Teknik Pengambilan Sampel Instrumen Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kadang-kadang, 1= tidak pernah. 3 pertanyaan unfarable yaitu C4, C10, C13 dan C18 skor 1 untuk jawaban selalu, 2= sering, 3= kadang-kadang, 4= tidak pernah. Sehingga skor tertinggi untuk kuesioner perilaku pasien TB paru adalah 72, sedangkan skor terendahnya adalah 18. Adapun variabel perilaku ini akan dikelompokkan menjadi 2 kategori dengan menggunakan standar skor dibawah ini : a Perilaku baik: Jika total skor jawaban ≥ mean b Perilaku kurang baik: Jika total skor jawaban mean

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas Uji validitas merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kesahihan suatu alat ukur Dahlan, 2010. Uji validitas ini berguna untuk apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kusioner yang harus di buang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Pengujian dilakukan secara statistik, yang dapat dilakukan secara manual atau dukungan komputer. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson Product Moment dan dicari reabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu menguji kuesioner pada responden pasien TB paru selain pasien yang tercatat di Puskesmas Ciputat Timur, Situ gintung, dan Pisangan yaitu di klinik LKC. Responden yang digunakan yaitu sebanyak 20 pasien TB paru. Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada bulan Juni 2013. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini menggunakan beberapa item pertanyaan yang secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Uji ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing skor item pertanyaan dari tiap variabel dengan total skor variabel tersebut. Suatu intrumen dikatakan valid jika nilai t hitung t tabel, dan dikatakan tidak valid jika nilai t hitung t tabel Hidayat, 2008. Hasil uji validitas terhadap kuesioner pada penelitian ini yaitu: 1. Kuesioner pengetahuan: terdapat 30 pertanyaan dengan pilihan jawaban “benar” dan “salah”, dari keseluruhan item yang di uji diperoleh hasil bahwa tidak valid. 2. Kuesioner perilaku: terdapat 20 pertanyaan dengan pilihan jawaban “selalu”, “sering”, “kadang-kadang” dan “tidak pernah”, dari keseluruhan item yang di uji diperoleh hasil bahwa kebanyakan pertanyaan tidak valid. Dari keseluruhan kuesioner yang tidak valid, maka dilakukan validitas konten oleh pembimbing. Validitas konten adalah menentukan kevalidan kuesioner berdasarkan kesesuaian isi pertanyaan dengan lingkup penelitian yang dilakukan. Dari 30 pertanyaan pengetahuan yang tidak valid, sebanyak 2 pertanyaan di eliminasidibuang karena pertanyaan tersebut sudah diwakili oleh pertanyaan yang lain. Jadi total pertanyaan untuk variabel pengetahuan berjumlah 28 pertanyaan. Dari 20 pertanyaan perilaku yang tidak valid, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 2 pertanyaan di eliminasidibuang. Jadi total pertanyaan untuk variabel perilaku berjumlah 18 pertanyaan. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketetapan, ketelitian, atau keakuratan yang ditujukan oleh instrumen pengukuran Umar, 2011. Uji reabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen atau kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Misalnya, seseorang yang telah mengisi kuesioner dimintakan mengisi kembali dikarenakan kuesioner yang pertama hilang atau rusak. Isian kuesioner yang pertama dan kedua haruslah sama atau dianggap sama. Pengukuran akan dilakukan menggunakan bantuan software computer dengan rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel di katakan reliabel jika r 11 r tabel, dan tidak reliabel jika r 11 r tabel Hidayat, 2008. Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach dari variabel pengetahuan sebesar 0,510. Sedangkan variabel perilaku sebesar 0,462. Dari kedua hasil uji reliabel tersebut dapat dinyatakan bahwa kuesioner yang di uji tersebut tidak reliabel.

G. Metode Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh responden dan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan melihat rekam medis milik responden. Adapun Proses pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Ciputat Timur, Situ gintung tersebut, yaitu dengan proses sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Tulang Pada Lansia Awal Di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan Tahun 2016

0 7 129

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013.

0 3 17

beberapa faktor yang berhubungan dengan praktik pencegahan penularan kusta pada kontak serumah di wilayah kerja Puskesmas Gayamsari tahun 2013.

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di Wilayah Puskesmas Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 5 16

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013.

0 6 8

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013 - UDiNus Repository

1 2 4

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU ... 9801 22014 1 SM

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MACCINI SAWAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

0 0 79