30 perusahaan  baru  yang  masuk  ke  dalam  industri tertentu,  intensitas
persaingan  diantara  perusahaan  akan  semakin  meningkat. Ancaman pendatang ini tergantung adanya penghalang masuk dan reaksi-reaksi yang
dapat  diharapkan  dari  pesaing  yang  sudah  ada.  Semakin  tinggi  rintangan masuk, maka industri semakin sulit dimasuki pendatang baru. Sebaliknya
semakin  rendah  tingkat  rintangan  masuk  maka  pendatang  baru  akan semakin  mudah  memasuki  industri. Beberapa  penghalang  masuk  antara
lain  skala  ekonomi,  diferensiasi  produk,  kebutuhan  modal,  biaya berpindah, akses kesaluran distribusi, independensi ukuran kerugian biaya,
dan kebijakan pemerintah. 2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
Industri  akan  bersaing  dengan  industri produk  pengganti  dalam  merebut pasar  yang  akan  membatasi  laba  potensial  industri.  Produk  pengganti
muncul  dalam  bentuk  berbeda,  tetapi  dapat  memuaskan  kebutuhan  yang sama  dari  produk  lain. Jika  tingkat switching  cost rendah,  barang
pengganti  kemungkinan  berpengaruh  kuat  terhadap  industri.  Kadang- kadang  mengidentifikasi  kemungkinan  produk  atau  jasa  pengganti  berarti
mencari produk atau jasa yang dapat melakukan fungsi yang sama, walau tampaknya  tidak  mudah  untuk  digantikan.  Produk  pengganti  yang  perlu
mendapat  perhatian  besar  adalah  produk  lain  yang  menjalankan  fungsi yang  sama  atau  produk  yang  mempunyai  kecenderungan  memiliki  harga
atau prestasi yang lebih baik dari produk lainnnya. 3. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Pembeli  merupakan  tujuan  akhir  dari  industri. Pembeli  mempengaruhi industri melalui  kemampuan  mereka  untuk  menekan  turunnya  harga,
permintaan  terhadap  kualitas  atau  jasa  yang  lebih  baik,  dan  memainkan peran  untuk  melawan  satu  pesaing  dengan  lainnya. Apabila  pelanggan
terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah banyak, kekuatan  menawarnya  merupakan  kekuatan  utama  yang  mempengaruhi
intensitas persaingan  dalam  suatu  industri.  Kekuatan  menawar  konsumen juga lebih besar kalau produk yang dibeli standar atau tidak berbeda.
31 4. Kekuatan Tawar-menawar PenjualPemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kemampuan mereka untuk menaikkan  harga  atau  menurunkan  kualitas  barang  dan  jasa  yang  dibeli.
Kekuatan  menawar  dari  pemasok  mempengaruhi  intensitas  persaingan dalam suatu industri, terutama kalau jumlah pemasok banyak, kalau hanya
sedikit bahan baku pengganti yang baik, atau kalau biaya pengganti bahan baku  amat  tinggi.  Perusahaan  mungkin  menjalankan  strategi  integrasi  ke
belakang  untuk  memperoleh  kendali  atau  kepemilikan  pemasok.  Strategi ini  terutama  efektif  kalau  pemasok  tidak  dapat  diandalkan,  biaya  terlalu
tinggi,  atau  tidak  mampu  memenuhi  keperluan  perusahaan  secara konsisten.
5. Persaingan Diantara Usaha yang Sudah Ada Persaingan diantara industri yang bersaing biasanya paling berpengaruh di
antara lima kekuatan. Strategi yang dijalankan oleh salah satu perusahaan dapat  berhasil  hanya  sejauh  bahwa  strategi  itu  menyediakan  keunggulan
bersaing  atas  strategi  yang  dijalankan  oleh  perusahaan  pesaing.  Hal  ini dilakukan  di dalam  persaingan  harga,  iklan,  pengenalan  produk,
peningkatan  pelayanan,  jaminan  purnajual  kepada  pelanggan  dan sebagainya.  Intensitas  persaingan  diantara  perusahaan  yang  bersaing
cenderung meningkat kalau jumlah pesaing bertambah, karena perusahaan yang  bersaing  menjadi  setara  dalam  ukuran  dan  kemampuan,  karena
permintaan produk industri menurun, dan karena potongan harga menjadi biasa. Menurut Porter, intensitas persaingan berhubungan dengan beberapa
faktor  antara  lain  jumlah  pesaing,  tingkat  pertumbuhan industri, karakteristik  produk  atau  jasa,  jumlah  biaya  tetap,  kapasitas,  tingginya
penghalang untuk keluar dan diversitas pesaing.
