46
Gambar 17. Grafik hubungan antara nilai respon viskositas dengan nilai aktual proporsi penggunaan
sari kedelai dan susu segar di dalam produk two component mix
4.5.4 Analisis Respon Total Bakteri Asam Laktat
Bakteri  asam  laktat  merupakan  kelompok  bakteri  gram  positif,  tidak  membentuk  spora,  dan dapat  memfermentasikan  karbohidrat  untuk  memproduksi  asam  laktat  sebagai  hasil  akhir  utamanya.
Asam laktat  yang dihasilkan menyebabkan pH lingkungan  di dalam produk  menjadi rendah berkisar antara  4.2-4.5  yang  memiliki  pengaruh  bakterisidal  terhadap  bakteri  lainnya,  misalnya  bakteri
pembusuk yang merugikan tidak dapat tumbuh Salminen et al. 2004. Keberadaan  minimum  jumlah  bakteri  asam  laktat  di  dalam  produk  soy  yogurt  memegang
peranan  yang  penting  dalam  menentukan  mutu  produk  soy  yogurt.    Soy  yogurt  yang  bermutu  baik mengandung jumlah total bakteri asam laktat yang besar.  Menurut Standar Nasional Indonesia SNI
nomor 2981 tahun 2009 untuk standar mutu produk yogurt minimal jumlah dari bakteri asam laktat di dalam  kultur  starter  dan  produk  akhir  adalah  10
7
CFUml  atau  7  log  CFUml,  sedangkan  menurut Robinson et al. 2006, produk probiotik memiliki jumlah  bakteri asam laktat berkisar antara 6-8 log
CFUml.  Hal  ini  akan  berpengaruh  pada  penentuan  kualitas  produk  selama  penyimpanan.    Pada jumlah  tersebut,  bakteri  asam  laktat  dikatakan  dapat  tumbuh  dengan  baik  serta  dapat  menjaga
mikroflora  di  dalam  produk  akhir  untuk  menghambat  pertumbuhan  bakteri  pembusuk,  kapang,  dan khamir.
Total bakteri asam laktat yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 8.1461 –9.5563 log
CFUml.    Jumlah  tersebut  merupakan  total  bakteri  asam  laktat  yang  terukur  pada  produk  akhir. Gambar  18  merupakan  jumlah  total  bakteri  asam  laktat  pada  setiap  formula.    Berdasarkan  gambar
tersebut,  formula  yang  menghasilkan  nilai  total  bakteri  asam  laktat  tertinggi  sebesar  9.5563  log CFUml adalah formula dengan sari kedelai sebesar 63.6 dan susu segar 21.2 dan formula dengan
Actual sari kedelai Actual susu segar
47
8 8.5
9 9.5
10
42.400 42.400
53.000 31.800
63.600 21.200
74.200 10.600
84.800 0.000
Actual Susu Kedelai Actual Susu Full Cream
T o
t a
l B
A L
Warning Factor not in model.
2
nilai total bakteri asam laktat terendah sebesar 8.1461 log CFUml adalah formula dengan sari kedelai sebesar 42.4 dan susu segar sebesar 42.4.
Berdasarkan  Gambar  18  ditunjukkan  adanya  istilah  warning  factor  not  in  model  yang menyatakan bahwa tidak adanya kesesuaian antara data hasil respon viskositas yang diperoleh dengan
model  yang  direkomendasikan  oleh  design  expert  version  8.    Berdasarkan  Gambar  18  juga  dapat diketahui  bahwa  di  dalam  satu  formula  yang  sama  memiliki  nilai  total  bakteri  asam  laktat  yang
berbeda dengan  selang  yang  relatif  sedikit  besar.    Namun,  antar  formula  memiliki  nilai  total  bakteri asam  laktat  yang  relatif  berdekatan.    Hal  inilah  yang  menyebabkan  nilai  standar  deviasinya  cukup
besar.
