Hipotesis Pertama Hipotesis Kedua

commit to user 72 rendah dan siswa dengan model pembelajaran Langsung dengan motivasi belajar rendah.

D. PEMBAHASAN ANALISIS DATA

Berikut ini adalah pembahasan hasil analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama sehubungan dengan pengajuan hipotesis yang telah dikemukakan pada BAB II.

1. Hipotesis Pertama

Dari perhitungan anava dua jalan dengan sel tak sama pada Tabel 4.7 diperoleh F a = 66,6878 4,0195 = F 0,05;1,54 sehingga H 0A ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP Berbantuan Kartu Masalah dan siswa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Langsung pada materi Faktorisasi Suku Aljabar. Untuk mengetahui pembelajaran manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik dapat dilihat langsung pada rataan marginal untuk masing-masing kelompok. Rataan marginal kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP Berbantuan Kartu Masalah adalah 65,1367 dan rataan marginal kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran langsung adalah 52,64. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP Berbantuan Kartu Masalah menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran Langsung.

2. Hipotesis Kedua

Dari perhitungan anava dua jalan dengan sel tak sama pada Tabel 4.7 diperoleh F b = 23,4581 F 0,05;2,54 = 3,1683, sehingga H 0B ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam mengerjakan commit to user 73 soal pada materi Faktorisasi Suku Aljabar. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Untuk mengetahui kategori manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik dilakukan uji komparasi ganda. Berdasarkan uji komparasi rataan antar kategori dalam motivasi belajar matematika tinggi dan sedang, diperoleh F .1-.2 = 4,5499 6,3366 = 2F 0,05;2,54 yang berarti tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang. Sedangkan uji komparasi antara kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi dan rendah menghasilkan F .1- .3 = 35,9276 6,3366 = 2F 0,05;2,54 yang berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Apabila dilihat pada rataan marginalnya, rataan marginal untuk kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi yaitu 64,2526 lebih tinggi daripada rataan marginal kelompok siswa dengan motivasi belajar rendah, yaitu 52,5000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik daripada siswa dengan motivasi belajar rendah. Demikian pula untuk untuk kategori motivasi belajar sedang dan rendah. Uji komparasi antara kelompok siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah menghasilkan F .2-.3 = 15,8747 6,3366 = 2F 0,05; 2, 54 yang berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Apabila dilihat pada rataan marginalnya, rataan marginal untuk kelompok siswa dengan motivasi belajar sedang yaitu 60,1190 lebih tinggi daripada rataan marginal kelompok siswa dengan motivasi belajar rendah, yaitu 52,5000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi belajar sedang lebih baik daripada siswa dengan motivasi belajar rendah. commit to user 74

3. Hipotesis Ketiga

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 2 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 3 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 2 21

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT ( MMP ) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN CILACAP

0 0 108

PENERAPAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA POKOKBAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR Penerapan Missouri Mathematics Project (MMP) pada Pokok Bahasan Dimensi Tiga Ditinjau dari Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Taksonomi Bloom.

0 0 14

PENERAPAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR Penerapan Missouri Mathematics Project (MMP) pada Pokok Bahasan Dimensi Tiga Ditinjau dari Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Taksonomi Bloom.

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR.

1 4 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI IQ.

0 1 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DENGAN METODE TRADE A PROBLEM PADA MATERI LIMIT FUNGSI ALJABAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SEMESTER II SMA NEGERI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN PELAJA

0 0 1

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DENGAN BANTUAN KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGITIGA KELAS VII SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 20