UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penderita TB paru yang kurang tentang cara penularan, bahaya dan cara pengobatan akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sebagai orang sakit,
dan akhirnya berakibat menjadi sumber penular bagi orang lain Suryo, 2010. Menurut Notoatmodjo 2007 sebelum seseorang mengubah perilakunya ia
harus mengetahui terlebih dahulu arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya. Begitu halnya dengan pengetahuan tentang sakit dan
penyakit dalam cara penularan dan pencegahan penularan TB. Sehingga terbentuklah perilaku yang baik terhadap suatupenyakit dikaitan dengan
pengetahuan seseorang.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memilki beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitai, diantaranya sebagai berikut:
1. Sampel yang digunakan pada penelitian ini terlalu sedikit untuk dijadikan penelitian yaitu sebesar 32 responden, hal tersebut dikarenakan ada beberapa
sampel yang tidak memenuhi kriteria inklusi. 2. Instrument dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan
literatur yang didapatkan mengenai penyakit TB paru dan pencegahan penularan TB, dikarenakan belum ada instrument pengumpulan data yang baku
dalam penelitian ini. 3. Selama proses pengumpulan data memiliki beberapa kekurangan, diantaranya
adalah tempat yang jauh, waktu pengobatan pasien yang bersamaan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
puskesmas sehingga saya tidak dapat mendampingi responden sepenuhnya saat penelitian berlangsung.
4. Houthrone effect ; subjek yang diteliti mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti sehingga dapat mempengaruhi jawaban responden.
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab- bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini yaitu:
1. Gambaran karakteristik yaitu jenis kelamin dan tipe TB Paru pada penelitian ini ialah: persentasi jenis kelamin laki-laki 56,2 dan sisanya perempuan.
Persentasi tipe TB paru pada setiap tipe adalah, tipe I sebesar 93,8, dan sisanya tipe II, tidak terdapat tipe III dan tipe IV.
2. Sebagian besar responden pada penelitian ini memiliki pengetahuan yang baik, yaitu sebesar 65,6. Perilaku responden sebagian besar baik sebesar 59,4.
3. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diteliti oaleh peneliti tidak ada hubungan dengan perilaku perilaku pencegahan penularan TB.
Adapun faktor-faktornya yaitu: Jenis kelamin p= 0,24, tipe TB p= 0,49, dan pengetahuan p=0,74.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Saran peneliti untuk Puskesmas yang dijadikan tempat penelitian. Pihak Puskesmas perlu melakukan kegiatan-kegiatan seperti penyuluhan yang rutin
sebulan sekali guna untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien TB paru terhadap perilaku pencegahan penularan TB. Sehingga