Gambar 18. Nilai total bakteri asam laktat S. thermophilus dan L.acidophilus pada setiap formula
two component mix Jumlah bakteri asam laktat di dalam produk dipengaruhi oleh waktu penyimpanan, pH produk,
jenis  strain  BAL  yang  digunakan,  serta  suhu  inkubasi  Beal  et  al.  1998.    Pada  penelitian  ini  faktor yang  mempengaruhi  jumlah  bakteri  asam  laktat  di  dalam  produk  adalah  pH  produk  yang  dicapai
setelah proses inkubasi.   Hal  ini dikarenakan untuk  faktor  penyimpanan, jenis strain BAL, dan suhu inkubasi yang digunakan memiliki perlakuan yang sama.
Model polinomial yang direkomendasikan oleh program  design expert version 8 untuk respon total bakteri asam laktat adalah mean.  Hasil ANOVA pada taraf signifikansi 5 menunjukkan bahwa
mode l  yang  direkomendasikan  tersebut  tidak  signifikan,  dengan  nilai  p  “probF”  lebih  besar  dari
0.0500  yaitu  0.09.    Hal  ini  menunjukkan  proporsi  relatif  kombinasi  sari  kedelai  dan  susu  segar dalam   di dalam bahan  memberikan nilai total bakteri  asam laktat  yang tidak berbeda nyata atau
tidak signifikan dalam hasil ANOVA dan persamaan polinomial dari respon total bakteri asam laktat ditampilkan pada Lampiran 8.
Gambar  19  merupakan  grafik  normal  plot  residual  dan  ditunjukkan  bahwa  data  respon  total bakteri  asam  laktat  yang  dihasilkan  tidak  tersebar  dengan  normal,  yaitu  data  tersebut  tidak  tersebar
dengan merata di sepanjang garis normal.
Design-Expert® Software Total BAL
CI Bands X1 = A: Susu Kedelai
X2 = B: Susu Full Cream
Actual sari kedelai Actual susu segar
48
Gambar 19 .  Grafik normal plot residual dari respon total bakteri asam laktat
Data-data  respon  total  bakteri  asam  laktat  yang  menyebar  tidak  normal  menunjukkan  belum adanya  pemenuhan  model  terhadap  asumsi  dari  ANOVA  pada  respon  total  bakteri  asam  laktat.
Walaupun belum adanya pemenuhan model terhadap asumsi dari ANOVA, namun nilai rata-rata total bakteri  asam  laktat  dari  keseluruhan  formula  yang  diuji  menunjukkan  telah  adanya  pemenuhan
terhadap standar SNI terkait jumlah total BAL minimum pada produk yogurt sebesar 10
7
CFUml atau 7  log  CFUml.    Nilai  rata-rata  dari  total  bakteri  asam  laktat  di  dalam  produk  adalah  9.09844  log
CFUml.  Hal ini menunjukkan bahwa bakteri asam laktat yang digunakan yakni S. thermophilus dan L. acidophilus dapat tumbuh baik pada produk soy yogurt.
Stern et al. 1977 menyatakan bahwa  L. acidophilus galur NRRL B-1910 dan B-1911 paling efektif  di  dalam  memfermentasi  stakiosa  dan  rafinosa  yang  terdapat  pada  sari  kedelai  dan  diketahui
dapat  menyebabkan  flatulensi,  serta  berdasarkan  pada  Mital  dan  Steinkraus  1976,  Streptococcus thermophilus  dapat  tumbuh  baik  pada  sari  kedelai  dan  menghasilkan  flavor  yang  baik.    Bakteri
Streptococcus thermophillus menguraikan gula-gula sederhana seperti glukosa yang terdapat di dalam bahan  ataupun  hasil  penguraian  oligosakarida  oleh  L.  acidophilus  Tamime  dan  Robinson  2007.
Pertumbuhan yang baik dari kedua bakteri tersebut merupakan faktor penting yang akan menentukan tingkat  keasaman  produk,  ketahanan  produk  terhadap  mikroba  pembusuk,  kapang  dan  khamir,  serta
penentuan umur simpan produk.
49
4.5.5 Analisis Respon Tekstur