Uji Validitas dan Reliabilitas

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 2 pertanyaan di eliminasidibuang. Jadi total pertanyaan untuk variabel perilaku berjumlah 18 pertanyaan. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketetapan, ketelitian, atau keakuratan yang ditujukan oleh instrumen pengukuran Umar, 2011. Uji reabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen atau kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Misalnya, seseorang yang telah mengisi kuesioner dimintakan mengisi kembali dikarenakan kuesioner yang pertama hilang atau rusak. Isian kuesioner yang pertama dan kedua haruslah sama atau dianggap sama. Pengukuran akan dilakukan menggunakan bantuan software computer dengan rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel di katakan reliabel jika r 11 r tabel, dan tidak reliabel jika r 11 r tabel Hidayat, 2008. Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach dari variabel pengetahuan sebesar 0,510. Sedangkan variabel perilaku sebesar 0,462. Dari kedua hasil uji reliabel tersebut dapat dinyatakan bahwa kuesioner yang di uji tersebut tidak reliabel.

G. Metode Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh responden dan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan melihat rekam medis milik responden. Adapun Proses pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Ciputat Timur, Situ gintung tersebut, yaitu dengan proses sebagai berikut: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1. Setelah proposal penelitian mendapat izin dari pembimbing akademik kemudian dilanjutkan dengan membuat surat permohonan dari PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditujukan kepada kepala TU tata usaha Puskesmas Ciputat Timur, Situ gintung, dan Pisangan, 2. Setelah mendapat persetujuan dari kepala TU, peneliti menyerahkan surat permohonan tersebut kepada penanggung jawab program TB yang ada di Puskesmas tersebut, 3. Kemudian peneliti meminta izin kepada penanggung jawab program TB tersebut untuk melihat data penderita TB paru sesuai dengan rekam medis, 4. Selanjutnya melakukan pengambilan sampel dengan teknik total sampling, 5. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden yang berobat pada saat itu selama sebulan serta memberikan penjelasan tentang penelitian. Bagi responden yang bersedia dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan penelitian, 6. Peneliti membagikan lembar kuesioner yang harus diisi oleh responden yang bersedia dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, dan dibantu oleh penanggung jawab program TB paru, 7. Memberikan waktu kepada responden untuk menjawab pertanyaan dan memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika ada yang belum jelas terkait dengan keusioner, 8. Setelah seluruh pertanyaan dalam kuesioner dijawab, maka peneliti memeriksa kembali kelengkapan data, 9. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 10. Kemudian peneliti mencocokkan kembali data demografi pasien dengan rekam medis pasien.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah pengumpulan data, data yang diperoleh diorganisir sedemikian rupa agar mudah untuk disajikan dan dianalisis Budiarto, 2004. Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-langkah pengolahan data diantaranya sebagai berikut: 1. Menyunting data editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing pada penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data dan setelah data terkumpul. 2. Mengkode data coding Coding adalah suatu kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting, karena dalam pengolahan dan analisis data peneliti menggunakan komputer. 3. Memasukkan data entri data Pada tahap ini peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Tulang Pada Lansia Awal Di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan Tahun 2016

0 7 129

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013.

0 3 17

beberapa faktor yang berhubungan dengan praktik pencegahan penularan kusta pada kontak serumah di wilayah kerja Puskesmas Gayamsari tahun 2013.

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di Wilayah Puskesmas Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 5 16

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013.

0 6 8

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013 - UDiNus Repository

1 2 4

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU ... 9801 22014 1 SM

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MACCINI SAWAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

0 0 79