Uji Homogenitas postest kelompok Eksperimen dan Kontrol
53
antara t
hitung
t
tabel
0.318 1.99 , maka H
o
diterima. Dengan demikin,dapatdisimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan awal siswa pada kelas
kontrol dan eksperimen. Setelah dilakukan proses pembelajaran , diperoleh hasil postest pada tabel
4.2 diperoleh nilai terbesar untuk kelas eksperimen sebesar 100 dan kelas kontrol sebesar 85. Nilai rata-rata untuk kelas eksprimen sebesar 75.1 sedangkan kelas
kontrol sebesar 67.35.hasil perhitungan juga menggunakan uji t , diperoleh t
hitung
sebesar 3.388,dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapat t
tabel
sebesar .perbandingan antara t
hitung
t
tabel
3.388 1.99 , maka H
o
ditolak, artinya rata- rata penguasaan konsep kelas eksperimen berbeda nyata dari penguasaan konsep
siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis dan keterlaksanaan pendekatan Contextual di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar IPA siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan hasil belajar siswa yang diajarkan
secara konvensional. Sebagaimana ditunjukan oleh nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata posttest kelompok kontrol.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa.
Untuk nilai N-gain, diperoleh 2 siswa pada kelas eksperimen yang tergolong tinggi, sedangkan untuk kelas kontrol tidak ada yang tergolong
tinggi.Dan 38 siswa pada kelas eksperimen tergolong sedang, sedangkan untuk kelas kontrol 34 siswa tergolong sedang.Diperoleh 6 siswa pada kelas kontrol
tergolong rendah, sedangkan pada kelas ekperimen tidak ada yang tergolong rendah.Dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan penguasaan konsep
siswa setelah permbelajaran berlangsung. Selama pembelajaran di dalam kelas, siswa mengerjakan LKS secara
kelompok sebagai umpan balik pada tahap elaborasi. Siswa dapat mengembangkan kemampuannya dan siswa untuk mengembanngkan rasa kerja
sama sesama teman sekolompok. Setelah pengerjaan LKS selesai beberapa siswa di minta untuk menginformasikan jawaban dari LKS tersebut.Hal ini
54
dimaksudkan untuk mengungkapkan jawaban yang telah dikerjakan secara kelompok.
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Contextual Teaching and LearningCTL memiliki dampak positif dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.Hal ini dapat dilihat dari makin meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru.Secara keseluruhan
hasilpenelitian menunjukkan adanya peningkatan aktifitas belajar siswa, baik menyangkut aspek kognitif pemahaman terhadap materi, afektif sikap
siswadalam mengikuti pembelajaranmaupun psikomotorik misalnya kerjasama dalam diskusi kelompok, keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka hermawan dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual
Teachinng and Learning Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD, menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan contextual lebih
baik dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan konvesional karena dalam contextual siswa diberikan hak untuk mengungkapkan idenya danbekerja sama
untukmenyelesaikan tugasyangdiberikan.
1
Pembelajaran IPA secara contextual dilaksanakan dengan memberikan berbagai pengalaman baru, kemudian pengalaman baru tersebut dihubungkan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Pendekatan contextual menjadikan siswa merasa lebih mudah dalam memahami konsep yang diajarkan,
karena pendekatan contextual memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif pada setiap kegiatan pembelajaran dan membuat pengalaman
belajarnya lebih bermakna.Pada pembelajaran CTL guru tidak mengharuskan siswa menghapal fakta-fakta tetapi guru hendaknya mendorong siswa untuk
1
Eka Hermawan dkk.
Pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual Teachinng and Learning Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV
SD
.
JurusanPendidikanDasar.Vol7Tahun2013.