UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku ialah kegiatan dan reaksi makhluk hidup terhadap
rangsangan dari luar.
2. Teori Perilaku Lawrence Green
Green dalam Notoatmodjo 2007 mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Menurutnya, kesehatan manusia atau
masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku behaviour causes dan faktor di luar perilaku non-behaviour causes.
Perilaku itu sendiri terbentuk atau ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: 1. Faktor-faktor predisposisi predisposing factors, yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. 2. Faktor-faktor pendukung enabling factors yang terwujud dalam
lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya obat-obatan, puskesmas, jamban dan
lain-lain. 3. Faktor-faktor pendorong reinforcing factors yang terwujud dalam sikap
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan suatu kelompok penuntun atau pembimbing bagi masyarakat.
Model ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan: B = Behaviour F = Fungsi
PF = Predisposing Factors EF = Enabling factors RF = Reinforcing factors
B = f PF, EF, RF
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah istilah yang mengacu pada status biologis seseorang. Terdiri dari tampilan fisik yang membedakan antara wanita
dengan pria Henderson, 2006. TB paru lebih banyak mengenai laki-laki dibandingkan dengan wanita karena laki-laki sebagian besar memiliki
kebiasaan buruk sehingga memudahkan terjangkitnya TB paru. Menurut WHO, sekitar 1 juta perempuan meninggal akibat tuberkulosis paru
dalam periode setahun. Pada laki-laki penyakit ini lebih tinggi, dikaitkan dengan mengkonsumsi rokok dan alkohol yang dapat menurunkan
kekebalan tubuh sehingga sangat rentan dengan kejadian TB. Jenis kelamin menentukan derajat kejadian TB, namun belum
diketahui mengenai pengaruh karakteristik jenis kelamin penderita TB paru terhadap penularan TB. Perempuan cenderung lebih banyak mencari
pengobatan atau perawatan kesehatan dari pada laki-laki. Laki-laki cenderung tidak bergantung pada perawatan kesehatan dibandingkan
perempuan adalah karena harapan masyarakat tentang peran yang dipikul laki-laki, yaitu bahwa laki-laki harus lebih kuat. Alasan ini membentuk
laki-laki tidak mencari perawatan kesehatan kecuali jika sakit parah Bastable, 2002
b. Tipe Pasien TB
Penderita TB paru adalah seseorang yang terdiagnosis infeksi TB, baik dengan BTA positif atau BTA negatif dan sebagainya. Lama
seseorang menderita TB tergantung diagnosa dari dokter dan berbagai pemeriksaan. Penderita yang telah melakukan pengobatan belum tentu