Komponen komponen Contextual Teaching and Learning CTL

contoh temannya cara melafalkan suatu kata. Contoh itu, disebut sebagi model. Siswa lain dapat mengunakan model tersebut sebagi standar kompetensi yang harus dicapainya. 15 f.Refleksi Reflection Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa yang lalu. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimiliki. Bisa jadi melalui proses refleksi siswa akan memperbaharui pengetahuan yang telah dibentuk, atau menambah khazanah pengetahuan. g.Penilaian sebenarnya Authentic Assesment Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Dalam CTL, keberhasilan Pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Oleh sebab itu,penelian keberhasilan tidak hanyaditentukan oleh aspek hasil belajar seperti tes, akan tetapi juga dari kegiatan nyata yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran. 16 Penilaian auntentik mengajak para siswa untuk menggunakan pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan yang bermakna.Maka Penilaian tidak dilakukan di akhir periode pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar tetapi dilakukan bersama dengan secara terintegrasi dari kegiatan pembelajaran. 17 Adapun hal- hal yang bisa digunakan sebagi dasar menilai prestasi siswa adalah : Proyek, Perkerjaan Rumah PR, Kuis, Karya siswa, Prestasi atau penampilan siswa, Demostrasi, Laporan, Jurnal, Hasil tes tulis dan Karya tulis. 15 Yatim Riyanto.Op.cit. hal.171-174. 16 Trianto.OP.cit. hal.118. 17 Elaine B Johnson.Contextual Teaching dan Laerning.Bandung:MLC.2002.hal .288.

3. Langkah-langkah pendekatan kontekstual di kelas

Langkah – langkah yang harus di tempuh guru dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan kontektual adalah : a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan berkerja sendiri, menemukan sendiri, dan menkontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya d. Ciptakan “ masyarkat belajar “ belajar dalam kelompok kelompok kecil e. Hadirkan “model” sebagi contoh pembelajaran f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan g. Lakukan penilain yang sebenarnya dengan berbagi cara. 18

4. Perbedaan Pola Pembelajaran Kontekstual dan Pembelajaran Konvesional

Ada beberapa perbedaan antara CTL dengan pembelajaran konvensional perbedaan tersebut antara lain tertera dalam tabel dibawah ini. a. CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran. Sedangkan , dalam pembelajaran konvesional siswa ditempatkan sebagi objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif b. Dalam pembelajaran CTL, siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja kelompok, berdiskusi, saling menerima dan memberi. Sedangkan dalam pembelajaran konvesional lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat, dan menghafal materi pelajaran. c. Dalam CTL, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata secara riil; sedangkan dalam pembelajaran konvesional, pembelajaran bersifat teoretis dan abstrak. 18 Abdul Majid.Strategi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya:Bandung.2013 hal.229 d. Dalam CTL, kemampuan didasarkan atas pengalaman, sedangkan dalam pembelajaran konvensional kemampuan diperoleh melalui latihan –latihan. e. Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui CTL adalah kepuasan diri, sedangkan dalam pembelajaran konvesional, tujuan akhir adalah nilai atau angka. f. Dalam CTL, tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri, misalnya individu tidak melakukan perilaku itu merugikan dan tidak bermanfaat, sedangkan dalam pembelajaran konvesional, tindakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor luar dirinya, misalnya individu tidak melakukan sesuatu disebabkan takut hukuman atau sekedar untuk memperoleh angka atau nilai dari guru. g. Dalam CTL, pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap siswa bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya. Dalam pembelajaran konvesional hal ini tidak mungkin terjadi. Kebenaran yang dimilki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan dikonsruksi oleh orang lain. 19 h. Dalam CTL, siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing. Sedangkan dalam pembelajaran konvesional guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran. i. Dalam CTL, siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut keliru dan merugikan, sedangkan dalam pembelajaran konvesional siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman. j. Dalam pembelajaran CTL, pembelajaran bisa terjadi di mana saja dalam konteks dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan, sedangkan dalam pembelajaran konvesional pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas. Beberapa perbedaan pokok dasar di atas, menggambarkan bahwa CTL memang memiliki karakteristik tersendiri baik dilihat dari asumsi maupun proses pelaksanaan dan pengelolaanya. 19 Wina Sanjaya,Op.cit.h.260-261

5. Menyusun Rencana Pembelajaran Kontekstual

Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiataan kelas yang dirancang guru. Rencana pembelajaran berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajari. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan, materi pembelajaran,langkah- langkahnya pembelajaran dan aunthentic assesment. Atas dasar itu, saran pokok dalam penyusunan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran RPP berbasis kontekstual adalah sebagai berikut. 20 a. Nyatakan kegiatan utama pembelajaranya, yaitu sebuah pernyataan kegiataan siswa yang merupakan gabungan antara kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapain hasil belajar. b. Rumuskan dengan jelas tujuan umum pembelajarnya. c. Uraikan secara terperinci media dan sumber pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang diharapkan. d. Buatlah skenario tahap demi tahap kegiataan siswa. e. Nyatakan authentic assesmentnya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran. Secara umum, tidak ada perbedaan mendasar antara format program pembelajaran konvesional seperti yang biasa dilakukan oleh guru-guru selama ini. Adapun yang membedakannya, terletak pada penekanaanya, dimana pada model pembelajaran konvesional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai, sementara program pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajaran, yaitu kegiatan tahap demi tahap yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 21 20 Zaenal Aqib. Model-model media dan strategi pembelajaran kontektual Inovatif. Bandung:Yrama Widya. 2011. Hal 8. 21 Rusman.Op.cit. hal 200.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku,sikap dan mengokohkan kepribadian. 22 Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 23 Belajar adalah suatu proses usahayang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 24 Peristiwa belajar sendiri adalah alat ukur untuk mencapai tujuan pengajaran. Sehingga Ada beberapa pendapat yang melihat peristiwa belajar yakni, a.melihat belajar sebagai proses, b.melihat belajar sebagai hasil dan c. melihat belajar sebagai fungsi. 25 Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori . Hasil belajar sering kali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan ” belajar”. Pengertian hasil product menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan raw materials menjadi barang jadi finished goods. Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar. Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat 22 Suyono hariyanto.belajar dan pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. 2011.h 9 23 Slameto.Belajar dan faktor-faktor and Strategy.Jakarta : Rineka Cipta. 2003. Cet 4. h.2. 24 ibid. hal 2. 25 Nana sudjana.Dasar-dasar proses belajar mengajar.Bandung:Sinar baru Algensido.2004.h 45

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

0 3 151

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141