65 pembangunan terutama yang menyangkut sektor usaha kecil dan menengah,
diarahkan untuk memperkuat perekonomian nasional. Besarnya bahan baku lokal yang digunakan oleh usaha kecil dan menengah memberikan kekuatan utama
disaat terjadi krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Politik dan hukum yang terdiri dari undang-undang, kebijakan pemerintah,
lembaga pemerintahan dan kelompok berpengaruh pada keputusan penyusunan strategi. Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, lingkungan politik
memiliki pengaruh riil terhadap keberhasilan dan kegagalan perusahaan melalui peluang dan ancaman bisnis yang ditimbulkan. Pengembangan sektor usaha kecil
dan menengah dirumuskan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena terbukti mampu menciptakan lapangan kerja
baru bagi masyarakat disekitarnya. Melalui dukungan permodalan, teknologi, sistem informasi, kemudahan melakukan perijinan, pajak yang wajar dan
kemitraan yang mendukung berkembangnya usaha kecil dan menengah pemerintah mengharapkan agar perusahaan dapat berkembang dengan baik
sehingga dapat menumbuhkan iklim investasi yang kondusif. Untuk
pengembangan industri, biasanya dari pihak pemerintah akan memberikan informasi apabila ada lelang untuk proyek ataupun kegiatan yang memerlukan
perusahaan mebel. Sehingga pengusaha mebel dapat ikut aktif dalam pembangunan daerah. Walaupun demikian, dukungan berupa dana ataupun
teknologi masih kurang diberikan oleh pemerintah. Salah satu kebijakan pemerintah yang dapat berpengaruh bagi perkembangan
usaha di Indonesia secara umum adalah kebijakan perdagangan bebas. Dampak dari kebijakan ini antara lain, semakin banyaknya produk dari luar yang masuk ke
pasar Indonesia ataupun kedaerah-daerah. Hal ini akan menambah persaingan diantara produk yang telah ada dipasaran. Dan kebijakan yang mempengaruhi
kegiatan usaha mebel secara khusus adalah semakin ketatnya pemerintah dalam memberantas illegal logging. Dengan adanya kebijakan ini, distribusi kayu
menjadi terhambat karena ketatnya pemeriksaan yang dilakukan. Selain itu kayu dari luar daerah kabupaten ataupun provinsi sulit masuk ke Kota Sampit,
akibatnya pengusaha mebel hanya dapat mengandalkan pasokan bahan baku hanya dari Kota Sampit.
66
5.5.5. Analisis Lingkungan Industri
Inti dari perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya Porter, 1997. Walaupun lingkungan yang relevan sangat
luas mencakup kekuatan-kekuatan sosial dan juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek kunci dari lingkungan perusahaan adalah industri. Lima kekuatan
persaingan pokok yaitu ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, masuknya pendatang baru, persaingan diantara industri yang telah ada
serta kekuatan tawar menawar pemasok. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas dalam
industri dan kekuatan dan kelemahan yang sangat penting dalam merumuskan strategi.
1. Ancaman Produk Pengganti
Mengenali produk-produk pengganti adalah persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk
dalam industri. Pengertian produk subtitusi adalah produk yang memiliki karakteristik yang berbeda namun memberikan fungsi atau jasa yang
sama. Produk subtitusi dari mebel kayu perusahaan ini adalah mebel yang terbuat dari produk-produk yang mebel yang terbuat dari plastik,
bahan tambang dan juga jenis produk seperti yang dihasilkan oleh Olympic. Produk-produk tersebut merupakan produk mebel yang
memberikan fungsi dan manfaat yang sama, perbedaannya hanya pada bahan baku yang digunakan di dalam pembuatannya.
Produk subtitusi ini cukup mudah ditemui di Kota Sampit, bahkan untuk produk yang sudah memiliki nama seperti Olympic berani
memberikan promosi baik itu melalui harga ataupun lewat media elektronik. Hal ini tentunya menjadi ancaman serius bagi perusahaan,
karena produk subtitusi tersedia cukup banyak. Dari segi harga yang ditawarkan sangat bervariatif, dalam artian tergantung jenis dan model
dari produk yang dihasilkan. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 90.000,- untuk tempat baju hingga ratusan ribu untuk meja ataupun
kasur. Adanya kebijakan perdagangan bebas tentunya akan menambah aliran produk yang masuk kepasaran, dan dapat menyebabkan persaingan
67 harga semakin kompetitf. Ancaman inilah yang harus diperhatikan oleh
perusahaan, karena dapat mempengaruhi perusahaan dari segi penjualan produk.
2. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pelanggan dapat diartikan sebagai pembeli potensial yang dapat memberikan satu keuntungan bagi perusahaan. Untuk itu pelayanan yang
diberikan harus lebih baik agar pelanggan menjadi lebih nyaman dan loyal terhadap perusahaan. Di samping itu perusahaan juga harus
menjaga hubungan dengan konsumen, agar komunikasi yang telah dibangun tidak terputus. Harga yang ditawarkan oleh perusahaan berbeda
apabila diberikan kepada perorangan ataupun proyek. Biasanya harga yang diberikan kepada perorangan lebih karena kualitas yang diberikan
biasanya lebih baik. Pelanggan yang memesan produk di perusahaan ini biasanya kembali lagi ke perusahaan ini. Pelanggan biasanya jarang
menawar lagi harga yang diberikan oleh perusahaan, karena harga yang diberikan oleh perusahaan tergantung dari pesanan yang diajukan oleh
pelanggan. Harga yang diberikan oleh perusahaan akan sangat tergantung terhadap jenis bahan baku, model serta finishing yang diinginkan oleh
pelanggan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kualitas barang sangat dominan terhadap daya tawar menawar pembeli.
3. Ancaman Pendatang Baru
Ancaman pendatang baru kedalam suatu industri sangat tergantung pada hambatan-hambatan yang mungkin ada untuk memasuki industri
tersebut. Pendatang baru pada suatu industri ada kemungkinan memiliki kemampuan produksi yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang
sudah ada. Hal ini tentunya merupakan ancaman bagi perusahaan yang telah ada, sebab pendatang baru tersebut tentunya memiliki keinginan
untuk merebut pasar serta sering kali mempunyai sumberdaya yang lebih besar.
Beberapa rintangan untuk memasuki lingkungan industri antara modal, diferensiasi produk, kebutuhan produk, akses ke saluran distribusi
dan kebijakan pemerintah. Dari segi modal, sebenarnya modal yang