57
5.4.4. Produksi dan Operasi
Lahan yang dimiliki oleh perusahaan saat ini adalah seluas 0,8 hektar, dan saat ini perusahaan hanya memfokuskan pada lahan produksi seluas 0,4 hektar
dengan potensi produksi sebesar 1.700 buah kursi, 1.000 buah meja, 1.200 buah jendela, 600 buah lemari, 850 buah pintu, dan 15.000 buah kusen Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Sampit, 2006. Salah satu kekuatan dari perusahaan ini adalah memiliki alat produksi yang lengkap baik itu mesin yang
besar ataupun mesin tangan, serta memiliki banyak tenaga ahli yang memang lulusan dari jurusan pertukangan. Sehingga kualitas dan ketepatan waktu untuk
menyelesaikan pesanan pelanggan sangat dijaga, komitmen seperti inilah yang membuat perusahaan ini memiliki citra yang baik dimata pelanggan. Kegiatan
produksi CV Duta Teknik dapat dilihat pada Lampiran 10 dan produk yang dihasilkan pada Lampiran 12.
Kegiatan CV Duta Teknik adalah memproduksi produk mebel dari kayu dan juga kusen, bahan baku yang digunakan adalah kayu ulin, banuas, nyatuh, dan
meranti. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan merupakan kayu dengan grade A dan grade B, sebelum dimasukan ke dalam gudang kayu terlebih dahulu
dikeringkan untuk menghindari kerusakan pada kayu pada saat penyimpanan. Mebel yang dihasilkan sebagian besar adalah kursi, meja, lemari, pintu, jendela,
kusen dan produk mebel lainnya yang terbuat dari kayu. Data kapasitas produksi perusahaan mebel di Kota Sampit dapat dilihat pada Tabel 15.
58
Tabel 15. Kapasitas Produksi Perusahaan Mebel di Kota Sampit Tahun 2006
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
KapasitasTahun
CV Kayu Wangi Jl. Jaya Kusuma No. 62
Pintu = 700 buah Jendela = 1.000 buah
Kusen = 13.000 CV Pakat Pahari Jaya
Jl. Sudirman Km. 4,5 Pintu = 600 buah
Jendela = 900 buah Kusen = 10.000 buah
Lainnya = 750 buah
CV Taheta Jaya Jl. Sudirman No. 25 A
Kursi =1.000 buah Meja = 800 buah
Lemari = 300 buah Pintu = 300 buah
Jendela = 350 buah Kusen = 300 buah
CV Banua Permai Jl. Cilik Riwut Km. 2
Meja = 600 buah Kursi = 800 buah
Lemari = 200 buah Pintu = 200 buah
Jendela = 300 buah Kusen = 200 buah
CV Duta Teknik Jl. Cilik Riwut Km. 2,2
Kursi = 1.700 buah Meja = 1.000 buah
Jendela = 1.200 buah Lemari = 600 buah
Pintu = 800 buah Kusen = 15.000 buah
CV Jasa Graha Jl. Tidar No. 3
Meja kursi = 250 set Lemari = 80 buah
Pintu = 170buah Jendela = 150 buah
Kusen = 320 buah
Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sampit 2009. Berdasarkan Tabel 15, dapat disimpulkan bahwa kapasitas produksi CV Duta
Teknik yang paling besar diantara perusahaan mebel yang lainnya. Selain karena memiliki peralatan serta mesin yang lengkap, SDM yang berkualitas baik juga
memungkinkan perusahaan untuk berproduksi lebih banyak lagi. Kegiatan produksi dimulai dari perencanaan serta menggambar model serta ukuran mebel
yang akan dibuat. Selanjutnya menghitung bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan produk mebel. Bahan baku yang digunakan adalah bahan baku
setengah jadi yaitu kayu lapis. Proses perencanaan bahan baku bertujuan untuk menyediakan bahan baku bagi kegiatan produksi. Bahan baku produksi diperoleh
dari pemasok sekitar daerah kabupaten Kotawaringin Timur. Pemesanan bahan
59 baku dilakukan secara langsung oleh perusahaan tanpa melalui perantara.