3.1.4. Evaluasi Internal
Evaluasi internal menekankan pada identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan  perusahaan.  Para  manajer  strategis  harus  mengenali  variabel-variabel
dalam  perusahaan  yang  mungkin merupakan  kekuatan  dan  kelemahan  yang penting. Kekuatan internal dan kelemahan internal adalah aktivitas dalam kendali
organisasi  yang prestasinya luar biasa baik atau buruk. Kekuatan dan kelemahan
32 tersebut  muncul  dalam  aktivitas  manajemen,  pemasaran,  keuanganakunting,
produksioperasi,  penelitian  dan  pengembangan,  dan  sistem  informasi komputer suatu  bisnis.  Mengenali  dan  mengevaluasi  kekuatan  dan  kelemahan  organisasi
dalam berbagai bidang fungsional dari bisnis adalah aktivitas manajemen strategis yang  penting. Sebuah  variabel merupakan  kekuatan  apabila  menyediakan
keunggulan  kompetitif.  Keunggulan  kompetitif  adalah  sesuatu  yang  dilakukan perusahaan  atau  berpotensi  untuk  dilakukan  dengan  lebih  baik  secara  relatif
terhadap  kecakapan  pesaing  lain,  yang  sudah ada  ataupun  potensial.  Sebuah variabel merupakan  kelemahan  apabila  berupa  sesuatu  yang  tidak  dilakukan
dengan  baik  oleh  perusahaan  atau  perusahaan  tidak  memilki  kapasitas  untuk melakukannya.
Tujuan  dan  strategi  ditetapkan  dengan  maksud  memanfaatkan  kekuatan internal  dan  memperbaiki  kelemahan  internal.  Faktor-faktor  internal  dapat
ditentukan dengan  beberapa  cara  yang  termasuk  menghitung  rasio,  mengukur prestasi  kerja,  dan  membandingkan  dengan  periode  sebelumnya, serta  rata-rata
industri.  Berbagai  tipe survei juga  dapat  dikembangkan  dan  dicatat  untuk memeriksa faktor internal, seperti moral karyawan, efisiensi produksi, efektivitas
periklanan,  dan  loyalitas  pelanggan.  Kekuatan  perusahaan  yang  tidak  dapat dengan mudah disamakan atau ditiru oleh pesaing disebut kompetensi yang unik.
Menciptakan  kompetensi  yang  unik  melibatkan  pemanfaatan  kompetensi  yang unik.  Strategi  didesain sebagai  bagian  dari  usaha  memperbaiki  kelemahan
perusahaan,  mengubahnya  menjadi  kekuatan, dan  bahkan  menjadi  kompetensi yang unik.
3.1.5. Matriks IE Internal-Eksternal
Matriks IE  menggunakan  parameter  yang  meliputi  parameter  kekuatan internal  dan  pengaruh  eksternal  perusahaan  yang  masing-masing  akan
diidentifikasi  ke  dalam  elemen eksternal  dan  internal  melalui Matriks EFE  dan IFE.  Tujuan  penggunaan Matriks IE  adalah  untuk  memperoleh  strategi  bisnis
ditingkat perusahaan yang lebih detail Rangkuti, 2005. Penggabungan  kedua Matriks tersebut  menghasilkan Matriks IE  yang
menghasilkan sembilan  macam  sel, yang  memperlihatkan  kombinasi  total  nilai terboboti  dari Matriks-Matriks IFE  dan  EFE.  Pada  prinsipnya  kesembilan  sel
33 dapat  dibagi  menjadi  tiga  strategi  utama  yang  memiliki  implikasi  strategi  yang
berbeda. Strategi utama tersebut adalah : a. Divisi  yang  masuk dalam  sel  I,  II,  atau  IV  dapat  disebut  tumbuh  Grow
dan bina Build. Strategi intensif  yang digunakan adalah penetrasi pasar, pengembangan  pasar,  dan  pengembangan  produk.  Atau  strategi  integratif
yaitu  dengan  intergrasi  ke  belakang,  integrasi  ke  depan  dan  integrasi horizontal, strategi ini yang mungkin paling tepat untuk digunakan. Dalam
hal  ini  perusahaan  biasanya  mengejar  pertumbuhan  dalam  keuntungan, pangsa pasar dan tujuan primer lainnya.
b. Divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII terbaik dapat dikelola dengan strategi  pertahankan  Hold  dan  pelihara  Maintain. Penetrasi  pasar  dan
pengembangan  produk  merupakan  dua  strategi  yang  terbanyak  dilakukan untuk  tipe-tipe  divisi  ini.  Dalam  hal  ini  perusahaan  menerapkan  strategi
tanpa  mengubah  arah  strategi yang  telah  ditetapkan.  Tujuan relative defensive
, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. c. Divisi  yang  umum  masuk  dalam  sel  VI,  VIII,  atau  IX  adalah  panen
Harvest  dan  divestasi  Divesture.  Pada  saat  kelangsungan  hidup perusahaan terancam  dan  tidak  dapat  lagi  bersaing  secara  efektif,
seringkali strategi yang menekankan penghematan dibutuhkan.
