F. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundemental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
55
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata, mendorong siswa membuat
hubungan antara pengatahuan yang dimilikinya dengan penerapannnya dalam kehidupan mereka , menambahkan keyakinan meraka terhadap apa yang jadi
pengalaman dalam belajar. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak
didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan
kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain,mereka memliki keunikan masing-masing
yang tidak sama dengan orang lain. oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan
perbedaan-bedaan individual
anak tersebut,
sehingga pembelajaran benar-benar dapat mengubah kondisi anak dari yang tidak tahu
menjadi tahu. dari yang tidak paham menjadi paham. Kodisi nyata seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian sebagain dari gurupendidik yang cendrung
memperhatiakan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan . Pembelajaran yang kurang memperhatian perbedaan individual anak dan
didasarkan pada keingin guru, akan sulit dapat mengantarkan anak didik kearah pencapain tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang terjadi pada
pendekatan konvesional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran ini adalah terjadainya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang
kurang cerdas dalam percapain tujun pembelajaran. Kondisi ini mengakibatkan tidak diperoleh ketuntasa dalam belajar sehingga sistem belajar tuntas terabaikan,
sehingga hasil belajar pun tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai. Selain iu pembentukan konsep yang diinginkan guru juga akan kurang
tearlisasi. Sehingga akan berimplikasi kepada hasil belajar siswa. Pembelajaran
55
Muhibin.Op.cit. hal 59.
yang baik adalah pembelajaran yang konsepnya dapat dipahami, dan dapat dihubungkan dengan kondisi sebenarnya,sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar sisiwa.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Hasil belajar siswa meningkat dan lebih baik
Tahapan dalam pembelajaran CTL yaitu :
1. Tahap kontruktivisne 2. Tahap inquiry
3. Tahap qoestioning 4. Tahap learning community
5. Tahap modeling 6. Tahap Reflection
Masalah Pembelajaran IPA 1.
Model pembelajaran konvesional
2. Siswa hanya menghafal
tanpa memahamuu benar isi pelajaran
3. Siswa Kurang diberi
kesempatan untuk menyampaikan gagasnya
4. Rendahnya Hasil Belajar
Siswa pada mata Pelajaran IPA
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh contextual teaching and Learning
terhadap hasil belajar IPA di kelas pada konsep sistem Pernapasan Pada Manusia.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 02 Cinangka, yang terletak di Jl. Nusa Indah no. 3 Kel.Cinangka Kec.Sawangan Kota Depok. Penelitian ini dilakukan
pada semester ganjil tahun ajaran 20132014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
1
Penggunaan metode quasi-eksperimen dalam penelitian ini dipandang tepat karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar IPA siswa.
Desain penelitian yang digunakan yaituOne- Grouf Pretest-Postest Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan pada kedua kelas diberikan pretest. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan
menggunakan pendekatan Contekstual Teaching and Learning, sedangkan kelompok
kontrol diberikan
pembelajaran menggunakan
pembelajaran konvensional.Setelah perlakuan kedua kelas diberikan posttest untuk lebih
jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Nonrandomized Control Group Pretest and Posttest Design
Kelompok Tes Awal
Perlakuan x Tes akhir
Eksperimen T
І X
M
T Ї
Kontrol T
1
X
m
T
2
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2011, cet.14, hal .77