50 dapat berjalan walaupun kondisi ekonomi dan keamanan Kota Sampit belum pulih
secara menyeluruh. Pada Tahun 2002 perusahaan ini merubah bentuk hukum perusahaan dari
UD menjadi CV, dan semenjak menjadi CV inilah perusahaan mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Tanah yang semula hanya disewa seperempat
dari luas lahan yang tersedia, sekarang mampu dibeli secara keseluruhan. Sehingga perushaaan memiliki tempat yang cukup luas untuk kegiatan produksi
serta untuk menyimpan bahan baku. Perusahaan ini juga masih dapat bertahan dari semakin langkanya bahan baku dan peningkatan harga bahan baku. Karena
perusahaan ini berprinsip tidak akan berproduksi apabila menderita kerugian, sehingga pada saat harga bahan baku meningkat maka perusahaan juga akan
meningkatkan harga jual. Apabila tidak dilakukan maka perusahaan akan menderita kerugian, demikian halnya apabila harga bahan baku turun maka harga
jual pun dapat dinegosiasikan. Awalnya perusahaan ini hanya memiliki sekitar lima alat besar saja, dan sekarang perusahaan sudah memiliki sekitar 16 alat besar
karena ada beberapa mesin yang sama berjumlah lebih dari satu buah. Perusahaan ini CV Duta Teknik lebih memfokuskan produksi pada barang yang terbuat dari
kayu, seperti mebel dan juga kusen. Selama bahan baku barang tersebut terbuat dari kayu dan perusahaan sanggup untuk membuatnya, maka barang tersebut akan
diproduksi oleh perusahaan.
5.2. Visi dan Misi Perusahaan
Semua perusahaan memiliki visi dan misi dalam menjalankan kegiatannya, termasuk halnya dengan CV Duta Teknik. Visi dan misi merupakan gambaran
kekuatan perusahaan karena menunjukkan keinginan untuk membangun terkait dengan pencapaian keuangan, kepuasan pelanggan, pengembangan bisnis dan
peningkatan kerja karyawan. Visi CV Duta Teknik adalah “Menjadi perusahaan yang unggul dalam mutu, ketepatan waktu serta harga yang bersaing”. Sementara
itu Misi perusahaan ini adalah “Menjadikan mebel kayu sebagai produk unggulan Kota Sampit”.
51
5.3. Sarana dan Prasarana
Total lahan yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah sebesar 0,8 ha yang terletak di tepi Jl. Cilik Riwut km 2,2 Sampit-Palangkaraya. Lahan yang
digunakan untuk operasional lebih kurang 0,4 ha, sementara sisanya dibiarkan kosong untuk persiapan apabila nanti diperlukan pembangunan di kemudian hari.
Kantor serta pabrik tempat berproduksi dapat dilihat pada Lampiran 9. Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah lebih banyak menggunakan
mesin dibandingkan manual, karena memang untuk kegiatan produksi mebel lebih menggunakan mesin dan alat-alat bantu. Untuk kegiatan manual biasanya
dilakukan pada kegiatan pengamplasan, pengecatan, sanding, perakitan ataupun plamir
. Perusahaan ini memiliki beberapa alat besar seperti mesin pengencang
istilah lokal, mesin penebal, mesin sapper, mesin pembelah, mesin pembor, mesin pembuat lengkung, serta mesin kompresor. Selain dengan menggunakan
mesin besar, didalam operasionalnya perusahaan juga dibantu dengan mesin tangan seperti speedshaw, mesin amplas setrika, mesin router, mesin bor dan
penyemprot . Contoh alat-alat yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 11.
Beberapa kegiatan yang tidak dapat dilakukan dengan mesin dilakukan secara manual dengan bantuan tangan. Misalnya untuk mengamplas bagian yang sulit
dicapai oleh mesin, kegiatan plamirsanding juga dilakukan secara manual ataupun kegiatan dempul juga dilakukan secara manual. Kegiatan tersebut
dilakukan secara manual, selain karena sulit apabila menggunakan mesin juga diperlukan ketelitian di dalam pembuatannya.
5.4. Analisis Lingkungan Internal