66
5.5.5. Analisis Lingkungan Industri
Inti dari perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya Porter, 1997. Walaupun lingkungan yang relevan sangat
luas mencakup kekuatan-kekuatan sosial dan juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek kunci dari lingkungan perusahaan adalah industri. Lima kekuatan
persaingan pokok yaitu ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, masuknya pendatang baru, persaingan diantara industri yang telah ada
serta kekuatan tawar menawar pemasok. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas dalam
industri dan kekuatan dan kelemahan yang sangat penting dalam merumuskan strategi.
1. Ancaman Produk Pengganti
Mengenali produk-produk pengganti adalah persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk
dalam industri. Pengertian produk subtitusi adalah produk yang memiliki karakteristik yang berbeda namun memberikan fungsi atau jasa yang
sama. Produk subtitusi dari mebel kayu perusahaan ini adalah mebel yang terbuat dari produk-produk yang mebel yang terbuat dari plastik,
bahan tambang dan juga jenis produk seperti yang dihasilkan oleh Olympic. Produk-produk tersebut merupakan produk mebel yang
memberikan fungsi dan manfaat yang sama, perbedaannya hanya pada bahan baku yang digunakan di dalam pembuatannya.
Produk subtitusi ini cukup mudah ditemui di Kota Sampit, bahkan untuk produk yang sudah memiliki nama seperti Olympic berani
memberikan promosi baik itu melalui harga ataupun lewat media elektronik. Hal ini tentunya menjadi ancaman serius bagi perusahaan,
karena produk subtitusi tersedia cukup banyak. Dari segi harga yang ditawarkan sangat bervariatif, dalam artian tergantung jenis dan model
dari produk yang dihasilkan. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 90.000,- untuk tempat baju hingga ratusan ribu untuk meja ataupun
kasur. Adanya kebijakan perdagangan bebas tentunya akan menambah aliran produk yang masuk kepasaran, dan dapat menyebabkan persaingan
67 harga semakin kompetitf. Ancaman inilah yang harus diperhatikan oleh
perusahaan, karena dapat mempengaruhi perusahaan dari segi penjualan produk.
2. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pelanggan dapat diartikan sebagai pembeli potensial yang dapat memberikan satu keuntungan bagi perusahaan. Untuk itu pelayanan yang
diberikan harus lebih baik agar pelanggan menjadi lebih nyaman dan loyal terhadap perusahaan. Di samping itu perusahaan juga harus
menjaga hubungan dengan konsumen, agar komunikasi yang telah dibangun tidak terputus. Harga yang ditawarkan oleh perusahaan berbeda
apabila diberikan kepada perorangan ataupun proyek. Biasanya harga yang diberikan kepada perorangan lebih karena kualitas yang diberikan
biasanya lebih baik. Pelanggan yang memesan produk di perusahaan ini biasanya kembali lagi ke perusahaan ini. Pelanggan biasanya jarang
menawar lagi harga yang diberikan oleh perusahaan, karena harga yang diberikan oleh perusahaan tergantung dari pesanan yang diajukan oleh
pelanggan. Harga yang diberikan oleh perusahaan akan sangat tergantung terhadap jenis bahan baku, model serta finishing yang diinginkan oleh
pelanggan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kualitas barang sangat dominan terhadap daya tawar menawar pembeli.
3. Ancaman Pendatang Baru