Pencegahan Primer Pencegahan Fraktur 1. Pencegahan Primordial

Upaya yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan primordial terhadap fraktur antara lain: a. Hilangkan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol. Merokok dapat menyebabkan kepadatan tulang menjadi lebih rendah sehingga lebih berisiko terhadap patah tulang dan risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia. Risiko patah tulang belakang dan panggul pada pria dan wanita meningkat dengan asupan alkohol berat, terutama pada asupan jangka panjang. b. Konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D. Berbagai penelitian telah membuktikan adanya penambahan densitas tulang pada pemberian kalsium. Sementara itu, vitamin D berperan dalam menyediakan cadangan kadar kalsium dan fosfat untuk proses mineralisasi tulang. 25 c. Berolahraga untuk menguatkan otot sekaligus menguatkan tulang misalnya jalan dan jogging. Pidato Menkes RI dalam peringatan Hari Osteoporosis Nasional tahun 2009 menyebutkan, cara praktis mencegah osteoporosis dini adalah melakukan aktifitas fisik dengan berolah raga secara baik, benar, terukur, teratur BBTT paling tidak 30 menit, 3 kali seminggu. 24

2.8.2. Pencegahan Primer

10 Pencegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau tidak sakit. Untuk mengurangi risiko patah tulang pada lansia dapat dilakukan dengan: 31 a. Hindari risiko jatuh bagi lansia. Jangan melakukan aktivitas fisik yang sangat melelahkan atau berisiko tinggi untuk terjadinya jatuh. Keadaan lingkungan rumah yang berbahaya dan dapat menyebabkan jatuh harus dihilangkan. Universitas Sumatera Utara Penerangan rumah harus cukup tetapi tidak menyilaukan. Lantai rumah datar, tidak licin, bersih dari benda-benda kecil yang sulit dilihat. Peralatan rumah tangga yang sudah tidak aman lapuk, dapat bergeser sendiri sebaiknya diganti, peralatan rumah ini sebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jalantempat aktivitas lansia. Lantai kamar mandi harus bersih dan tidak licin, sebaiknya diberi pegangan pada dindingnya, dan pintu harus mudah dibuka. WC sebaiknya dengan kloset duduk dan diberi pegangan di dinding. b. Lakukan pemeriksaan massa tulang. Pemeriksaan massa tulang sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi penurunan massa tulang seseorang sehingga meminimalkan risiko fraktur, mencegah terjadinya fraktur di masa yang akan datang dan dapat memonitor terapi untuk menjaga massa tulang. Bone Densitometri merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur massa tulang terutama bagi mereka yang rentan terhadap fraktur. Bone Densitometri ditetapkan oleh WHO sebagai golden standard dalam pemeriksaan massa tulang. 5 c. Terapi Estrogen. Pemberian estrogen dapat mencegah kehilangan tulang pada wanita post menopause. Secara epidemiologik, estrogen dapat menurunkan risiko terjadi fraktur tulang belakang sampai 90 serta fraktur pergelangan tangan dan paha sampai 50. Beberapa prinsip pemberian estrogen yang dianjurkan adalah: Mulailah selalu dengan estrogen lemah estradiol dengan dosis rendah; dilakukan secara siklik; usahakan selalu dikombinasikan dengan progesteron; diberikan pengawasan ketat selama pemberian; apabila terjadi perdarahan, perlu dilakukan dilatasi dan kuretase; lakukan kerjasama dengan bagian Penyakit 32 Universitas Sumatera Utara Dalam apabila sebelum dan selama masa terapi ditemukan keluhan nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus. d. Masukan kalsium dan vitamin D yang adekuat bagi lansia. 6

2.8.3. Pencegahan Sekunder