Tujuan Penelitian Kegunaan penelitian

10 satu aspek tapi beberapa aspek penting di dalam perusahaan. Perusahaan ini telah lama berdiri serta memiliki pengalaman di bidang permebelan, dengan pengalaman yang dimilikinya memungkinkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu strategi pengembangan usaha diperlukan terutama dalam menghadapi semakin berkurangnya bahan baku serta persaingan yang terjadi. Dengan melakukan analisis faktor internal dan eksternal perusahaan, diharapkan mampu memberikan alternatif strategi pengembangan usaha yang baik sehingga perusahaan dapat bertahan dan berkembang dalam mengahadapi perubahan lingkungan yang terjadi.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan bagi CV Duta Teknik. 2. Menganalisis faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancaman bagi CV Duta Teknik. 3. Menyusun alternatif strategi pengembangan usaha bagi CV Duta Teknik di dalam mengembangkan usahanya.

1.4. Kegunaan penelitian

Berdasarkan penelitian yang akan dilaksanakan maka kegunaan dari penelitian ini, yaitu : 1. Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan mebel dan strategi yang diterapkan di dalam pengembangan usaha mebel. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi CV Duta Teknik dalam pengambilan keputusan dan diharapkan dapat memberikan informasi dalam melakukan pengembangan usahanya. 3. Sebagai sumber data dan informasi bagi para peneliti dan pihak-pihak lain tentang strategi pengembangan usaha mebel kayu. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kayu Kayu adalah jaringan vascular yang menghantarkan air dan garam-garam mineral yang diserap akar keseluruh bagian tumbuhan dan sekaligus sebagai penunjang mekanik, selain itu kayu merupakan bahan mentah yang dapat diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain, yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan penggunaan, baik kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar Abdurrohim, 2004. Kayu dapat juga disebut sebagai suatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Pusat penelitian dan pengembangan hasil hutan sudah menyimpan contoh kayu lebih kurang 4.000 jenis pohon yang mencakup 119 suku, 675 marga dan 3.233 jenis, yang dikumpulkan sejak Tahun 1915. Pohon yang kayunya dikenal dalam perdagangan sampai saat ini diperkirakan 400 jenis spesies, tercakup dalam 198 marga dari 68 suku. Selanjutnya berdasarkan pertimbangan persamaan ciri dan sifat, kayu dari jenis pohon tersebut dikelompokkan kembali menjadi 186 nama perdagangan, dengan nama perdangan masing-masing Abdurrohim, 2004.

2.2. Perkembangan Mebel di Indonesia