Kebijakan Pemerintah Analisis Lingkungan Eksternal

67 harga semakin kompetitf. Ancaman inilah yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena dapat mempengaruhi perusahaan dari segi penjualan produk.

2. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Pelanggan dapat diartikan sebagai pembeli potensial yang dapat memberikan satu keuntungan bagi perusahaan. Untuk itu pelayanan yang diberikan harus lebih baik agar pelanggan menjadi lebih nyaman dan loyal terhadap perusahaan. Di samping itu perusahaan juga harus menjaga hubungan dengan konsumen, agar komunikasi yang telah dibangun tidak terputus. Harga yang ditawarkan oleh perusahaan berbeda apabila diberikan kepada perorangan ataupun proyek. Biasanya harga yang diberikan kepada perorangan lebih karena kualitas yang diberikan biasanya lebih baik. Pelanggan yang memesan produk di perusahaan ini biasanya kembali lagi ke perusahaan ini. Pelanggan biasanya jarang menawar lagi harga yang diberikan oleh perusahaan, karena harga yang diberikan oleh perusahaan tergantung dari pesanan yang diajukan oleh pelanggan. Harga yang diberikan oleh perusahaan akan sangat tergantung terhadap jenis bahan baku, model serta finishing yang diinginkan oleh pelanggan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kualitas barang sangat dominan terhadap daya tawar menawar pembeli.

3. Ancaman Pendatang Baru

Ancaman pendatang baru kedalam suatu industri sangat tergantung pada hambatan-hambatan yang mungkin ada untuk memasuki industri tersebut. Pendatang baru pada suatu industri ada kemungkinan memiliki kemampuan produksi yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang sudah ada. Hal ini tentunya merupakan ancaman bagi perusahaan yang telah ada, sebab pendatang baru tersebut tentunya memiliki keinginan untuk merebut pasar serta sering kali mempunyai sumberdaya yang lebih besar. Beberapa rintangan untuk memasuki lingkungan industri antara modal, diferensiasi produk, kebutuhan produk, akses ke saluran distribusi dan kebijakan pemerintah. Dari segi modal, sebenarnya modal yang 68 diperlukan untuk masuk ke industri mebel adalah keahlian. Karena ada beberapa karyawan dari perusahaan ini yang akhirnya keluar dan membuat usaha sendiri, setelah merasa memiliki pengalaman yang cukup walaupun masih dalam skala kecil. Walaupun demikian untuk membeli peralatan serta bahan baku perlu modal yang cukup besar, tanpa peralatan yang memadai tentunya mempengaruhi kecepatan pengerjaan serta kualitas produk yang dihasilkan. Mebel baru akan diproduksi bila ada yang memesan dan agak jarang langsung menjual mebel jadi. Dari segi diferensiasi produk dapat dikatakan tergantung selera dan model yang berkembang sekarang, sehingga apabila pengusaha pandai dalam melihat model apa yang sedang trend maka besar kemungkinan perusahaan tersebut menjadi ancaman yang serius. Biasanya model dan kualitas yang ditawarkan oleh industri yang ada relatif berbeda, karena tergantung pada kelengkapan alat serta keahlian karyawan yang direkrut. Apabila dilihat dari tingkat kebutuhan produk, maka mebel merupakan produk yang sangat diperlukan dalam pembangunan rumah. Karena ada beberapa bagian rumah yang mutlak diperlukan dan biasanya memang terbuat dari kayu contohnya seperti kusen, pintu dan jendela. Dari segi pemerintah, tidak ada kebijakan pemerintah yang membatasi atau bahkan menutup kemungkinan pesaing masuk ke dalam industri dengan peraturan-peraturan yang memberatkan. Hambatan masuk industri dari uraian di atas dapat dikatakan ringan, karena modal utama untuk masuk industri ini adalah keahlian. Walaupun demikian apabila tidak didukung dengan modal yang memadai, maka cukup sulit untuk bersaing secara ketat. Karena tanpa modal untuk membeli peralatan, maka usaha tersebut akan cukup sulit bersaing dalam hal kecepatan kerja serta kualitas. Sehingga pendatang baru yang dapat menjadi ancaman serius apabila pendatang tersebut memiliki modal serta tenaga ahli yang memadai. Di sekitar lokasi terutama sepanjang jalan Cilik Riwut juga terdapat perusahaan yang bergerak dibidang mebel. Perusahaan yang ada cukup bervariasi dari milik pribadi hingga yang memiliki bentuk hukum UD atau CV. 69

4. Persaingan Antara Industri Yang Telah Ada

Persaingan diantara industri yang bersaing biasanya paling berpengaruh di antara lima kekuatan. Strategi yang dijalankan oleh satu perusahaan dapat berhasil hanya sejauh bahwa strategi itu menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan pesaing. Menurut Porter 1997, tingkat persaingan dipengaruhi oleh enam faktor, yaitu jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya tetap yang besar, kapasitas produksi dan besarnya hambatan yang keluar berupa asset dan idealisme bisnis. Persaingan dapat diartikan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama dan memiliki hasil produksi yang sama, sehingga membuat suatu perusahaan merasa tersaingi dengan adanya perusahaan tersebut. Intensitas persaingan diantara perusahaan yang bersaing cenderung meningkat kalau jumlah pesaing bertambah, karena perusahaan yang bersaing menjadi setara dalam ukuran dan kemampuan, karena permintaan produk industri menjadi menurun, dan arena potongan harga menjadi biasa. Menurut data Disperindag Kotim 2007 jumlah industri yang bergerak di bidang mebel berjumlah 14 perusahaan. Persaingan yang biasanya terjadi antara perusahaan yaitu pada harga, kualitas produk serta model mebel yang dihasilkan. Persaingan yang paling dominan yaitu pada model serta kualitas mebel. Apabila kualitas serta model yang ditawarkan bagus, maka pihak perusahaan berani memberikan harga tinggi pada produknya.

5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pemasok memegang peranan penting dalam suatu kegiatan produksi, maka dari itu kehadiran pemasok sangat diperlukan dalam kegiatan mebel. Pemasok merupakan pihak yang menyediakan segala kebutuhan dalam kegiatan produksi, mulai dari bahan baku hingga finishing . Kekuatan tawar menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama kalau jumlah