5.3. Analisa Statistik 5.3.1. Umur Berdasarkan Letak Fraktur
Proporsi umur lansia penderita fraktur berdasarkan letak fraktur di Rumah
Sakit Haji Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Umur Lansia Penderita Fraktur Rawat Inap
Berdasarkan Letak Fraktur di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2005-2009
Letak Fraktur Umur
Jumlah 55-64 tahun
65-70 tahun 70 tahun
f f
f f
Rangka Aksial Rangka Apendikular
9 38
32,1 49,3
10 18
5,8 23,4
9 21
32,1 27,3
28 77
100,0 100,0
χ
2
Berdasarkan tabel 5.9. dapat diketahui bahwa proporsi lansia penderita fraktur pada rangka aksial tertinggi umur 65-70 tahun 35,8 dan pada rangka apendikular
umur 55-64 tahun 49,3. =2,701
df=2 p=0,259
Berdasarkan hasil analisa statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05, artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur berdasarkan
letak fraktur.
5.3.2. Jenis Kelamin Berdasarkan Letak Fraktur
Proporsi jenis kelamin lansia penderita fraktur berdasarkan letak fraktur di
Rumah Sakit Haji Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Lansia Penderita Fraktur Rawat
Inap Berdasarkan Letak Fraktur di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2005-2009
Letak Fraktur Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki
Perempuan f
f f
Rangka Aksial Rangka Apendikular
10 34
35,7 44,2
18 43
64,3 55,8
28 77
100,0 100,0
χ
2
=0,601 df=1
p=0,438
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.10. dapat diketahui bahwa proporsi lansia penderita fraktur pada rangka aksial dan apendikular tertinggi adalah perempuan yaitu masing-
masing 64,3 dan 55,8. Berdasarkan hasil analisa statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai
p0,05, artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin berdasarkan letak fraktur.
5.3.3. Sebab Fraktur Berdasarkan Letak Fraktur
Proporsi sebab fraktur lansia penderita fraktur berdasarkan letak fraktur di
Rumah Sakit Haji Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Sebab Fraktur Lansia Penderita Fraktur Rawat
Inap Berdasarkan Letak Fraktur di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2005-2009
Letak Fraktur Sebab Fraktur
Jumlah Peristiwa
Trauma Patologik
f f
f
Rangka Aksial Rangka Apendikular
10 63
35,7 81,8
18 14
64,3 18,2
28 77
100,0 100,0
χ
2
Berdasarkan hasil analisa statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05, artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara sebab fraktur
berdasarkan letak fraktur. Proporsi lansia penderita fraktur pada rangka aksial tertinggi disebabkan karena patologik sedangkan pada rangka apendikular karena
peristiwa trauma. =20,599
df=1 p=0,000
Universitas Sumatera Utara
5.3.4. Jenis Kelamin Berdasarkan Sebab Fraktur
Proporsi jenis kelamin lansia penderita fraktur berdasarkan sebab fraktur di
Rumah Sakit Haji Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Lansia Penderita Fraktur Rawat
Inap Berdasarkan Sebab Fraktur di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2005-2009
Sebab Fraktur Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki
Perempuan f
f f
Peristiwa Trauma Patologik
38 9
48,7 28,1
40 23
51,3 71,9
78 32
100,0 100,0
χ
2
Berdasarkan hasil analisa statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05, artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin
berdasarkan sebab fraktur. Proporsi sebab fraktur pada lansia laki-laki tertinggi
karena peristiwa trauma sedangkan pada lansia perempuan karena patologik.
=3,932 df=1
p=0,047
5.3.5. Status Perkawinan Berdasarkan Sebab Fraktur