Analisis Respon Biaya Rp 100ml Soy Yogurt

39 respon aktual dengan yang diprediksikan untuk setiap point mengikuti garis kenormalan garis lurus. Semakin mendekati suatu titik-titik data dengan garis kenormalan, maka akan semakin baik, karena titik-titik data tersebut menyebar normal, yang berarti hasil aktual akan mendekati hasil yang diprediksikan oleh program design expert version 8. Pada plot kenormalan residual terdapat nilai Internally studentized residual pada sumbu x, yaitu besarnya standar deviasi yang memisahkan nilai respon aktual dengan yang diprediksikan dan nilai normal probability, yaitu presentase kemungkinan data hasil respon menyebar normal Cornell 1999. Berikut ini merupakan hasil analisis setiap respon yang dilakukan dengan program design expert version 8.

4.5.1 Analisis Respon Biaya Rp 100ml Soy Yogurt

Respon biaya yang dihitung adalah biaya bahan baku. Biaya ini merupakan biaya variabel yang akan berubah-ubah akibat perbedaan penggunaan jumlah sari kedelai dan susu segar. Tabel 10 menunjukkan harga bahan baku dari produk soy yogurt. Tabel 10. Harga bahan baku produk soy yogurt No. Bahan Harga Satuan Harga g 1 Sari kedelai 12900 7500 ml 1.72 2 Susu segar 5000 1000 ml 5 3 Susu skim 53500 600 gr 89.167 4 Kultur starter 51800 1000 ml 51.8 5 Gula pasir 13000 1000 gr 13 6 Karaginan 42750 1000 gr 42.75 Berdasar Tabel 10 terlihat bahwa biaya bahan baku yang paling tinggi adalah susu skim, diikuti oleh kultur starter, karaginan, gula pasir, susu segar, dan sari kedelai. Biaya bahan baku pada pembuatan produk soy yogurt berkisar antara Rp 924.239 hingga Rp 1063.31. Gambar 12 merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara kombinasi penggunaan sari kedelai dan susu segar dengan respon biaya bahan baku yang dihasilkan. Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat produk soy yogurt dengan biaya bahan baku terendah yaitu Rp 924.239 berasal dari formula yang menggunakan sari kedelai secara maksimum di dalam produk yaitu 84.8 dan susu segar 0, sedangkan formula yang menggunakan 42.4 sari kedelai dan 42.4 susu segar memiliki biaya bahan baku tertinggi. Nilai rata-rata mean dari uji respon biaya bahan baku adalah 993.78 dengan standar deviasi 0.00. Model polinomial yang direkomendasikan oleh program design expert untuk respon biaya bahan baku adalah linear. Hasil analisis ANOVA pada taraf signifikansi 5 menunjukkan bahwa model yang direkomendasikan, yaitu linear adalah signifikan, dengan nilai p “probF” lebih kecil dari 0.0500 0.0001. Nilai Linear Mixture komponen A sari kedelai dan komponen B susu segar memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon biaya 0.0001. Nilai lack of fits untuk respon biaya bahan baku sangat kecil bahkan dapat diabaikan, yang berarti data biaya bahan baku sangat sesuai dengan model. Data hasil ANOVA dan persamaan polinomial respon biaya dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 5. 40 Gambar 12 . Grafik hubungan antara respon biaya bahan baku dengan komponen sari kedelai dan susu segar two component mix Besarnya nilai Pred R-squared dan Adj R-squared berturut-turut untuk respon biaya adalah 1, yang menunjukkan bahwa data-data yang diprediksikan dan data-data aktual untuk respon biaya bahan baku yang tercakup ke dalam model sebesar 100. Persamaan polinomial untuk respon biaya bahan baku adalah sebagai berikut: Biaya Rp. = 10.89905 x sari kedelai + 14.17904 x susu segar Berdasarkan persamaan di atas terlihat bahwa biaya bahan baku meningkat seiring dengan peningkatan jumlah sari kedelai dan susu segar, yang ditandai dengan konstanta bernilai positif. Besarnya biaya lebih ditentukan oleh penambahan susu segar, hal ini dikarenakan nilai konstanta dari susu segar yang lebih besar dibandingkan dengan nilai konstanta sari kedelai. Hal ini menunjukkan semakin besar jumlah susu segar yang digunakan di dalam pembuatan soy yogurt maka biaya bahan baku akan semakin besar pula. Grafik normal plot residual untuk respon biaya bahan baku dapat dilihat pada Gambar 13 dan ditunjukkan terdapat nilai internally studentized residual pada sumbu x dan normal probability pada sumbu y. Internally studentized residual menunjukkan besarnya standar deviasi yang memisahkan nilai respon aktual dengan yang diprediksikan dan normal probability menunjukkan persentase kemungkinan data hasil respon menyebar normal. Kombinasi antara nilai Internally studentized residual pada sumbu x dan normal probability pada sumbu y merupakan nilai normal plot residual. Pada grafik normal plot residual terlihat bahwa data hasil respon biaya bahan baku menyebar normal. Hal ini ditunjukkan dengan jarak antara titik terjauh di atas dan di bawah garis lurus kurang lebih sama, dan beberapa titik lainnya berada di sepanjang garis normal. Menurut Wulandhari 2007, data-data respon biaya bahan baku yang menyebar normal menunjukkan adanya pemenuhan model terhadap asumsi dari ANOVA pada respon biaya bahan baku. Actual sari kedelai Actual susu segar 41 Warna-warna yang berbeda pada Gambar 13 menunjukkan besarnya biaya bahan baku. Warna biru menunjukkan biaya terendah, yaitu Rp 924.239 hingga warna merah yang menunjukkan biaya tertinggi Rp 1063.31. Besarnya biaya tersebut dipengaruhi oleh perbandingan jumlah komponen variabel tidak tetap penyusun produk soy yogurt yang digunakan. Pada penelitian ini, formula yang diperoleh merupakan formula yang memenuhi biaya bahan baku paling minimum. Gambar 13. Grafik normal plot residual dari respon biaya bahan baku

4.5.2 Analisis Respon pH