Evaluasi Internal Perkembangan Mebel di Indonesia

34 diharapkan dapat menyusun berbagai alternatif strategi berdasarkan kombinasi antara faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Matriks SWOT adalah alat yang penting bagi seorang manajer dalam mengembangkan empat tipe strategi, yaitu SO Strenght-Opportunities, WO Weaknesses-Threats, ST Strenght-Threats, dan WT Weaknesses-Threats.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Sebagai salah satu perusahaan mebel terbesar di Kota Sampit, tentunya perusahaan ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis lainnya. Hal inilah yang menjadikan penulis tertarik untuk meneliti mengenai keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat menentukan strategi untuk pengembangkan usaha mebel ini kedepannya. Kondisi bahan baku terutama kayu yang semakin sulit, menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi dalam menjalankan usaha ini. Sehingga perlu strategi yang tepat untuk digunakan. Kota sampit yang merupakan kota pelabuhan, sangat memungkinkan untuk lebih mengembangkan usaha misalnya dengan melakukan penjualan keluar pulau. Kondisi saat ini penjualan yang dilakukan hanya melalui permintaan konsumen saja, salain itu kondisi mesin-mesin yang tua juga perlu dilakukan pembaharuan. Sebelum merumuskan strategi pengembangan usaha, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi visi, misi dan tujuan perusahaan. Hal ini karena strategi yang nantinya dibuat harus sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan, sehingga harapannya, strategi yang dihasilkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan perusahaan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Langkah selanjutnya, yaitu mengidentifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Proses identifikasi dalam lingkungan internal diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan proses identifikasi lingkungan eksternal diperlukan untuk mengetahui peluang dan ancaman perusahaan. Analisis lingkungan internal diperoleh melalui analisis pada bagian manajemen, pemasaran, keuanganakuntansi, produksi dan operasi, dan sumberdaya manusia pada perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan 35 dengan menggunakan Matriks IFE. Analisis lingkungan eksternal meliputi lingkungan ekonomi, sosial, teknologi, pemerintah, pelanggan, pemasok dan pesaing. Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan menggunakan Matriks EFE. Tahap ini dinamakan tahapan input. Langkah selanjutnya, yaitu tahap pencocokkan yang menggunakan Matriks IE dan SWOT. Tujuan penggunaan Matriks IE adalah untuk mengetahui posisi perusahaan yang terdapat pada sembilan sel di Matriks IE. Selanjutnya, setelah mengetahui posisi perusahaan yang diperoleh dari Matriks IE, diharapkan alternatif strategi yang akan dibuat pada Matriks SWOT sesuai dengan yang diperoleh pada matrisk IE. Selanjutnya adalah tahap keputusan, yaitu untuk merumuskan alternatif strategi mana yang terbaik. Pemilihan strategi ini dilakukan dengan melihat faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ditetapkan pada tahap pertama dengan alternatif strategi sebagai hasil dari tahap kedua. Secara lebih lengkap, kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 6.