Sedangkan bahan baku pendukung lainnya diperoleh dari toko yang telah menjadi mitra perusahaan.
Kegiatan produksi dilanjutkan dengan memotong bahan baku seusai dengan kebutuhan produksi, bahan baku yang telah dipotong-potong tersebut selanjutnya
di ketam untuk menghaluskan bahan baku yang akan digunakan. Pemotong bahan baku tersebut biasanya menggunakan speed shaw mesin pemotong dengan
tangan atau dengan menggunakan mesin pemotong cross cut. Bahan baku yang telah halus dan rapi tersebut selanjutnya masuk kemesin penebal istilah lokal
untuk nama mesin, hal ini dilakukan agar ketebalan kayu yang akan digunakan memiliki ketebalan yang sama. Kegiatan selanjutnya yaitu penggambaran model
dan bentuk yang akan dibuat pada bahan baku yang telah dipersiapkan tersebut, untuk selanjutnya dibentuk sesuai dengan pesanan dari pelanggan. untuk membuat
kayu tersebut sesuai dengan bentuk yang telah digambar dapat dengan menggunakan mesin sharpner atau mesin router mesin tangan. Setelah semua
bahan baku tersebut selesai dibentuk, kegiatan berikutnya adalah merakit bahan baku tersebut.
Bahan baku yang telah dirakit tersebut selanjutnya diamplas untuk menghaluskan sebelum masuk ke bagian finishing. Pada bagian ini mebel tersebut
akan dicat sesuai dengan warna yang diinginkan oleh pelanggan. pada bagian finishing
ini kegiatan yang dilakukan antara lain penghalusan dan manynama merek, istilah yang biasa digunakan oleh perusahaan. Kegiatan penghalusan
dilakukan dengan menggunakan alat penghalus kayu yang dikerjakan secara manual ataupun dengan menggunakan mesin amplas setrika. Kegiatan ini
bertujuan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang masih terlihat, sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih halus. Sebelum dicat pada kayu dilakukan
kegiatan sanding istilah perusahaan terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mematikan serat kayu serta menutup pori-pori kayu. Setelah selesai selanjutnya
kayu dicat dengan menggunakan pelitur istilah perusahaan kayu atau dengan menggunakan many. Many kayu dipilih sebagai pelapis mebel disebabkan dapat
memberikan lapisan yang relatif lebih tahan lama dibandingkan dengan cat kayu biasa. Selain itu, penggunaan peliturmany dapat memberikan kesan warna yang
60 alami dan lebih disukai. Pemberian peliturmany dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan menggunakan alat penyemprot dan secara manual dengan menggunakan kuas cat. Selain menggunakan manypelitur, finishing juga dapat dengan
menggunakan cat untuk menghasilkan warna yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Proses pengerjaannya, setelah mebel selesai diamplas mebel diberikan
melamic sebagai dasar sebelum dicat. Setelah diberi melamic istilah perusahaan,
mebel kemudian dicat sesuai dengan warna yang diinginkan oleh konsumen. Produk yang telah selesai selanjutnya memasuki proses penanganan pasca
produksi. Proses ini meliputi pemeriksaan ulang produk yang dihasilkan untuk melihat kesesuaian antara rencana produksi dengan produk yang dihasilkan.
Apabila belum sesuai akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan seperti tebal dan kehalusan pengecatan harus sama. Setelah semua selesai, mebel tersebut
kemudian disimpan di gudang untuk selanjutnya diambil atau diantarkan kepada pelanggan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Perusahaan juga melayani
pemasangan pintu ataupun jendela apabila pelanggan memintanya, tentunya dengan biaya tambahan.
5.4.5. Pemasaran