commit to user
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Prestasi Belajar Matematika
a. Pengertian Belajar
Berbeda dengan aliran behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respon,
konstruktivisme memahami hakikat belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi
makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya. Pengetahuan itu sendiri rekaaan dan bersifat tidak stabil. Oleh karena itu, pemahaman yang diperoleh
manusia senantiasa bersifat tentatif dan tidak lengkap. Pemahaman manusia akan semakin mendalam dan kuat jika teruji dengan pengalaman-pengalaman
baru. Nurhadi, 2004 dalam Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 116. Muhibbin Syah 2003: 88 dalam bukunya Psikologi Belajar
menyatakan bahwa, ” Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan”. Ini berarti bahwa pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar tidak dapat diperoleh secara langsung, melainkan butuh proses sedikit demi
sedikit dan berkelanjutan. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni 2008, 116 mengatakan bahwa “
Secara filosfis, belajar menurut teori konstruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep atau kaidah yang siap untuk diambil
atau diinggat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan sedikit demi sedikit”.
Beberapa ahli pendidikan seperti Jean Piaget dan Vygotsky juga telah menjelaskan beberapa konsep belajar konsktruktivsime. Menurut Piaget,
pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Pemahaman
commit to user 10
berkembang semakin dalam dan kuat apabila selalu diuji oleh berbagai macam pengalaman baru. Oleh karena itu, pada saat manusia belajar, menurutnya telah
terjadi dua proses dalam diri manusia, yaitu proses organisasi informasi dan proses adaptasi. Berbeda halnya dengan Vygotsky Elliot, 2003: 52 dalam
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni 2008: 124 yang mengatakan bahwa “ Belajar adalah sebuah proses yang melibatkan dua elemen penting. Pertama,
belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses dasar. Kedua, proses secara psikososial sebagai proses yang lebih tinggi dan esensinya berkaitan
dengan lingkungan sosial budaya”. Dalam hal ini, selain faktor fisik-psikologi sebagai elemen dasar, Vygotsky juga menekankan pentingnya peran interaksi
sosial bagi perkembangan belajar seseorang. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan
menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
ada di luar individu. Faktor-faktor dari dalam individu faktor internal meliputi:
1 Faktor Jasmaniah, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh
2 Faktor Psikologis, yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan 3
Faktor Kelelahan, yaitu kelelahan jasmani dan rohani Faktor-faktor dari luar individu faktor internal meliputi:
1 Faktor Keluarga, yaitu cara orang tua mendidik, relasi antaranggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan
2 Faktor Sekolah, yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah
3 Faktor Masyarakat, yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat Slameto, 2003: 54
commit to user 11
Dari beberapa uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan manusia yang berproses untuk membangun atau menciptakan
pengetahuan dengan cara mencoba memberi makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya sendiri dan berdasarkan interaksinya dengan lingkungan sosial.
b. Pengertian prestasi belajar