87 dan akhirnya mengecewakan pelanggan. Di dalam industri pun bobot untuk
kelemahan ini yang tertinggi diantara yang lain yaitu sebesar 0,118, sehingga manajemen persediaan dianggap penting di dalam suatu perusahaan. Hal ini
dianggap penting untuk mengatasi kelangkaan bahan baku serta harga bahan baku yang semakin mahal. Dengan adanya manajemen persedian yang baik, tentunya
kelangkaan bahan baku dapat sedikit teratasi. Faktor kelemahan yang dapat diatasi perusahaan dengan cukup baik adalah
biaya operasional yang tinggi yaitu dengan skor sebesar 0,208. Harga jual yang cukup mahal memang diakibatkan karena biaya operasional perusahaan yang
cukup besar, misalnya untuk membayar jaga malam dan membersihkan lokasi kerja. Apabila pesanan hanya sedikit tentunya harga yang diberikan relatif lebih
mahal, apabila cukup banyak maka harga yang diberikan akan lebih murah. Hal ini karena adanya alat-alat yang lengkap yang dimiliki perusahaan, sehingga akan
lebih efisien apabila dilakukan dengan banyak pekerjaan sekaligus. Salah satu cara untuk mengefisienkannya adalah dengan ikut kegiatan proyek, misalnya
menyediakan perlengkapan ruangan kelas. Hal inilah yang dilakukan perusahaan untuk menutupi kelemahannya ini.
Berdasarkan analisis faktor internal, diketahui bahwa kekuatan yang dimiliki oleh CV Duta Teknik lebih dominan mempengaruhi strategi
pengembangan usaha dibandingkan kelemahan yang dimiliki. Masing-masing skor untuk kelemahan dan kekuatan adalah sebesar 0,608 dan 2,248. Hal ini
menunjukkan bahwa kekuatan perusahaan lebih dominan dibandingkan kemampuan perusahaan di dalam menangani kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan. Total nilai IFE adalah sebesar 2,856 artinya perusahaan di dalam menjawab kekuatan ataupun kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan sudah
di atas rata-rata.
6.3. Analisis Matrik Internal-Ekstenal
Matrik EFE dan Matrik IFE yang telah memiliki skor terbobot lengkap kemudian digabung dalam
Matrik Internal-Eksternal.
Matrik IE akan
menunjukkan posisi kekuatan dan keberhasilan strategi yang sudah dijalankan oleh perusahaan dengan melihat pada letak skor pada kuadran-kuadran dalam
88
Kuat 3,0-4,0
Rata-rata 2,0-2,99
Lemah 1,0-1,99
Matrik IE. Berdasarkan hasil penjumlahan total skor terbobot pada Matrik IFE dan EFE maka didapatkan hasil masing-masing sebesar 2,856 dan 2,910. Skor
terbobot tersebut merupakan input bagi analisis Matrik IE yang nantinya dipetakan pada Matrik IE, sehingga dapat diketahui posisi perusahaan saat ini.
Selanjutnya perusahaan merumuskan alternatif strategi berdasarkan inti strategi yang sesuai dengan posisi perusahaan di Matrik IE. Strategi yang muncul di
Matrik IE merupakan grand strategy bagi perusahaan.
Gambar 9. Posisi Perusahaan Pada Matrik IE
Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa Matrik IE untuk CV Duta Teknik pada sumbu horizontal menunjukkan skor total IFE sebesar 2,856 sedangkan sumbu
vertikal menunjukkan skor total EFE sebesar 2,910. Hasil dari IFE dan EFE ini selanjutnya dipetakan dalam Matrik IE, sehingga menempatkan perusahaan CV
Duta Teknik berada pada posisi kuadran V. Artinya inti strategi yang diterapkan perusahaan adalah strategi pertahankan dan pelihara hold and maintain. Posisi
pada Matriks IE menunjukkan posisi perusahaan didalam industri, berdasarkan posisi inilah strategi perusahaan dirumuskan. Adapun strategi yang dapat
dikembangkan oleh perusahaan pada posisi ini adalah strategi pengembangan produk. Kekuatan yang digunakan dalam pelaksanaan strategi ini adalah memiliki
banyka tenaga ahli, modal kuat, peralatanmesin lengkap dan bahan baku lokal. Peluang yang ingin perusahaan tangkap yaitu kondisi keamanan yang membaik,
Grow and Build Grow and Build
Hold and Maintain I
II III
Grow and Build Hold and Maintain
Harvest and Divest IV
V VI
Hold and Maintain Harvest and Divest
Harvest and Divest VII
VIII IX
Tinggi 3,0-4,0
4,0
3,0
2,0
1,0 Sedang
2,0-2,99 Rendah
1,0-1,99
T o
ta l
N il
a i
E F
E y
a n
g D
ib er
i
B o
b o
t Total Nilai IFE yang Diberi Bobot
Posisi Perusahhaan
89 memiliki banyak pemasok dan kemajuan teknologi. Dengan strategi ini
diharapkan dapat mengurangi kelemahan perusahaan yaitu biaya operasional yang tinggi serta ancaman berupa produk subtitusi banyak, bahan baku mulai sulit dan
harga bahan baku yang meningkat terus.Strategi pengembangan produk yang dapat dilakukan antara lain dengan membuat produk baru yang sesuai dengan
keinginan konsumen ataupun produk yang lebih efisien di dalam memanfaatkan sumber bahan baku. Misalnya perusahaan membuat mebel yang tidak semua
bahan bakunya terbuat dari kayu, misalnya membuat kursi sofa ataupun meja kaca. Hal ini tentunya dapat menghemat penggunaan bahan baku. Strategi
pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada. Salah
satu strategi pengembangan produk yang dapat dilakukan antara lain, dengan membuat produk mebel yang tidak hanya ditujukan untuk perlengkapan rumah
tangga tapi juga untuk hiasan rumah. Salah satunya membuat bingkai foto, jam dari kayu ataupun pernak-pernik lain yang terbuat dari kayu.
Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk yang sudah ada lewat pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini dapat
digunakan sendiri ataupun dalam kombinasi dengan strategi yang lainnya. Strategi penetrasi pasar yang dapat dijalankan antara lain menambah belanja iklan,
menawarkan barang promosi serta menambah usaha publisitas perusahaan. Misalnya dengan membuat pintu yang tidak penuh terbuat dari kayu, tetapi juga
memanfaatkan triplek sehingga hanya rangka saja yang terbuat dari kayu. Hal ini tentunya dapat meringankan biaya produksi sehingga harga jual pun dapat
diberikan di bawah harga biasanya. Kekuatan yang digunakan dalam pelaksanaan strategi ini yaitu modal kuat, lokasi yang strategis, serta relasi yang luas.
Sementara itu peluang yang ingin perusahaan manfaatkan yaitu kondisi keamanan yang membaik, loyalitas pelanggan yang baik serta semakin bertambahnya
perumahan. Ancaman yang ingin dikurangidihindari adalah harga pesaing yang lebih murah serta banyaknya produk subtitusi, dan akan mengatasi kelemahan
yaitu berupa belum adanya bagian pemasaran, manajemen persediaan kurang baik serta organisasi perusahaan yang belum baik
90
6.4. Analisis Matrik SWOT