17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan
Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini antara lain sari kedelai dan susu segar. Bahan baku sari kedelai yang digunakan adalah kedelai impor dari Amerika Serikat dengan merek
Cap Jempol yang diperoleh dari Koperasi Unit Desa Petani Tahu dan Tempe Indonesia cabang Bogor dan susu segar yang diperoleh dari Koperasi Peterrnakan Sapi Darul Fallah Ciampea Bogor. Bahan
lainnya yang digunakan antara lain susu skim bubuk merek Sun Luck yang diperoleh dari pasar swalayan Ngesti Bogor, gula pasir merek Gulaku yang diperoleh dari pasar swalayan Giant Bogor,
serta karaginan dan NaHCO
3
Soda kue yang diperoleh dari Toko Setia Guna, Bogor. Di samping itu bahan-bahan lainnya yang digunakan adalah bahan-bahan untuk uji sifat fisik, uji kimia, uji
mikrobiologi, dan uji hedonik.
3.1.2 Alat
Alat-alat yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain piranti lunak software program design expert version 8 yang diperoleh dari website www.statease.com dan peralatan laboratorium
seperti, panci, kompor, pengaduk, waring blender, saringan, timbangan analitik, inkubator, water bath, termometer, gelas kaca, stirrer, gelas plastik, autoklaf, kulkas, pH meter, viskometer, erlenmeyer, serta
peralatan lain untuk uji sifat fisik, uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji hedonik.
3.1.3 Media
Media yang digunakan pada penelitian ini adalah Mann Rogosa Sharpe MRS chalk semi solid, media MRS agar, media MRS broth, media Acidified Potato Dextrose Agar APDA, media
Laurryl Sulfate Broth LSB, dan media Brilliant Green Lactose Bile Broth 2 BGLBB.
3.1.4 Kultur
Kultur yang digunakan sebagai kultur starter pembuatan produk soy yogurt adalah Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus thermophilus dengan perbandingan penggunaan 1:1 yang
diperoleh dari laboratorium mikrobiobiologi pangan, Seafast Center, Institut Pertanian Bogor. Kultur murni Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus thermophilus disegarkan ke dalam media MRSB
setiap 2 minggu sekali. Setelah kultur diinokulasikan ke dalam media MRSB, selanjutnya diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 jam. Kultur di dalam media MRSB disimpan pada suhu 7
o
C. Pengawetan kultur murni lainnya yaitu menggunakan media agar MRSA semi chalk semi
solid. Kultur ditusukkan ke dalam media yang selanjutnya diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 48 jam
18 dan disimpan di dalam suhu dingin 7
o
C. Teknik pengawetan tersebut mampu mengawetkan kultur hingga waktu 2 bulan. Kultur yang akan digunakan untuk pembuatan produk soy yogurt adalah kultur
yang telah disegarkan di dalam media MRSB, dipupukkan ke dalam media susu skim 10 untuk menghasilkan kultur induk dan kultur starter.
3.2 Metode Penelitian