaan 95 dengan α 5. Jika nilai p p value 0,05, maka hasil perhitungan statistik bermakna signifikan atau menunjukkan ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Jika nilai p p value 0,05, maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel depanden dengan variabel independen. Interpretasi koefisien kolerasi terhadap kekuatan hubungan seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Tabel Interpretasi Kekuatan Koefisien Korelasi No Nilai Interpretasi 1. 0,800-1,000 Sangat tinggi 2. 0,600-0,799 Tinggi 3. 0,400-0,599 Cukup tinggi 4. 0,200-0,399 Rendah 5. 0,000-0,199 Sangat rendah Sumber: Hidayat, 2008 Adapun untuk melihat sebab dengan akibat yaitu dengan melihat nilai rasio odd resiko relatif dapat menggunakan rumus dibawah ini: Rasio ood = Interpretasi rasio odd: a. OR 1, artinya mempertinggi resiko b. OR = 1, artinya tidak terdapat asosiasihubungan c. OR 1, artinya mengurangi resiko Riwidikdo, 2008.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Tulang Pada Lansia Awal Di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan Tahun 2016

0 7 129

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013.

0 3 17

beberapa faktor yang berhubungan dengan praktik pencegahan penularan kusta pada kontak serumah di wilayah kerja Puskesmas Gayamsari tahun 2013.

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di Wilayah Puskesmas Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 5 16

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013.

0 6 8

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013 - UDiNus Repository

1 2 4

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU ... 9801 22014 1 SM

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MACCINI SAWAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

0 0 79