44 Rating mengacu pada kondisi perusahaan, sementara bobot mengacu pada
industri di mana perusahaan berada. d. Selanjutnya mengalikan nilai bobot dengan ratingnya untuk mendapatkan
skor semua faktor-faktor utama.
e.
Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2.5. Jika nilainya dibawah 2.5
menandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2.5 menunjukan posisi internal yang kuat. Jumlah
faktor-faktor yang banyak tidak akan berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah 1.0.
Tabel 9. Matriks IFE Internal Factor Evaluation
Faktor Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan Strengths -
- Skala 3-4
Perkalian Bobot dan Rating
Kelemahan Weaknesses -
- -
Skala 1-2 Perkalian Bobot dan
Rating
Total 1.0
Sumber : David 2006.
4.4.2. Pembobotan
Pembobotan dilakukan
dengan menggunakan
metode “Paired
Comparison ”, metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot
setiap faktor penentu internal dan eksternal perusahaan. Setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3 untuk menentukan bobot. Skala yang digunakan untuk
menentukan bobot adalah: -Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal = 1
-Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal = 2 -Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal = 3
Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel baris indikator horizontal dibandingkan dengan variabel kolom indikator vertikal dan harus konsisten.
45 Bobot dari setiap faktor dengan menentukan proposisi nilai setiap faktor jumlah
nilai keseluruhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : =
∑
Bentuk dari nilai pembobotan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Penilaian Bobot Faktor Strategis InternalEksternal Faktor Strategis
InternalEksternal A
B C
D ….
Total
A X1
B C
D ….
Total ∑ Xi
Sumber : Kinnear dan Taylor 1995 Adapun bobot yang diberikan berkisar antara 0.0 tidak penting hingga
1.0 sangat penting untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap
keberhasilan perusahaan dalam industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan dan kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki
pengaruh paling besar dalam kinerja perusahaan harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumalh seluruh bobot harus sama dengan 1.0
4.4.3. Matriks IE
Menurut David 2006, Matriks IE adalah alat analisis yang digunakan untuk memetakan skor terbobot dari total matriks IFE dan EFE yang dihasilkan
dari pengolahan data sebelumnya. Tujuan penggunaan Matriks IE adalah untuk memperoleh strategi bisinis di tingkat perusahaan yang lebih detail. Matriks ini
Keterangan: Ai = Bobot faktor ke-i
Xi = Nilai faktor ke-i
i = 1, 2, … , n
46
Kuat 3,0-4,0
Rata-rata 2,0-2,99
Lemah 1,0-1,99
terdiri atas sembilan sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai bobot dari matriks IFE dan EFE. Matriks IE terdiri atas dua dimensi, yaitu: total skor dari
Matrik IFE pada sumbu X dan total skor dari Matriks EFE pada sumbu Y. Masing-masing unit bisnis perusahaan harus membentuk Matrik IFE dan Matriks
EFE-nya. Pada sumbu X dari Matriks IE, skor ada tiga, yaitu: skor 1.0-1.99 menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2.0-2.99 posisinya adalah
rata-rata, dan skor 3.0-4.0 adalah kuat. Dengan cara yang sama, pada sumbu Y yang dipakai untuk Matriks EFE, skor 1.0-1.99 adalah rendah, skor 2.0-2.99
adalah sedang, dan skor 3.0-4.0 adalah tinggi. Gambar matrik IE dapat dilihat pada Gambar 7.
Daerah-daerah yang dipetakan dalam Matriks IE akan memberikan gambaran strategi yang dapat diambil perusahaan, meliputi:
a. Growth Strategy, dapat disebut tumbuh dan bina. Divisi ini berada pada sel I, II, atau IV.
b. Stability Strategy, dapat dikelola dengan strategi pertahanan dan pemeliharaan. Divisi ini masuk dalam sel III, V,dan VIII
c. Retrenchment Strategy, dapat disebut pula dengan strategi panen atau