Berdasarkan tabel 5.3. dapat diketahui bahwa proporsi suku tertinggi adalah Jawa 31,8 dan terendah adalah suku-suku lain yaitu Alas dan Banjar 1,8.
Proporsi agama yang tertinggi adalah Islam 99,1. Proporsi tingkat pendidikan tertinggi adalah pendidikan rendah Tidak
sekolahSDSLTP 50,0 dan terendah adalah pendidikan tinggi AkademiPT 15,5. Proporsi pekerjaan tertinggi adalah tidak bekerja 32,8 dan terendah
adalah pegawai swasta serta pekerjaan lain masing-masing 3,6. Proporsi status perkawinan tertinggi adalah kawin 70,9 dan terendah
adalah tidak kawin 0,9. Proporsi daerah asal tertinggi dari kota Medan 50,9. Proporsi sumber biaya tertinggi adalah Askes 61,8 dan terendah adalah Jamsostek
3,6.
5.2.2. Distribusi Proporsi Berdasarkan Sebab Fraktur
Proporsi lansia penderita fraktur berdasarkan sebab fraktur di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Lansia Penderita Fraktur Rawat Inap Berdasarkan Sebab Fraktur di Rumah Sakit Haji Medan Tahun
2005-2009
Sebab Fraktur f
Peristiwa Trauma Patologik
78 32
70,9 29,1
Jumlah 110
100,0
Berdasarkan tabel 5.4. dapat diketahui bahwa proporsi sebab fraktur tertinggi
adalah karena peristiwa trauma 70,9.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Distribusi Proporsi Berdasarkan Letak Fraktur
Proporsi lansia penderita fraktur berdasarkan letak fraktur di Rumah Sakit
Haji Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Lansia Penderita Fraktur Rawat Inap
Berdasarkan Letak Fraktur di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2005-2009
Letak Fraktur f
Panggul Tulang Belakang
Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
Lain-lain Multiple Fraktur
34 18
15 28
10
5 30,9
16,4 13,6
25,5
9,1 4,5
Jumlah 110
100,0
Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui bahwa proporsi letak fraktur tertinggi
adalah pada panggul 30,9 dan terendah adalah multiple fraktur 4,5. 5.2.4. Distribusi Proporsi Berdasarkan Tindakan Medik
Proporsi lansia penderita fraktur berdasarkan tindakan medik di Rumah Sakit
Haji Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Lansia Penderita Fraktur Rawat Inap
Berdasarkan Tindakan Medik di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2005-2009
Tindakan Medik f
Operasi Single Fraktur Tanpa Operasi
Operasi Multiple Fraktur 66
39 5
60,0 35,5
4,5
Jumlah 110
100,0
Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa proporsi tindakan medik
tertinggi adalah operasi single fraktur 60,0 dan terendah adalah operasi multiple fraktur 4,5.
Universitas Sumatera Utara
5.2.5. Lama Rawatan Rata-rata
Lama rawatan rata-rata lansia penderita fraktur di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.7. Lama Rawatan Rata-rata Lansia Penderita Fraktur Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2005-2009
Lama Rawatan Rata-Rata hari
Mean SD Standar Deviasi
Coefisien of Variation Minimum
Maksimum 11,30
6,954 61,54
1 33
Berdasarkan tabel 5.7. dapat ditehaui bahwa lama rawatan rata-rata lansia penderita fraktur adalah 11,30 hari 11 hari. Standar Deviasi sebesar 6,954 dengan
Coefisien of Variation sebesar 61,54 yang menunjukkan bahwa lama rawatan lansia penderita fraktur bervariasi. Lama rawatan minimum adalah 1 hari dan maksimum
adalah 33 hari.
5.2.6. Distribusi Proporsi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang