2.2.3. Pembentukan dan Reabsorbsi Tulang
6
Sel-sel dalam tulang yang terutama berhubungan dengan pembentukan dan reasorbsi tulang adalah osteoblast, osteosit, dan osteoklas. Osteoblast adalah sel
pembentuk tulang yang mengsekresi kolagen, membentuk matriks sekitar mereka sendiri yang kemudian mengalami kalsifikasi. Osteosit adalah sel-sel tulang yang
dikelilingi oleh matriks yang telah mengalami kalsifikasi. Sel-sel osteosit mengirimkan tonjolan-tonjolannya ke dalam kanalikuli yang bercabang-cabang
diseluruh tulang. Osteoklas adalah sel multinuklear yang mengerosi dan mereasorbsi tulang yang sebelumnya terbentuk.
Osteoklas dianggap berasal dari sistem sel hemopoitik melalui monosit. Mereka memfagositosis tulang dan mencernakannya dalam sitoplasmanya. Osteoblas
sebaliknya, berasal dari sel osteoprogenitor yang berasal dari mesenkim. Osteoblas membentuk matriks tulang dan bila mereka dikelilingi tulang baru, menjadi osteosit.
Osteosit akan tetap berhubungan satu dengan lainnya dan dengan osteoblas melalui tonjolan-tonjolan sitoplasma yang panjang yang berjalan melalui saluran-saluran pada
tulang. Osteoblas, osteoklas dan osteosit semuanya dipengaruhi oleh hormon-hormon yang mengatur struktur tulang.
Osteoklas, seperti telah dijelaskan diatas, adalah “giant cell” yang berinti banyak, dengan ukuran diameter 20 – 100 mikron. Ditemukan pada permukaan tulang
yang menimbulkan proses erosi atau reasorbsi, dimana osteoklas ini akan membentuk lubang-lubang disebut lakuna. Satu sel osteoklas dapat menghancurkan 100 – 150 sel
osteoblas dari sejumlah tulang. Sedangkan osteoblas merupakan derivat dari sel
Universitas Sumatera Utara
mesenkim, ditemukan pada permukaan tulang yang mengalami proses pertumbuhan dan perubahan remodeling.
2.2.4. Kepadatan Densitas Tulang
Kepadatan tulang erat hubungannya dengan kekuatan tulang dan perubahan- perubahan tulang yang terjadi selama kehidupan. Kepadatan tulang meningkat selama
periode pertumbuhan. Pada wanita usia 35 – 40 tahun dengan menstruasi yang teratur, kepadatan tulang tidak meningkat atau menurun. Pertumbuhan tulang
mencapai puncaknya pada usia 25 – 35 tahun untuk tulang-tulang trabekular antara lain tulang belakang dan pada usia 35 – 40 tahun untuk tulang-tulang kortikal.
Setelah pematangan tulang selesai, kehilangan tulang dimulai dan berlangsung terus sampai usia 85 – 90 tahun.
6
Pada periode menopause, kepadatan tulang trabekular akan menurun yaitu pada tulang belakang sebesar 1 – 8 pertahun dan pada leher tulang paha terjadi
penurunan tulang kortikal sebesar 0,5 - 5 pertahun. Seorang wanita selama kehidupannya akan kehilangan 40 – 50 jumlah tulang secara keseluruhan.
Sedangkan pada pria hanya sebesar 20 – 30 .
Banyaknya kehilangan massa tulang pada wanita, selain disebabkan pertambahan usia dihubungkan juga dengan penurunan kadar estrogen dalam darah karena penurunan
fungsi dan terhentinya fungsi ovarium. Pada wanita postmenopause jumlah kehilangan tulang trabekular melebihi tulang kortikal.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Pengertian Fraktur