3.1.6 Matriks SWOT
Menurut  Rangkuti  2005,  analisis  SWOT  adalah  identifikasi  berbagai faktor  secara  sistematis  untuk  merumuskan  strategi  perusahaan. Kekuatan  dapat
dijelaskan sebagai sisi positif organisasi yang dapat membimbing ke arah peluang yang  lebih  luas,  sehingga  dapat  dimanfaatkan  untuk  pengembangan.  Kelemahan
merupakan kekurangan dalam hal keahlian dan sumberdaya perusahaan. Peluang menggambarkan  peristiwa-peristiwa  di  lingkungan  luar  yang  memungkinkan
perusahaan  mendapat  keuntungan.  Peluang  dapat  muncul  dalam  perubahan- perubahan  teknologi,  pasar  dan  produk  atau  perubahan-perubahan.  Ancaman
adalah  bahaya  atau  masalah  yang  dapat  menghancurkan  kedudukan  perusahaan. Misalnya,  peluncuran  produk  baru  oleh  pesaing  atau  masalah-masalah  yang
timbul  dengan  pemasok  atau  pelanggan. Melalui  analisis  ini,  perusahaan
34 diharapkan  dapat  menyusun  berbagai alternatif strategi  berdasarkan  kombinasi
antara faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Matriks SWOT adalah alat  yang  penting  bagi  seorang  manajer  dalam  mengembangkan  empat  tipe
strategi,  yaitu  SO  Strenght-Opportunities,  WO  Weaknesses-Threats,  ST Strenght-Threats, dan WT Weaknesses-Threats.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Sebagai  salah  satu  perusahaan  mebel  terbesar  di Kota  Sampit, tentunya perusahaan  ini  memiliki  keunggulan  yang  tidak  dimiliki  oleh  perusahaan  sejenis
lainnya.  Hal  inilah  yang  menjadikan  penulis  tertarik  untuk  meneliti  mengenai keunggulan  dan  kelemahan  yang dimiliki  oleh  perusahaan, sehingga  dapat
menentukan strategi untuk pengembangkan usaha mebel ini kedepannya. Kondisi bahan  baku  terutama  kayu  yang  semakin  sulit,  menjadi  salah  satu  kendala  yang
harus  dihadapi  dalam  menjalankan  usaha  ini.  Sehingga  perlu  strategi  yang  tepat untuk  digunakan. Kota  sampit  yang  merupakan  kota  pelabuhan,  sangat
memungkinkan  untuk  lebih  mengembangkan  usaha  misalnya  dengan  melakukan penjualan keluar pulau. Kondisi saat ini penjualan yang dilakukan hanya melalui
permintaan  konsumen  saja,  salain  itu  kondisi  mesin-mesin  yang  tua  juga  perlu dilakukan pembaharuan.
Sebelum  merumuskan  strategi  pengembangan  usaha,  langkah  pertama yang  harus  dilakukan  adalah  mengidentifikasi  visi,  misi  dan  tujuan  perusahaan.
Hal  ini  karena  strategi  yang nantinya  dibuat  harus  sesuai  dengan  visi,  misi  dan tujuan  perusahaan, sehingga  harapannya, strategi  yang  dihasilkan  dapat  menjadi
masukan dan pertimbangan perusahaan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Langkah  selanjutnya,  yaitu  mengidentifikasi  lingkungan  internal  dan  lingkungan
eksternal  perusahaan.  Proses  identifikasi  dalam  lingkungan  internal  diperlukan untuk  mengetahui  kekuatan  dan  kelemahan  perusahaan, sedangkan  proses
identifikasi  lingkungan  eksternal  diperlukan  untuk  mengetahui  peluang  dan ancaman perusahaan.
Analisis  lingkungan  internal  diperoleh  melalui  analisis  pada  bagian manajemen,  pemasaran,  keuanganakuntansi,  produksi  dan  operasi,
dan sumberdaya  manusia  pada  perusahaan. Analisis  lingkungan  internal  dilakukan