Analisis Respon Tekstur Analisis Respon yang Dihasilkan Pada Skala Laboratorium dengan Program

49

4.5.5 Analisis Respon Tekstur

Penilaian konsumen terhadap suatu produk pangan meliputi beberapa atribut penilaian sensori yaitu atribut penampakan produk, tekstur, aroma, warna, dan atribut rasa. Tekstur yang baik untuk produk yogurt adalah tekstur yang lembut seperti bubur, tidak terlalu encer, dan tidak terlalu padat Ginting dan Pasaribu 2005. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ginting dan Pasaribu 2005, faktor berbagai level temperatur dan jenis susu serta interaksi dari kedua faktor tersebut terhadap tekstur yogurt menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan bahan baku pembuatan yogurt akan mempengaruhi tekstur produk yang dihasilkan. Menurut Gilliland 1986 beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur yogurt adalah perlakuan terhadap susu sebelum diinokulasi kultur, ketersediaan nutrisi di dalam bahan baku, penggunaan bahan pendukung, interaksi dan kemampuan kultur bakteri memfermentasi bahan, dan keberadaan antibiotik di dalam bahan baku yang digunakan. Pengukuran terhadap atribut tekstur produk soy yogurt dilakukan melalui penilaian organoleptik oleh konsumen. Panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih yang pernah mengkonsumsi produk yogurt. Uji kesukaan terhadap 30 orang panelis ini, menggunakan skala tidak beraturan skala garis. Panjang garis penilaian kesukaan terhadap produk adalah 15 cm, dari tidak suka hingga sangat suka. Penilaian kesukaan panelis terhadap atribut produk yang diujikan merupakan panjang garis yang dibatasi panelis. Model polinomial yang direkomendasikan oleh program design expert untuk respon tekstur adalah quartic. Hasil ANOVA pada taraf signifikansi 5 menunjukkan bahwa model yang direkomendasikan tersebut adalah signifikan, dengan nilai p “probF” lebih kecil dari 0.0500 yakni 0.0051. Nilai linear mixture komponen A sari kedelai dan komponen B susu segar memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon tekstur 0.5056. Data hasil ANOVA dan persamaan polinomial respon tekstur ditampilkan pada Lampiran 9. Grafik normal plot residual untuk respon tekstur dapat dilihat pada Gambar 20. Grafik hubungan antara respon tekstur dengan komponen sari kedelai dan susu segar dapat dilihat pada Gambar 21. Pada Gambar 20 ditunjukkan bahwa data hasil respon tekstur menyebar normal. Hal ini ditunjukkan dengan jarak antara titik terjauh di atas dan di bawah garis lurus kurang lebih sama, dan beberapa titik lainnya berada di sepanjang garis normal. Menurut Wulandhari 2007, data-data respon tekstur yang menyebar normal menunjukkan adanya pemenuhan model terhadap asumsi dari ANOVA pada respon tekstur. Gambar 21 merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara respon tekstur terhadap proporsi relatif sari kedelai dan susu segar di dalam formula produk soy yogurt. Berdasarkan Gambar 21 dapat diketahui bahwa nilai tekstur tertinggi sebesar 8.26 dihasilkan oleh formula dengan komposisi sari kedelai sebesar 63.6 dan susu segar sebesar 21.2, sedangkan nilai tekstur terendah sebesar 6.3 dihasilkan oleh formula dengan komposisi sari kedelai sebesar 53.0 dan susu segar sebesar 31.8. Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai optimum respon terkstur diperoleh pada kisaran formula dengan komposisi besar sari kedelai dan susu segar sebesar 63.6 dan 21.2 hingga 74.2 dan 10.6. 50 5.66587 6.2327 6.79952 7.36635 7.93317 8.5 42.400 42.400 53.000 31.800 63.600 21.200 74.200 10.600 84.800 0.000 Actual Susu Kedelai Actual Susu Full Cream T e k s t u r Two Component Mix Internally Studentized Residuals N o r m a l P r o b a b il it y Normal Plot of Residuals -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 1 5 10 20 30 50 70 80 90 95 99 Design-Expert® Software Tekstur CI Bands X1 = A: Susu Kedelai X2 = B: Susu Full Cream Gambar 20. Grafik normal plot residual dari respon tekstur Gambar 21. Grafik hubungan antara respon tekstur dengan komponen sari kedelai dan susu segar two component mix Design-Expert® Software Tekstur Color points by value of Tekstur: 8.26 6.3 Actual sari kedelai Actual susu segar 51

4.5.6 Analisis Respon Rasa, Warna, dan Aroma