Pengertian Fraktur Epidemiologi Fraktur 1. Distribusi Fraktur Orang Person Tempat Place

2.3. Pengertian Fraktur

Fraktur berarti suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang diskontinuitas tulang oleh tenaga yang melebihi kekuatan tulang. 18 Fraktur terjadi ketika tekanan yang kuat diberikan pada tulang normal atau tekanan yang sedang pada tulang yang terkena penyakit, misalnya osteoporosis. 19 Fraktur merupakan keluhan terbanyak diantara penyakit orthopedi. 20 2.4. Klasifikasi Fraktur 2.4.1. Klasifikasi Fraktur berdasarkan Garis Patahan 21, 22, 23 Berdasarkan garis patahan pada tulang, fraktur terbagi atas : a. Fraktur Dahan Hijau Greenstick; pada tipe ini, tulang bengkok atau melengkung seperti ranting hijau yang dipatahkan. Fraktur ini lebih sering ditemukan pada anak-anak yang tulangnya lebih elastis dari tulang orang dewasa. b. Fraktur Fissura; pada tipe ini, tulang yang mengalami fraktur tidak disertai perubahan letak tulang yang berarti. Biasanya tulang akan tetap di tempatnya setelah tindakan reduksi. c. Fraktur Impresi; pada tipe ini, fraktur akan menimbulkan lekukan pada tulang. d. Fraktur Kompresi; yaitu fraktur yang terjadi akibat kekuatan besar pada tulang pendek atau epifisis tulang pipa. e. Fraktur Kominutif; pada tipe ini, fraktur yang terjadi lebih dari dua fragmen. Biasanya disebabkan oleh cedera hebat. Universitas Sumatera Utara f. Fraktur Impaksi; pada tipe ini, fragmen-fragmen tulang terdorong masuk ke arah dalam tulang satu sama lain sehingga tidak dapat terjadi gerakan di antara fragmen-fragmen tersebut. g. Fraktur Patologis; yaitu fraktur yang disebabkan oleh adanya proses patologis, misalnya tumor atau osteoporosis tulang. Dengan trauma yang ringan saja tulang akan menglami fraktur.

2.4.2. Klasifikasi Fraktur berdasarkan Hubungan Antara Tulang dengan Udara Luar

Fraktur dapat dibagi berdasarkan ada tidaknya hubungan antara patahan tulang dengan udara luar, yakni: a. Fraktur Tertutup Close FractureSimple Fracture; yaitu jika patahan tulang tidak berhubungan dengan udara luar, kulit tidak rusak, dan tidak ada luka yang terjadi di sekitar tempat fraktur. b. Fraktur Terbuka Open FractureCompound Fracture; yaitu jika patahan tulang berhubungan dengan udara luar, kulit bagian luar rusak atau robek. Luka bisa disebabkan karena tulang yang menembus merobek dari dalam atau akibat trauma yang langsung mengenainya dari luar. Fraktur terbuka dibagi menjadi tiga derajat yang ditentukan oleh berat ringannya luka dan berat ringannya patah tulang, dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Derajat Fraktur Terbuka Derajat Luka Fraktur I Laserasi 2 cm Sederhana, dislokasi fragmen minimal II Laserasi 2 cm, kontusi otot di sekitarnya Dislokasi fragmen jelas III Luka lebar, rusak hebat atau hilangnya jaringan di sekitarnya Kominutif, fragmen tulang ada yang hilang 2.5. Epidemiologi Fraktur 2.5.1. Distribusi Fraktur

a. Orang Person

Pada tahun 2007, International Osteoporosis Foundation IOF memperkirakan sekitar 150 juta penduduk berusia di atas 50 tahun di seluruh dunia terdeteksi menderita osteoporosis dan berisiko mengalami fraktur. 7 Satu dari tiga wanita di dunia berisiko mengalami osteoporosis, sedangkan pada pria hanya satu kasus dari 50 orang pria. Hal ini diduga berkaitan dengan adanya masa menopause pada wanita yang dapat mempengaruhi penurunan massa tulang. Di Amerika Serikat, secara etnik dikatakan bahwa golongan kulit putih lebih sering mengalami patah tulang daripada golongan kulit hitam. 24 6 Di antara wanita kulit putih yang hidup hingga usia 80 tahun, hampir 50 memiliki kemungkinan akan mengalami patah tulang osteoporosis pada tulang punggung, panggul, dan lengan bawah. 26 Di Amerika Serikat, insiden patah tulang lebih tinggi pada orang kulit putih dan lebih rendah untuk kelompok-kelompok etnis lainnya. Pada perempuan kulit Universitas Sumatera Utara putih, risiko patah tulang panggul adalah 1 dari 6 wanita sedangkan risiko diagnosis kanker payudara adalah 1 dari 9 wanita.

b. Tempat Place

25 Menurut data IOF tahun 2009, diperkirakan bahwa di Eropa, 611.000 wanita dan 179.000 pria akan menderita patah tulang panggul setiap tahun; Di Inggris, diperkirakan 1 dari 2 wanita dan 1 dari 5 pria akan mengalami patah tulang setelah usia 50 tahun; Di Denmark, diperkirakan prevalensi osteoporosis pada orang berusia 50 tahun atau lebih adalah sekitar 41 pada wanita dan 18 pada pria. 25 The National Osteoporosis Foundation di Amerika Serikat melaporkan bahwa pada tahun 2010, sekitar 12 juta orang di atas usia 50 tahun diperkirakan mengalami osteoporosis dan 40 juta lainnya memiliki massa tulang yang rendah. Pada tahun 2020, diperkirakan meningkat menjadi 14 juta kasus osteoporosis dan lebih dari 47 juta kasus massa tulang yang rendah. Dalam sebuah studi terhadap 5 negara di Amerika Latin Argentina, Brazil, Kolombia, Meksiko, dan Puerto Riko tahun 2009, prevalensi patah tulang belakang pada wanita di atas usia 50 tahun adalah sekitar 15 dan meningkat menjadi 28 pada wanita yang berusia lebih dari 80 tahun. Menurut data IOF tahun 2009, Iran menyumbang 0,85 dari beban global patah tulang panggul dan 12,4 dari beban patah tulang panggul di Timur Tengah. Di Arab Saudi, dengan jumlah penduduk usia 50 tahun atau lebih sebesar 1.461.401 jiwa, sekitar 8.768 0,6 diantaranya menderita patah tulang femoralis. Universitas Sumatera Utara

c. Waktu Time